Littlefingers merilis single terbaru “Four Flights to Fibs”, menggabungkan filosofi deret Fibonacci dengan komposisi musik jazz elektronik yang inovatif. Lagunya sudah bisa didengarkan sekarang.
FROYONION.COM Littlefingers, trio jazz elektronik yang baru saja merilis single terbaru mereka, “Four Flights to Fibs”.
Single ini menjadi bagian dari perjalanan mereka menuju album kedua yang sangat dinanti-nantikan.
Lagu ini menawarkan lebih dari sekadar alunan musik, di dalamnya terkandung cerita, filosofi, dan kreativitas yang cukup memukau.
Yuk, kita selami lebih dalam bagaimana Littlefingers mengeksplorasi seni dan kehidupan melalui karya terbaru mereka.
Judul "Four Flights to Fibs" terinspirasi oleh deret Fibonacci, sebuah susunan angka yang sering kali dikaitkan dengan Golden Ratio.
Dalam konteks musik, Littlefingers menerjemahkan konsep matematis ini ke dalam struktur lagu.
Mereka menciptakan komposisi yang terbagi menjadi empat bagian, masing-masing terdengar berbeda namun tetap memiliki hubungan yang harmonis, layaknya spiral Fibonacci.
Bentuk spiral ini juga terlihat dalam cover lagu mereka dan merepresentasikan perjalanan karir ketiga personil Littlefingers.
Meski mereka telah menjadi musisi pendukung untuk artis-artis besar di Indonesia, ketiganya selalu merasa bahwa Littlefingers adalah tempat mereka untuk pulang.
David, sang drummer mengungkapkan, "Littlefingers adalah ‘rumah’ kami, ruang bebas untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan tanpa batas.”
Secara musikal, “Four Flights to Fibs” merupakan perpaduan teknik dan kreativitas yang tak biasa.
Dibuka dengan suara synthesizer repetitif dari Chika Olivia, lagu ini berkembang perlahan namun pasti, seolah mengikuti pola Fibonacci itu sendiri.
Bass gahar Tjdika menambahkan lapisan groove yang dinamis, sementara permainan drum David memberikan elemen ledakan yang memacu adrenalin.
Proses kreatif ini tak hanya menggambarkan eksperimen mereka dalam komposisi musik, tetapi juga mencerminkan perjalanan emosional mereka sebagai musisi.
“Sering kali kami merasa terjebak di tempat yang sama, berputar-putar tanpa hasil yang nyata,” ujar Tjdika. “Tapi dengan lagu ini, kami berusaha menghargai perjalanan dan pertumbuhan kami.”
Meskipun sibuk dengan karir sebagai session player untuk musisi lain, Littlefingers tetap berhasil mencuri perhatian di kancah musik nasional maupun internasional.
Sebelum “Four Flights to Fibs”, mereka telah tampil di berbagai festival bergengsi seperti Java Jazz dan Monsoon Festival di Vietnam.
Lagu-lagu mereka pun mendapatkan sambutan hangat di platform streaming digital, dengan lebih dari satu juta streams di Spotify.
Karya terbaru ini tidak hanya menunjukkan kematangan mereka sebagai musisi, tetapi juga bagaimana mereka berani mengeksplorasi batasan genre dan menggali lebih dalam ke dalam filosofi musik.
Dengan “Four Flights to Fibs”, Littlefingers tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak pendengar untuk ikut merenungkan perjalanan hidup dan proses kreatif yang mereka jalani. (*/)