Movies

‘GLASS ONION: A KNIVES OUT MYSTERY’: SEBUAH FILM SARKAS BERKEDOK MISTERI

Glass Onion: A Knives Out Mystery resmi tayang di Netflix. Sebagus apa nih dibanding film pertamanya?

title

FROYONION.COM - Saya masih ingat excitement saat menyaksikan film Knives Out pada 2019 lalu. Kisah misteri pembunuhan yang dikemas begitu apik dan sempat membuat saya salah tuduh siapa pelaku sebenarnya. Ending dan twistnya luar biasa. Bisa dibilang, Knives Out adalah salah satu film bergenre misteri terbaik yang pernah saya tonton. 

Tentu, saya termasuk barisan yang menantikan sekuelnya pada Desember lalu. Masih memasang Daniel Craig sebagai Detektif Benoit Blanc, film kedua kali ini nggak lagi berfokus pada keluarga Thrombey. Settingnya berpindah pada reuni geng pertemanan orang-orang kaya yang diketuai miliarder teknologi Miles Bron.

Reuninya tentu bukan sembarang reuni. Miles turut menyertakan permainan misterius untuk menebak pelaku pembunuhan. It’s all fun and games sampai seseorang benar-benar terbunuh dan Detektif Blanc harus mengungkap siapa pelaku sesungguhnya di antara kelompok pertemanan yang ternyata toxic itu.

Premisnya terdengar menarik. Karakter-karakternya juga kuat dan unik, saling berbeda satu sama lain. Porsi komedinya ditempatkan secara tepat dan pas. Ini bukan film misteri pembunuhan yang akan bikin kita tegang sepanjang waktu, kok.

Kasus yang dihadapi Detektif Blanc di sini  memang ibarat lapisan bawang yang nggak ada habisnya. Tiap kali dikupas, kita akan menemukan lapisan berikutnya. Ada banyak twist and turns yang dijamin lebih bikin bengong dibanding film pertama. Apalagi, setelah satu jam pertama filmnya bergulir benar-benar menjadi titik balik ceritanya. Lebih seru dan bikin pengen terus nonton!

Hanya saja, plot yang lebih seru nggak diimbangi dengan tingkat kesulitan menebak siapa pelaku sebenarnya. Saya rasa siapapun akan bisa menebak identitasnya sebelum ia benar-benar terungkap. Clue-nya bahkan sudah ada sejak awal-awal film kalau kalian perhatikan dengan detail. Hmm, mungkin sengaja dibikin gampang biar kita nggak keburu su’udzon sama orang yang salah, ya?

Untungnya, Glass Onion ditutup dengan chaotic ending yang spektakuler, berapi-api dan pastinya bikin puas banget. Saya berikan dua jempol untuk film ini dan satu jempolnya khusus hanya untuk endingnya saja. Kalau Rian Johnson berencana bikin Knives Out 3, 4 dan seterusnya, saya pasti bakal tungguin, sih.

Nggak banyak sebenarnya yang bisa saya tulis untuk reviewnya. Glass Onion adalah tipikal film yang lebih baik kalian tonton tanpa membaca ulasannya atau menonton trailernya terlebih dahulu supaya nggak banyak dapat bocoran hal-hal serunya. Percaya saja, ini film rame yang worth it untuk ditonton. 

Jadi, mari kesampingkan sejenak soal plot sampai endingnya yang panas. Saya mau bahas satu hal yang banyak dibicarain warga Twitter soal film ini. Yaitu, sarkasmenya.

BACA JUGA: CATET 5 REKOMENDASI FILM DAN SERIAL NETFLIX INI KALO LO BINGUNG MAU NONTON APA!

Menonton Glass Onion sempat mengingatkan saya pada Don’t Look Up. Itu lho, film satir komedi Netflix yang nggak disangka-sangka masuk nominasi Best Picture Oscar. Lawak memang, tapi satirnya juara! Nah, Glass Onion tampak berusaha untuk membawa formula serupa, terutama pada karakter-karakternya. 

Jika kita perhatikan, lima anggota squad toxic kaya raya di film ini tampak memiliki karakteristik yang serupa dengan lima pesohor di industri hiburan sampai teknologi. Entah ini hanya kebetulan semata atau memang disengaja sebagai sebuah sindiran sekaligus untuk me-roasting mereka.

