Mengusung genre pop yang meriah, Rasukma tetap hadirkan petikan folk pada single terbarunya: Lala Lala. Single tersebut bercerita tentang ungkapan cinta Eson (vokal, gitar) terhadap ibunya.
FROYONION.COM - Rasukma baru saja merilis single dan video klip “Lala Lala” pada Jumat (30/8). Bersamaan dengan bergabungnya mereka dengan Juni Records, label musik di balik nama-nama musisi populer seperti Raisa dan Bernadya.
Berdiri pada 2017, Rasukma terisi oleh dua personel, yaitu Eson (vokal, gitar) dan Adel (vokal). Unit pop ini terinspirasi dari musik Endah N Resha, Payung Teduh, Banda Neira, dan Tigapagi.
BACA JUGA: JUNI DAY X SIAP TAMPILKAN RAISA, BERNADYA, DAN KUNTO AJI DI SATU PANGGUNG
Warna musik baru dari drum dan keyboard turut membuat karya terbarunya “Lala Lala” lebih meriah dari karya mereka sebelumnya.
“Banyak yang berubah sejak [berdiri pada] 2017, paling kentara di musiknya,” terang Elon. “Awalnya Rasukma membawa set akustik minimalis. Biasanya pakai gitar nilon, bas, dan kajon.”
Tapi sekarang di ‘Lala Lala’ dan rilisan setelahnya bakal lebih eksplorasi dengan menggunakan drum, keyboard, serta efek gitar,” tambahnya.
“Lala Lala” ditulis Eson untuk ibunda tercintanya yang bernama Lala. Membawa pesan bahwa sang anak beranjak dewasa dan siap menggantikan ibunya dalam bekerja. Dengan begitu, kini ibu boleh beristirahat.
“Sebetulnya ‘Lala Lala’ aku tulis untuk ibuku, Lala. Jadi inspirasinya karena anak ibuku sudah pada besar, tapi ibunya masih kerja,” terang Eson.
“Sekarang biarkan kami gantiin ibu banting tulang, ibu istirahat saja. Lagu [Lala Lala] ini juga jadi pesan untuk semua anak dan ibu,” tambahnya.
BACA JUGA: LAGU BERNADYA JADI YANG PALING SERING DIPUTAR DI SPOTIFY INDONESIA
Lirik dalam lagu “Lala Lala” bisa menjadi relate untuk para anak yang sudah mulai bekerja. Video klipnya pun hadirkan teatrikal yang terekam dalam satu shot panjang, dibintangi oleh sepasang ibu dan anak kandung.
Walau cerita di balik lagu “Lala Lala” begitu terasa personal menggambarkan kehidupan Eson, tapi hal ini bisa menjadi relate dengan banyaknya anak muda yang berada di posisi yang sama dengan dia.
“Aku yakin semua orang [yang mendengar lagu ini] pasti bisa punya cerita yang relate dengan lagu ‘Lala Lala’. Musik kalau Sudah disampaikan ke pendengar, udah jadi milik mereka terkait cerita tentang lagunya,” ujar Eson.
Eson, Adel, dan Jaya (manajer) adalah trio yang besar dari lingkungan yang sama di Bandung. Ketiganya duduk di bangku sekolah menengah yang sama.
Chemistry yang dibangun nyatanya membuat mereka klop dalam banyak hal, termasuk dalam bermusik. Gabungnya Rasukma ke dalam Juni Records pun adalah keputusan yang diambli bersama.
BACA JUGA: MALIQ & D’ESSENTIALS BAKAL TUR KE 6 KOTA, SAJIKAN SPECIAL MERCH DI SETIAP TITIK
Saat itu Rasukma sedang mengerjakan album selanjutnya. Tentu banyak hal yang tidak bisa hanya mereka bertiga lakukan. Pertemuan dengan Adryanto Pratono (Boim) selaku manajer Juni Records pun menyudahi masa indie mereka selama lima tahun.
“Kami bertemu serta berbincang dengan Mas Boim, dan kami merasa cocok dan memiliki visi yang sama. Akhirnya jalanlah Rasukma dengan Juni. Hal ini sudah kami inginkan sejak lama, namun kesempatannya baru hadir sekarang,” terang Eson.
Kerja sama keduanya—Rasukma dan Juni Records—berjalan dengan lancar. Juni selaku label juga memberi dukungan dalam mengiringi jalannya musisi baru mereka.
“Kami meminta input dari segi produksi dan live performance kepada Juni. Dari Tim Juni sangat terbuka dan suportif kepada kami,” terang Adel.
Kalian sudah bisa mendengarkan “Lala Lala” oleh Rasukma lewat berbagai platform pemutar musik. Nantikan musik-musik terbaru Rasukma yang tersaji dengan warna barunya yang lebih up beat dan ceria. (*/)