Anggapan kartun tontonan anak-anak yang nggak serius emang salah besar kalo lu liat ‘The Simpsons’. Berkali-kali adegan-adegan di dalamnya kejadian di dunia nyata. Kok bisa ya?
Siapa yang nggak tahu sama The Simpsons? Serial animasi sitkom dari Amerika Serikat yang fenomenal dengan prediksi-prediksinya tentang situasi dan kondisi di masa depan ini kembali hangat diperbincangkan oleh warganet. Hal ini cukup naik di jagat media karena ternyata, The Simpsons memiliki sedikit kaitan dengan konflik yang terjadi saat ini yang melibatkan Rusia dan Ukraina.
Operasi Militer yang diluncurkan oleh Rusia terhadap negara tetangganya, Ukraina pada Kamis (24/02) lalu menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Banyak yang berspekulasi kalau hal ini bisa jadi cikal bakal terjadinya Perang Dunia Ke-3. Ada juga pendapat lain seperti perang ini dapat memicu kebangkitan kembali Uni Soviet yang diawali oleh invasi Rusia terhadap Ukraina.
Kejadian ini pun ternyata sudah sempat diprediksi dalam suatu episode The Simpsons loh, Civs. Pada episode yang berjudul ‘Simpsons Tide’ yang mengudara pada 29 Maret 1998 silam, nampak cuplikan berdurasi singkat dalam episode tersebut yang sedikit banyaknya menggambarkan kondisi yang terjadi sekarang ini.
Pada cuplikan tersebut, diceritakan bahwa Rusia sebenarnya adalah Uni Soviet dan Uni Soviet ternyata belum benar-benar bubar. Tentara, tank, dan kendaraan berat lain menggeliat di jalanan. Tembok Berlin yang sebelumnya sudah runtuh pun berdiri kembali. Menariknya lagi, Lenin atau pendiri dari Uni Soviet tiba-tiba bangkit dari kematiannya.
Kendati demikian, apa yang digambarkan dalam serial animasi tersebut sejatinya tidak sama persis dengan yang terjadi sekarang ini. Bahkan bisa dibilang pula kalau hal ini hanyalah kebetulan semata. Namun, konteks antara konflik Rusia-Ukraina dan cuplikan dalam episode tersebut dipercaya memiliki keterkaitan secara simbolis yang kemudian menimbulkan perdebatan publik.
Sedikit menilik ke belakang, The Simpsons merupakan serial animasi yang menceritakan sebuah keluarga yang tinggal di kota fiktif bernama Springfield. Keluarga ini berisikan dua orang tua yang sudah menikah, dua anak dan seorang bayi, kakek juga nenek, bibi, dan paman. Mulai dari nama kota hingga nama-nama karakter utama dalam serial animasi ini terinspirasi dari kisah hidup sang pembuat, yakni Matt Groening.
Mengutip dari Britannica, Groening juga menjelaskan bahwa keluarga Simpsons dan seisinya ini merupakan gambaran atau potret nyata dari manusia-manusia konsumtif, pencemburu, malas, oportunis, keras kepala, dan penuh kebebasan. Simpelnya sih, The Simpsons ini adalah realita nyata yang paling dekat sama kehidupan kita sebagai manusia.
Di samping dari karakter utamanya, The Simpsons juga sering kali memunculkan kameo-kameo dengan pamor yang cukup berpengaruh. Mulai dari selebriti papan atas, musisi atau grup band terkenal, hingga tokoh-tokoh politik dunia pernah singgah dalam serial animasi ini. Tak jarang, kemunculan para kameo ini menjadi pertanda atau prediksi mengenai apa yang akan terjadi di masa depan, meskipun tanpa adanya unsur kesengajaan.
