Pernah nggak sih kalian mendengar TikTok sound brown noise, seperti suara aliran sungai atau air terjun. Brown noise diklaim ampuh bikin tidur kalian semakin berkualitas, emang iya?
FROYONION.COM – Tidur merupakan proses yang sangat penting bagi manusia, namun sebagian besar orang dewasa di seluruh dunia, sekitar 20 hingga 30 persen, mengalami kesulitan tidur setiap malam.
Menurut National Sleep Foundation (2018), insomnia di seluruh dunia mencapai 67% dari 1.508 orang di Asia Tenggara dan 7,3% insomnia terjadi pada mahasiswa.
Di Indonesia, angka prevalensi insomnia sekitar 67%. Sedangkan sebanyak 55,8% insomnia ringan dan 23,3% mengalami insomnia sedang.
Dengan begitu sering kali orang-orang dengan gangguan tidur ini membutuhkan stimulasI seperti musik atau suara-suara tertentu untuk meningkatkan kualitas tidur mereka.
BACA JUGA: ‘SOUND OF METAL’ BISING YANG TIDAK IDENTIK
Salah satu contoh suara yang mungkin kamu belum familiar adalah ‘brown noise’, yang dipercaya membantu menciptakan rasa tenang dan tidur yang nyenyak.
Begini nih contoh dari brown noise!
Nah tapi walaupun sudah banyak testimoni khususnya di media sosial, pertanyaannya benar nggak sih tidur dengan mendengarkan brown noise ini benar-benar ampuh untuk membuat orang yang punya insomnia bisa tertidur dengan lelap?
Sebelum melangkah lebih jauh kenalan dulu yuk sama brown noise.
Brown noise adalah jenis suara frekuensi rendah yang terbentuk melalui proses mirip dengan gerakan Brownian (pergerakan acak partikel).
Brown noise kadang-kadang disebut sebagai 'red noise', brown noise adalah jenis kebisingan yang memiliki intensitas yang lebih rendah dibandingkan dengan white noise atau pink noise
Kamu mungkin telah mengalami suara brown noise tanpa menyadarinya, seperti suara aliran sungai yang deras, gemuruh air terjun, guntur yang bergemuruh, atau hujan lebat.
Brown noise digunakan untuk membantu dalam berkonsentrasi, menutupi suara yang tidak diinginkan, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa dapat membantu dalam meningkatkan transisi ke tidur serta mengurangi gangguan konsentrasi di lingkungan kerja.
Berikut adalah perbedaan dari white noise, pink noise dan brown noise.
Dikenal sebagai suara statis TV atau radio, digunakan untuk menghilangkan gangguan, membantu tidur lebih nyenyak, dan meredakan tinnitus.
Mirip dengan suara hujan ringan atau detak jantung yang stabil, membantu tidur lebih pulas, meningkatkan efisiensi kerja, dan meningkatkan retensi memori pada orang lanjut usia.
Mirip dengan suara hujan terus-menerus atau air terjun, deburan ombak dapat membantu berkonsentrasi, mengurangi gangguan konsentrasi di tempat kerja, dan membuat kamu tertidur.
Setelah mengetahui definisinya, mungkin kamu penasaran dari mana tren ini bermula dan bagaimana brown noise dibuat dan dipercaya sebagai salah satu cara jitu untuk mengatasi orang-orang dengan gangguan tidur.
BACA JUGA: SOUND HOREG ANDALAN KARNAVAL JAWA TIMUR MAKIN KE SINI MALAH BIKIN RESAH DAN GELISAH WARGA
Brown noise ditemukan oleh ilmuwan botani Robert Brown pada 1827 setelah mengamati gerakan serbuk sari di bawah mikroskop. Ia terinspirasi oleh gerakan acak tersebut yang kemudian dikenal sebagai 'brownian motion'.
Brown noise, yang berkaitan dengan teori 'Brownian motion', terbentuk dari kombinasi tumbukan acak yang tak terhitung jumlahnya.
Ini mempengaruhi pendekatan Brown dalam menciptakan suara frekuensi rendah dengan menambahkan kebisingan rendah pada white noise, yang secara acak memiliki kekuatan yang sama di semua frekuensi.
Meskipun banyak testimonial dari penggunanya, brown noise tidak dapat disimpulkan bahwa brown noise adalah cara yang pasti untuk mengatasi insomnia, karena bukti ilmiah yang tersedia masih terbatas.
Meskipun ada beberapa penelitian yang menunjukkan potensi manfaat dari mendengarkan brown noise, seperti mengurangi gangguan konsentrasi dan meningkatkan transisi ke tidur REM bagi beberapa individu.
Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi efektivitasnya dalam mengatasi insomnia secara khusus, dilansir dari sebuah studi Applied Acoustics edisi tahun 2017.
BACA JUGA: SOUND HEALING: MENGENAL FREKUENSI SOLFEGGIO UNTUK KESEHATAN MENTAL
Sementara itu, jenis bunyi lain seperti white noise dan pink noise sejauh ini memang telah terbukti membantu orang tidur lebih nyenyak dan meredakan gangguan seperti tinnitus.
Beberapa penelitian juga menemukan kaitan bahwa mendengarkan white noise membantu orang tidur lebih nyenyak di lingkungan perkotaan, dan sebuah studi dalam International Archives of Otorhinolaryngology yang diterbitkan pada tahun 2021 menemukan bahwa white noise (dan pink noise) dapat meredakan tinnitus (telinga berdenging).
White noise juga telah terbukti membantu anak-anak dengan gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas meningkatkan kinerja mereka pada tugas-tugas yang melibatkan memori kerja dan perhatian terfokus
“White noise sangat baik untuk menghalangi suara-suara lain yang tidak teratur dan tidak dapat diprediksi, seperti suara tetangga di lantai atas atau telepon berdering di sekitar,” kata Alicia Walf, ahli saraf dan dosen senior di Rensselaer Polytechnic Institute di New York.
BACA JUGA: BAGAIMANA TIKTOK MENGUBAH INDUSTRI MUSIK SEKARANG?
Selain membantu mengatasi tinitus, menurut Journal of Theoretical Biology menemukan, paparan kebisingan merah muda yang stabil dapat mengurangi kompleksitas gelombang otak manusia dan meningkatkan stabilitas dan kualitas tidur mereka.
Selain itu, pink noise dapat meningkatkan efisiensi kerja, meningkatkan fungsi eksekutif, penilaian, dan kecepatan dalam tes kinerja mental.
“Pink noise telah terbukti meningkatkan retensi memori pada orang lanjut usia,” ujar penelitian dari Taiwan dan Walf dikutip Froyonion dari Washington Post.
Setelah tahu, gimana nih masih mau cobain nggak buat temani tidur kamu malam nanti?(*/)