Grup lawak Srimulat mungkin nggak akrab di telinga Gen Z. Sebuah film terbaru arahan Fajar Nugros baru-baru ini diluncurin dan bisa bikin lo paham kenapa grup ini begitu legendaris.
FROYONION.COM - Bioskop Indonesia pada bulan Mei tahun ini diramaikan oleh film KKN di Desa Penari. Dalam waktu dekat, film Indonesia lainnya yang berjudul Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama akan rilis pada tanggal 19 Mei.
Film Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama bercerita tentang grup lawak legendaris bernama Srimulat, sebelum namanya menjadi terkenal seperti sekarang ini. Fajar Nugros menjadi penulis naskah sekaligus sutradara dalam produksi film Srimulat ini.
“Kita sama-sama tahu betapa berharganya warisan yang dibawa oleh Srimulat,” kata Fajar Nugros, penulis naskah sekaligus sutradara film Srimulat. “Tidak hanya lawakan-lawakan mereka yang abadi, tapi juga pesan moral yang ada di baliknya.”
Srimulat merupakan grup lawak asal Solo yang kariernya terus menanjak. Mulai dari panggung hiburan daerah, hingga tampil di televisi nasional. Film Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama bercerita dengan latar kota Solo tahun 1981.
Film ini ringan dan memiliki tempo jalan cerita yang cukup lambat. Dibanding dengan film komedi layar lebar Indonesia lainnya, film Srimulat termasuk yang paling banyak lucunya. Selain lucu, terdapat banyak pesan yang bisa lo kutip dari film ini.
Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama merupakan produksi dari dua perusahaan film MNC Pictures dan IDN Pictures, serta didukung oleh Bank Neo Commerce. Lo bisa menonton trailer film Srimulat di kanal Youtube MNC Pictures.
Nonton film Srimulat ini cocoknya ditonton ramean bareng mereka yang mengerti bercandaan ala Srimulat. Sepanjang film, lo bakal dibikin ketawa, bahkan dengan hal-hal yang remeh sekalipun. Nilai plus lainnya adalah, film Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama dibuat berdasarkan kisah nyata.
Dalam film ini, grup lawak Srimulat yang berasal dari Solo ternyata harus mengobrol dengan tokoh lain yang berasal dari Jakarta alias suku Betawi. Akulturasi yang hadir dalam film Srimulat ternyata bikin film ini makin menghibur.
Karena film ini lucu, drama dan konflik yang hadir jadinya terasa kurang emosional. Di dalam keadaan, yang kalau di film lain, mereka akan marah atau bersedih, di film ini malah melucu seakan tidak kenal waktu. Bahkan melucu di momen sedih sekalipun.
Film ini tidak hanya mengenalkan tokoh-tokoh dalam kelompok Srimulat yang lucu-lucu, tapi juga seakan menceritakan dunia di mana tokoh figuran seperti tetangga atau pedagang warung pun semuanya bisa melucu seperti Srimulat.
Bisa jadi lo udah familiar dengan beberapa tokoh grup lawak Srimulat seperti Nunung, Tarzan, dan Tessy. Dalam film ini, yang menjadi tokoh utama adalah Gepeng yang merupakan teman dekat Basuki.
Lawakan ala Srimulat dalam film ini rasanya masih relateable dan bisa bikin penonton yang terdiri dari berbagai generasi bisa tertawa. Tokoh utama Gepeng dalam film Srimulat pun diperankan generasi Z kelahiran 1998.
Timbul, Asmuni dan Paul juga hadir dalam film ini. Tokoh Pak Teguh dan Ibu Djudjuk pun turut membantu Srimulat dalam menghadapi berbagai rintangan yang harus dihadapi oleh grup lawak Srimulat.
“Aku sudah tahu Srimulat dari sebelumnya (sebelum produksi film ini),” ujar Erika Carlina, pemeran Djujuk dalam film Srimulat. “Setelah mendalami karakter dan bertemu langsung dengan keluarga tokoh Srimulat aslinya, jadi tahu ternyata perjuangannya Srimulat itu luar biasa banget.”
Tagar #WaktunyaIndonesiaTertawa rasanya emang cocok dipakai oleh film Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama. Menjelang akhir film, konflik yang datang malah semakin bertubi-tubi. Bahkan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru, yang mungkin baru bisa dijawab pada film sekuelnya di Srimulat Babak Kedua.
Film Srimulat: Hil yang Mustahal Babak Pertama bisa lo tonton pada 19 Mei 2022 di bioskop kesayangan lo. Jangan lupa jaga kebersihan di bioskop ya, Civs! (*/)
BACA JUGA: MENURUT LO, KENAPA FILM KKN DI DESA PENARI BISA SUKSES CURI PERHATIAN PENONTON?