Namanya juga cocoklogi netizen, yuk kita lihat mirip siapa aja sih kelima tokoh di Glass Onion ini.

1. MILES BRON – ELON MUSK

Karakter yang paling jelas terinspirasi dari pesohor dunia nyata adalah Miles Bron. Banyak yang mengatakan bahwa ia ibarat paralel Elon Musk, seseorang yang sama-sama mendapatkan kekayaan dari perusahaan teknologi dan seringkali bersikap arogan karena merasa kekayaannya tak tertandingi. 

Tapi, ada juga nih yang berpendapat kalau Miles lebih mirip Steve Jobs ketimbang Elon Musk. Hal ini dibuktikan dari salah satu adegan dalam Glass Onion di mana Miles mengenakan atasan turtleneck hitam, mirip dengan dresscode andalan mantan bos Apple itu.

2. LIONEL TOUSSAINT – STEVE WOZNIAK

Lionel dikisahkan sebagai kepala insinyur dari perusahaan Miles dan seringkali diminta untuk membuat ide-ide Miles tercapai. Ini mirip dengan hubungan dunia nyata antara Steve Jobs dan Steve Wozniak. Jobs lebih business-minded dan desainer dari Apple sementara Wozniak berperan sebagai programmer-nya.

3. DUKE CODY – JOE ROGAN

Dikisahkan sebagai streamer Twitch sekaligus aktivis HAM, karakter Duke Cody di sini mengingatkan banyak orang pada Joe Rogan yang sama-sama memiliki pendapatan terbesar dari online podcast. Di masa lalunya, Rogan juga sering melabeli dirinya sebagai aktivis HAM. 

Namun, dirinya juga tercatat pernah terlibat dalam sejumlah kontroversi, termasuk di antaranya selama pandemi COVID-19 berlangsung. Kebetulan sekali, film Glass Onion juga mengambil setting di masa pandemi. 

4. BIRDIE JAY – KIM KARDASHIAN

Karakter Birdie Jay yang diperankan Kate Hudson di sini digambarkan sebagai mantan model yang sudah mulai meredup karirnya dan cenderung bertindak semaunya sendiri. Di awal film saja, ia tampak mengadakan pesta bersama banyak orang di dalam ruangan tertutup. Padahal, kala itu wabah COVID-19 tengah melanda.

Persamaan keduanya juga terlihat dari kontroversi bisnis sweatpants yang dimiliki Birdie. Birdie salah mengira sweatshops sebagai tempat di mana sweatpants dibuat, padahal arti sebenarnya adalah pabrik pemeras keringat di mana anak-anak di bawah umur dipekerjakan dengan upah tidak layak. 

Kim Kardashian juga pernah terlibat kontroversi serupa ketika ia merilis pakaian bernama Kimono yang sangat berbeda jauh tampilannya dengan pakaian tradisional Jepang bernama sama. Ia kemudian dituduh melakukan cultural appropriation sebelum akhirnya mengubah nama produk tersebut.  

5. CLAIRE DEBELLA – POLITISI KORUP

Karakter Claire menggambarkan politisi korup di Amerika dan Eropa yang seringkali melanggar aturan karantina selama pandemi COVID-19 berlangsung. Kampanye politik Claire juga dengan jelas menggambarkan paralelnya dengan politisi korup ini. 

Kita bisa lihat dari kerjasamanya dengan perusahaan Miles yang selama ini mendanai kampanye politiknya. Claire turut mempromosikan Klear, sumber daya alternatif ciptaan perusahaan Miles. Walau mengetahui dengan pasti bahaya dari Klear, namun Claire tetap melakukannya agar ia bisa terus berkampanye.

Mirip banget kan dengan politisi yang nggak peduli dari mana sumber pendanaannya berasal, yang penting kampanye tetap jalan, syukur-syukur ya lolos pemilu. 

Entah apakah kesamaan ini cuma kebetulan atau memang Glass Onion: A Knives Out Mystery adalah sebuah film sarkas berkedok misteri. Kalau menurut kalian yang udah nonton, gimana nih filmnya Civs? (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Wahyu Tri Utami

Sometimes I write, most of the time I read