Movies

ONE CUT OF THE DEAD ADALAH FILM ZOMBIE TERBAIK SEPANJANG MASA!

“Yup, lo semua gak salah baca, film ini bahkan jauh lebih baik dari pada film-film zombie serupa buatan Hollywood yang sering kalian tonton di layar bioskop manapun.”

title

FROYONION.COM - Belakangan ini, netizen Indonesia tengah berbangga dan sering sekali memposting sebuah meme dengan tajuk “Ada Indonesia Coy!” pada banyak sekali tweet di akun-akun base-base film di Twitter ketika akun-akun ini nge-share pengalaman mereka menonton 2 episode awal dari serial terbaru HBO yang diadaptasi dari game dengan judul serupa yaitu The Last Of Us

Serial ini dibuat berdasarkan sebuah game genre horror post apokaliptik yang dikembangkan oleh Naughty Dog. Game ini dirilis oleh Sony Computer Entertainment pada tanggal 14 Juni 2013 untuk game konsol Playstation 3 dan berhasil terjual sebanyak 1,3 juta unit di minggu pertama. Lebih dari delapan juta unit terjual dalam waktu empat belas bulan. 

Daya tarik dari game ini tentu saja selain gameplay dan graphic yang memukau. Kita diharuskan untuk  bertahan hidup di dunia tempat semua orang telah menjadi zombie.

Fokusnya ada pada alur emosional tentang hubungan antar karakter yang kita mainkan, yaitu Ellie dan Joel. Ceritanya pada September 2013, Amerika tiba-tiba terkena wabah mutan jamur Cordyceps yang membuat manusia menjadi inangnya dan mengubahnya menjadi monster kanibal yang saling menginfeksi manusia lainnya.

Oleh karena itu, mereka yang terinfeksi disebut infectedLong story short, karakter Joel adalah salah satu dari sepersekian dari mereka yang bertahan hidup sebagai manusia dan menemukan seorang gadis remaja bernama Ellie yang rupanya sudah mendapatkan kekebalan khusus karena Ellie rupanya telah terinfeksi dan masih bertahan sebagai manusia meski telah 3 minggu lebih terinfeksi. 

BACA JUGA: 3 REKOMENDASI FILM BARAT YANG WAJIB DITONTON DI 2023

Petualangan emosional keduanya untuk bertahan hidup dan adanya organisasi anti karantina bernama Fireflies membuat kondisi semakin runyam hingga perebutan Ellie yang menjadi satu-satunya pada saat itu yang memiliki sistem kekebalan khusus terhadap infeksi menjadi daya tarik bagi siapapun untuk mendapatkan DNA dirinya untuk kepentingan-kepentingan yang lain. Membuat keduanya, kendati tak memiliki hubungan darah, menjadi merasa memiliki keinginan untuk saling melindungi satu sama lain. 

Storyline dari game ini, bisa dibilang memukau siapapun yang memainkannya, mulai dari streamers atau content creator gaming di platform YouTube mengakui bahwa keputusan Naughty Dog dalam membuat hubungan emosional yang berfokus pada Joel dan Ellie adalah keputusan yang tepat. 

Hal ini jugalah yang kemudian membuat HBO tertarik untuk membuatnya menjadi original series mereka yang baru saja resmi tayang pada tanggal 15 Januari 2023 kemarin dan kini telah memasuki episode ketiga. 

Kisah Last of Us yang dibuat serial oleh HBO ini tak memiliki begitu banyak perbedaan dari segi storyline yang ditawarkan, kisah masih berkutat pada hubungan Joel dan Ellie yang bertahan hidup di dunia yang telah hancur karena wabah jamur mutan. 

Akan tetapi, yang membuat mengapa akhirnya viral karena sang sutradara dari film series The Last of Us ini yaitu Craig Mazin dan Neil Druckmann meletakkan kota Depok sebagai awal mula dari seluruh wabah yang terjadi di seluruh dunia. 

Beberapa aktris senior Christine Hakim menjadi sorotan utama oleh masyarakat kita, karena perannya yang begitu penting dalam menemukan sumber awal masalah dari wabah jamur yang nantinya akan menjadi gelombang infeksi yang menyebar ke seluruh dunia. 