Hal ini dapat dilihat pada episode ‘Bart to the Future’ yang tayang pada tahun 2000. Pada episode tersebut, terdapat cuplikan yang menjelaskan bahwa Donald Trump pernah menjadi Presiden Amerika Serikat melalui kutipan dari sebuah dialog. Tujuh belas tahun kemudian, yakni pada tahun 2017 Trump nyatanya resmi menjadi Presiden Amerika Serikat ke-45.
Beberapa kejadian lain seperti terjadinya pandemi atau kemunculan virus Corona dan wabah Ebola pun turut serta nampak dalam episode-episode The Simpsons secara tersirat. Belum lagi dengan episode yang secara gamblang menunjukan adanya skandal FIFA, plot twist final episode dari serial legendaris Game of Thrones, Tragedi 9/11, sampai akuisisi Fox oleh Disney yang di kemudian hari benar-benar terjadi.
Tak melulu soal kejadian yang menjadi nyata, tetapi perkara inovasi dan teknologi juga turut diprediksi dalam serial animasi ini. Sebut saja mobil terbang pada episode ‘Future Drama’ yang dewasa ini mulai terlihat jelas secara masif perkembangannya. Kemudian, ada teknologi smartwatch dan FaceTime pada episode ‘Lisa’s Wedding’ hingga fitur autocorrect pada episode ‘Lisa on Ice’ yang ketiganya telah terealisasi di era sekarang.
Hal ini yang kemudian menjadi pertanyaan bagi banyak orang. Kok bisa sih serial animasi sitkom begitu visioner dengan memprediksi banyak sekali kejadian bahkan teknologi yang baru ada pada 10 hingga 20 tahun ke depan?
Penulis lama dari serial animasi ini, Al Jean menjelaskan bahwa segala macam prediksi maupun ramalan yang ternyata benar-benar terjadi pada kehidupan nyata hanyalah merupakan keberuntungan dan faktor umur panjang dari serial ini. "Jika kamu menulis 700 episode dan tidak memprediksi apa pun, maka kamu sangat buruk. Jika kamu melempar cukup banyak anak panah, maka kamu (seharusnya) akan mendapatkan beberapa sasaran," ungkap Al Jean dalam wawancara bersama NME.
Lebih jauh, The Simpsons pada dasarnya merupakan produk pertunjukan yang dikemas dengan berbagai macam referensi mulai dari seni, sastra, pop culture, politik, dan sains. Sehingga hal ini memiliki korelasi yang signifikan terhadap apa-apa saja yang akan terjadi di masa depan. Di samping itu, ada begitu banyak pikiran-pikiran brilian yang turut serta memproduksi pertunjukan ini. Al Jean juga menambahkan bahwa dengan banyaknya orang pintar dalam produksi serial animasi ini, maka pasti akan terjadi berapa ‘prediksi’ yang mengejutkan.
Kemudian, apa yang terjadi pada insiden Rusia dan Ukraina pada hakikatnya memang hanya sebuah kebetulan yang menyedihkan. Hal ini direspons oleh Al Jean kepada NME, “Dalam hal prediksi, ada dua jenis yang kami miliki, yakni yang sepele seperti Don Mattingly mendapatkan masalah untuk rambutnya di 'Homer at the Bat’. Kemudian ada pula prediksi seperti ini yang menurut saya, sayangnya ini lebih merupakan norma daripada prediksi. Kami baru saja mengira semuanya akan menjadi buruk.”
Akhir kata, perihal The Simpsons dan korelasinya terhadap masa depan dunia tersebut memang bisa dibilang sebagai sesuatu yang ajaib. Prediksi atau apapun itu yang diberikan The Simpsons terhadap dunia merupakan sebuah kebetulan paling luar biasa yang bahkan tidak bisa dijelaskan secara lugas bagaimana bisa terjadi. Meskipun lagi-lagi, segalanya hadir tanpa adanya unsur kesengajaan dan tak jarang prediksi ini tidak (atau belum) benar-benar terjadi seperti Big Ben dengan jam digitalnya, kematian George Clooney, atau kehidupan baru di Planet Mars. (*/)