
Kunto Aji baru merilis lagu religi “Pejuang Berkah”. Ini adalah lagu religi kedua dari musisi asal Yogyakarta tersebut. Emangnya apa sih peran lagu religi di momen Ramadhan?
FROYONION.COM - Kunto Aji baru merilis lagu religi “Pejuang Berkah” yang kan menjadi soundtrack dalam web series dengan judul Pejuang Berkah.
Web series tersebut akan tayang di channel YouTube Kahfeveryday pada minggu kedua bulan Ramadhan, berbarengan dengan rilisnya lagu Kunto Aji.
Lagu “Pejuang Berkah” oleh Kunto Aji berkolaborasi dengan Armand Maulana. Ini menjadi lagu religi kedua dari Kunto Aji.
BACA JUGA: WIJAYA 80 RESMI RILIS EP ‘PERJUMPAAN’, REFLEKSI PERJALANAN EMOSI YANG UNIVERSAL
Pada bulan Ramadhan tahun lalu, Kunto Aji juga merilis lagu religi berjudul “Hiduplah Sebelum Mati” yang terinspirasi dari hadits.
Froyonion.com berkesempatan mewawancarai Kunto Aji di event Ramadhan Gathering Kahf di Jakarta Selatan pada Kamis (6/3) untuk menanyai cerita di balik lagu religi terbarunya.
Lagu [religi] itu bisa menjadi seperti mesin waktu. Lagu juga bisa memantik dan menyimpan emosi.
Kita bisa menyimpan sebuah memori dalam satu lagu. Jadi ketika kita dengarkan lagi [lagunya], kadang memorinya bisa muncul kembali.
Entah memori yang muncul itu menyenangkan atau hal sedih—yang bila didengarkan membuat kita ikhlas menerima keadaan—yang penting lagu itu bisa menemani.
Pengerjaan lagu “Pejuang Berkah” berjalan dalam sebulan sama proses mastering dan mixing. Sebenarnya kontakan dan ingin kolaborasi dengan Armand sudah dari lama.
Akhirnya di projek ini ada kesempatan untuk berkolaborasi. Setelah mengirim demo lagunya dan Armand suka, akhirnya jadilah lagu “Pejuang Berkah”.
BACA JUGA: UNGU RILIS LAGU RELIGI ‘BULAN BAIK’, IKUT MERIAHKAN BULAN RAMADAN
Lagu ini bercerita tentang teman-teman yang sedang berjuang mencari berkah dan mencari makna dalam hidupnya. Pasti tidak mudah karena selalu ada tantangannya.
Pasti ada momen di mana mereka merasa sudah berjuang seratus persen. Dari situ, yang perlakukan hanyalah berserah.
Karena konsernya habis subuh ya? Hahaha. Konser Urup lebih ke spiritualitas sih sebenarnya.
Bangun pagi, menyambut matahari, menghirup udara pagi yang bagus; itu kan hal yang kadang sulit untuk didapatkan oleh semua orang, ya.
Tidak semua orang bisa mendapatkannya, terutama kita yang tinggal di Jakarta. Udara yang bagus itu kayak anugerah, ya.
Jadi bisa menikmati itu pada saat konser Urup juga jadi sebuah perjalanan spiritualitas juga. Selain ya sholat subuh bareng-bareng berjamaah gitu [sebelum konser Urup].
Musik itu tidak akan bisa mengobati ataupun menyelesaikan masalah. Tapi musik bisa membantu kita, paling tidak, untuk mengetahui apa yang sedang salah atau rasakan.
Misalnya, ternyata saat ini sedang merasa sedih atau kehilangan, apa yang kita rasakan sekarang. Sebenarnya untuk menyelesaikan masalah kan kita harus tahu sumber masalahnya dari mana.
Setelah kita tahu sumber masalahnya, kemudian kita baru bisa menyelesaikan. Musik bisa mengurai benang kusut dan membuat masalahnya kelihatan (sort something out).
Itulah jawaban Kunto Aji terkait bagaimana musik, termasuk lagu religi, memiliki peran di bulan Ramadhan, bahkan bisa membantu pendengar untuk mengenali diri sendiri. (*/)