Kekuatan musik Jamaika dan psikedelik dari Rub of Rub & Gangsar akan disebar ke kancah internasional. Pada event Pesona Experience, mereka akan membawa eksperimen genre dan pesan sosial.
FROYONION.COM - Grup band eksperimental asal Bandung, Rub of Rub bersama dengan grup psych-rock kontemporer asal Bali, Gangsar akan melalui tur internasional pertamanya ke Australia dalam waktu dekat.
Bertajuk "Persona Experience: Years of Hugs 2024", kegiatan ini tentunya akan jadi sangat menarik untuk diikuti sebagai bentuk dari perkembangan progresif dari musisi independen lokal di Tanah Air.
Buat yang belum tahu, Ruf of Rub sudah terbentuk sejak 2017 lalu dan menghasilkan berbagai karya yang memukau di pasaran. Mereka mengusung lagu-lagu lintas genre yang nyentrik dan berkarakter.
Mengawinkan unsur reggae, dub, psychedelic, jazz dan elektronik. Salah satu ciri khas dari band ini adalah karena mereka membawa musik Jamaican sound.
Rub of Rub pun telah merilis dua buah EP: Ruang Waktu (2018) dan Fluktuasi (2021).
Sementara itu, Gangsar telah merilis tiga album penuh: Garatuba (2020), Opera Seni (2022), album self-titled (2024) teranyar, dan satu EP self-titled saat mereka sebelumnya dikenal sebagai Rollfast (2013).
BACA JUGA: LINKIN PARK MERILIS ALBUM BARU DAN UMUMKAN TUR KE 6 KOTA DI TAHUN 2024
Gangsar sendiri menyajikan experiment music yang mengeksplorasi berbagai jenis lantunan lagu sehingga bisa menghasilkan karya yang sangat variatif.
Mulai dari penggabungan unsur krautrock, gamelan, electronic noise, free jazz, dan masih banyak lagi.
Dengan potensi tersebut, rangkaian tur lintas benua ini akan jadi salah satu kesempatan penting untuk Rub of Rub memperkenalkan musik khas Jamaika yang khas dari mereka.
Musik tersebut akan semakin menarik jika dipadukan dengan gangstar yang punya gaya psikedelik yang intens, menggabungkan unsur-unsur krautrock, kebisingan elektronik, jazz bebas, dan eksperimen gamelan tradisional.
Kedua ramuan ini akan memukau telinga para pendengarnya.
“Kami berharap dapat memperkenalkan musik kami dalam bahasa Indonesia, bahasa yang asing bagi penonton, seperti halnya band asing yang bermain di Indonesia,” ujar Rizwan Sukarna, vokalis Rub of Rub dalam keterangan tertulis yang diterima Froyonion.com, Kamis (17/10).
“Ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa dan kesempatan yang luar biasa. Karena tur akan segera dimulai, mereka telah menyiapkan set khusus di SXSW Sydney 2024 dan sisanya adalah kejutan,” lanjut dia menjelaskan.
BACA JUGA: PAROOTS, UNIT REGGAE ASAL PASURUAN BERKOLABORASI DENGAN MUSISI NIGERIA
Persiapan matang juga dilakukan gangsar tentunya untuk membuat tur ini berkesan. Katanya, mereka menyiapkan berbagai hal teknis dan kejutan untuk menciptakan momen istimewa buat penonton.
Kabarnya akan ada beberapa elemen baru dalam set yang sebelumnya belum pernah ditampilkan. Tentunya, ini akan salah satu poin unik dan jadi pengalaman yang lebih mendalam bagi setiap orang yang hadir.
“Semoga kami dapat lebih terhubung dengan penonton, menciptakan energi positif yang terasa dari awal hingga akhir. Setiap kota pasti punya nuansa yang berbeda, dan itu selalu menarik untuk ditelusuri,” kata Bayu Krisna (Gangsar, gitaris) tuturnya menambahkan.
“Tur ini diharapkan bisa memberikan pengalaman yang tak terlupakan, tidak hanya bagi penonton tetapi juga bagi kami sebagai penampil,” harapnya.
Sebagai informasi, perjalanan mereka akan dimulai pada 18-26 Oktober, meliputi 8 panggung di dua kota di Australia, termasuk South by Southwest (SXSW) Sydney 2024, yang dijadwalkan berlangsung pada 14-20 Oktober.
Tur ini akan membuka jalur bagi keduanya untuk terhubung dengan pendengar dan mendapatkan teman baru di setiap kota di sepanjang rangkaian. Selain menjadi ajang silaturahmi, tur ini akan menjadi ekspedisi yang penuh kejutan
BACA JUGA: LINKIN PARK MERILIS ALBUM BARU DAN UMUMKAN TUR KE 6 KOTA DI TAHUN 2024
So, kenapa sih musik Jamaika itu seringkali jadi seru banget dan wajib buat coba kalian dengerin?
Musik Jamaika, seperti reggae dan dub, dikenal karena getaran positifnya. Musik ini seringkali membawa pesan tentang perdamaian, kebebasan, dan cinta.
Irama yang santai namun menghanyutkan, membuat pendengarnya merasa terhubung secara emosional dan fisik dengan musiknya.
Salah satu daya tarik terbesar dari musik Jamaika adalah ritmenya yang kuat dan adiktif.
Dengan beat yang menghentak, reggae dan dub mampu membuat siapa pun bergoyang, menciptakan suasana pesta yang tak terlupakan. Ini adalah musik yang benar-benar menggerakkan tubuh.
Selain beat yang menarik, musik Jamaika seringkali dikenal dengan efek suara yang kaya, seperti reverb dan echo yang memberi kesan mendalam dan magis pada pendengarnya.
Efek ini banyak digunakan dalam dub dan reggae, membuat setiap trek terasa seperti perjalanan sonik.
Musik Jamaika, terutama reggae, sering kali memuat lirik-lirik yang sarat dengan pesan sosial, politik, dan kemanusiaan.
Salah satu yang paling nyentrik dan pasti didengar banget itu seperti Bob Marley. Dia pun menggunakan musiknya untuk menyuarakan perlawanan terhadap penindasan dan ketidakadilan.
Ini membuat pendengar merasa musiknya bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga alat perubahan.
Salah satu alasan kenapa musik Jamaika begitu menarik adalah kemampuannya untuk beradaptasi dan berbaur dengan genre lain. Misalnya, penggabungan reggae dengan jazz, funk, atau bahkan elektronik.
Hal ini menjadikan musik Jamaika sangat fleksibel dan menarik bagi musisi lintas genre, seperti Rub of Rub.
Perjalanan Rub of Rub dan Gangsar dalam mengenalkan karya musisi Indonesia ke Australia akan berlangsung hingga 26 Oktober. Kenali kedua band tersebut dengan mendengarkan lagu mereka! (*/)