MASALAH ZOMBIE DAN PENCERITAAN YANG BERBEDA

Tak bisa dipungkiri bahwa The Last of Us membawa konsep penceritaan yang sama seperti banyak sekali film-film bergenre post apokaliptik yang sebelum-sebelumnya juga sudah banyak sukses seperti Resident Evil dan lain sebagainya. Akan tetapi, kalau kalian sadar, kebanyakan film bertemakan Zombie selalu diadaptasi dari sebuah game. Resident Evil, World War Z dan yang terbaru ini The Last Of Us. 

Meski tidak semuanya, tapi adaptasi dari sebuah game biasanya selalu lebih sukses daripada film penceritaan zombie yang jauh lebih original. Akan tetapi, gue saranin mungkin referensi film zombie yang harus kalian tonton sedikit bergeser ke tahun 2017 dimana Shinichiro Ueda datang dengan penceritaan yang menarik dan berbeda dengan film zombie pada umumnya.

Menceritakan tentang sekelompok kru film yang datang ke sebuah bangunan tua bekas pabrik penyaringan air milik militer Jepang. Mereka memang pada dasarnya ingin membuat film bertemakan Zombie, akan tetapi situasi justru berubah ketika justru sosok zombie sebenarnya justru muncul dan benar-benar menyerang mereka semua. 

Alhasil seluruh kru dan juga aktor serta aktris kalang kabut menyelamatkan diri mereka dari kejaran zombie yang menyerang mereka. Akan tetapi, hal berbeda justru dilakukan oleh sang sutradara yang justru mengambil kamera dan merekam seluruh moment mengerikan yang mereka alami karena merasa ini adalah momen yang tepat sebab ekspresi serta pembawaan pemain yang tengah ketakutan membuatnya jauh lebih natural, ketimbang mereka membaca skrip karena usut punya usut sang sutradara rupanya mendapat pemain yang super duper manja.

Sepanjang film kita akan melihat kelucuan dan kengerian yang dipadukan dalam sebuah petualangan sang sutradara dalam membuat film panjang. Kenapa gue bilang lucu? 

Karena memang genre utama dalam film ini adalah komedi horror. Film berdurasi 37 menit ini uniknya adalah ditayangkan untuk pertama kalinya di dalam sebuah acara reality show di Jepang sana. Alhasil banyak sekali penonton yang kebingungan sebenarnya acara apakah ini sebenarnya karena tiba-tiba saja film ini rilis di acara reality show malam dimana itu merupakan jam-jam tinggi penonton televisi disana. 

Hal lain yang unik adalah, seperti judulnya “One Cut of The Dead” benar-benar diambil hanya dengan satu kali take saja, seperti jika di film Indonesia kita menyaksikan film Keramat

Teknik cinematography yang hanya one take saja memang disengaja oleh sang sutradara film One Cut of The Dead karena semasa muda ia sudah terbiasa merekam semua hal dengan handycam miliknya dan ini menjadikan ia tampil percaya diri dengan one take, tanpa naskah, tanpa skrip dan hanya bermodalkan pengadeganan yang sudah dirancang sebelumnya. Akan tetapi, hal ini justru sukses besar karena berhasil membawa sebuah warna baru dalam perfilman Jepang. 

One Cut Of The Dead adalah film yang wajib banget kalian tonton, gaya pengambilan gambar yang berbeda dan kejutan di akhir film bakalan bikin lo semua kaget dan terheran-heran, Last of Us juga menarik, tapi mungkin One Cut of The Dead akan membawa gambaran berbeda mengenai bagaimana seharusnya film bertemakan Zombie dikemas dan di deliverykan kepada khalayak luas. So, tertarik buat nyoba nonton One Cut of The Dead, Civs?

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Naya Rasendrya

Naya Rasendrya Movie Enthusiast, Produser Film Pendek dan fans berat film-film Wong Kar-Wai. Kata-kata Mutiara “Sombonglah jika memang ada yang bisa kamu sombongkan”.