
Apa jadinya jika gairah, ketulusan, dan beat yang memabukkan menyatu dalam satu lagu? Voxxes pun menjawabnya lewat single “Let Me Be Your Man”.
FROYONION.COM - Band Voxxes kembali menggebrak industri musik Tanah Air dengan merilis single kedua mereka yang bertajuk “Let Me Be Your Man”.
Setelah sebelumnya menyentuh sisi emosional pendengar melalui “Give Me Loving”, kali ini mereka memilih jalur berbeda, lebih berani, penuh gairah, dan sarat energi.
Single ini hadir sebagai penanda bahwa Voxxes bukan hanya hadir untuk mencuri perhatian di awal, tetapi juga untuk menetapkan eksistensi mereka secara solid dalam peta musik Indonesia kontemporer.
Jika single debut mereka membawa nuansa lembut dan melankolis, “Let Me Be Your Man” justru seolah menjadi kebalikannya.
Pendengar diajak masuk ke dalam atmosfer dance yang sensual, namun tetap elegan. Lagu ini adalah pernyataan kuat tentang keinginan seorang pria untuk hadir sebagai pelindung, peredam luka, dan sahabat emosional bagi wanita yang dicintainya.
BACA JUGA: RECONCILE RILIS MAXI SINGLE ‘DROWNED IN STATIC’ TENTANG KEHILANGAN ARTI HIDUP
Secara musikal, “Let Me Be Your Man” menyuguhkan kombinasi antara beat yang mengajak bergoyang dan lirik yang menyentuh. Bukan perkara mudah menyatukan keduanya tanpa terkesan canggung, tetapi Voxxes berhasil menyeimbangkannya dengan cerdas.
Lirik-lirik seperti “Oh baby I’ve seen you before / A little tattoo I adored / Your skin is warm as morning sun” tak hanya menggambarkan ketertarikan fisik, tapi juga hubungan emosional yang mendalam.
Sementara reff yang berbunyi “Let me be your man, understand me / I’ll take away the pain if you wanna stay” menjadi inti dari pesan lagu ini: bahwa cinta sejati bukan hanya tentang rasa, tetapi juga komitmen untuk menyembuhkan.
Rayhan Rizki Ramadhan, atau yang lebih dikenal sebagai RR, memainkan peran sentral dalam proses kreatif lagu ini.
Sebagai penulis lagu dan produser utama, RR membawa visi musikal yang matang dan konsisten. Ia mengungkapkan bahwa lagu ini adalah hasil dari keinginan untuk menciptakan karya yang sensual, namun tidak vulgar.
“Kami ingin menciptakan karya yang sensual, namun melalui penyampaian yang elegan. Maka dari itu, tercipta nuansa yang lebih intim dalam lagu ini, baik dari segi lirik maupun aransemen,” jelasnya.
BACA JUGA: CITRA SCHOLASTIKA RILIS ‘TILIK JOGJA’, LAGU RINDU PADA KAMPUNG HALAMAN
Hal senada juga disampaikan oleh sang vokalis, Qashmal Zhafari, yang menghidupkan lirik-lirik tersebut dengan karakter vokalnya yang kuat dan ekspresif. Ia menyebut lagu ini sebagai semacam pelarian dari kenyataan, membawa pendengar ke suasana yang bebas dan penuh fantasi.
“Let Me Be Your Man” mungkin membawa pendengar ke dimensi yang berbeda, selayaknya sedang berada di beach club, menikmati segelas cocktail sambil menyaksikan matahari terbenam. Ada perasaan yang bebas, meskipun masih terbelenggu pikiran,” kata Zhafari.
Yang menarik dari Voxxes adalah cara mereka merangkai semua unsur dalam sebuah produksi musik yang terasa utuh.
Mulai dari ketukan drum yang dinamis, petikan gitar yang menggoda, alunan synth yang membangun suasana, hingga backing vocals yang memperkaya emosi lagu, semuanya menyatu tanpa dominasi yang berlebihan.
Setiap elemen memiliki ruang untuk bersinar dan memberikan kontribusi terhadap suasana yang ingin disampaikan.
Lebih jauh, “Let Me Be Your Man” menjadi bukti nyata kematangan musikal Voxxes. Mereka tidak hanya bergantung pada tren atau formula populer, tetapi berani mengeksplorasi identitas mereka sendiri.
Ini tercermin dari pendekatan produksi yang rinci, pemilihan instrumen yang tepat, hingga kesadaran penuh terhadap cerita yang ingin mereka sampaikan lewat lagu.
Selain menghadirkan karya yang solid secara musikal, Voxxes menampilkan karakter visual yang kuat melalui identitas mereka di media sosial.
Setiap rilis mereka selalu diiringi oleh narasi visual yang mendukung pesan lagu. Identitas Voxxes dibangun bukan hanya lewat suara, tetapi juga lewat estetika yang konsisten.
https://www.instagram.com/p/DIQ2X4wpj6V/embed/captioned
Sebagai band yang telah mulai tampil sejak 2019, Voxxes tidak datang dari ruang hampa. Mereka membawa pengalaman dari berbagai kolaborasi dengan musisi seperti Rinrin, Sheila Dara Aisha, dan Sweet Cherry.
Warisan kolaboratif ini tampaknya turut memperkaya palet musikal mereka dan mematangkan proses kreatif dalam album penuh perdana mereka yang akan datang, Zero Hour.
Album ini dijanjikan akan membawa pendengar pada perjalanan emosional dan spiritual, dengan balutan suara khas Europop dan nuansa sinematik yang menggugah.
BACA JUGA: SINYAL PERPISAHAN KOMPLOTAN ASAL BUNYI LEWAT PANGGUNG ‘ASBUN: SELESAI’
Tidak bisa dipungkiri, Voxxes adalah representasi dari generasi baru musisi yang tidak takut mengekspresikan hal-hal personal dengan cara yang artistik dan menyentuh. Dalam dunia musik yang penuh distraksi, mereka menawarkan kedalaman. Dalam industri yang serba cepat, mereka hadir dengan ketelitian.
Melalui “Let Me Be Your Man”, Voxxes mengajak kita untuk merasakan bukan hanya ketertarikan, tetapi juga keberanian untuk mencintai secara utuh dengan seluruh luka, harapan, dan gairah yang menyertainya.
Lagu ini bukan hanya cocok didengarkan di ruang dansa, tetapi juga dalam momen-momen kontemplatif saat senja turun dan dunia terasa melambat.
Dengan segala kekuatan musikal, pesan emosional, dan konsistensi dalam visi artistik, “Let Me Be Your Man” membuktikan bahwa Voxxes bukan sekadar hadir untuk ikut meramaikan industri, tetapi untuk meninggalkan jejak panjang di dalamnya.
Dan jika lagu “Let Me Be Your Man” menjadi penanda dari apa yang akan mereka suguhkan di album Zero Hour, maka satu hal pasti, Voxxes sedang menuju babak besar dalam karier mereka.