Rilis pada 14 Februari, lagu “Mawar” dari Dere menyambut Hari Kasih Sayang dengan lirik yang puitis, mengajak pendengar untuk renungkan segala hubungan yang pernah dijalani.
FROYONION.COM - Dere, penyanyi dan penulis lagu muda yang tengah naik daun di industri musik Tanah Air, kembali mengguncang dunia musik Indonesia dengan karya terbarunya.
Setelah sukses dengan album debutnya Rubik, yang penuh dengan lirik yang puitis dan atmosfer minimalis, Dere kini siap untuk merilis sebuah lagu yang ditunggu-tunggu para penggemarnya.
Lagu terbarunya yang berjudul "Mawar" akan resmi dirilis pada 14 Februari 2025, bertepatan dengan perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine’s Day.
Melalui lagu ini, Dere kembali menunjukkan kemampuannya dalam menyampaikan perasaan dan cerita melalui musik yang menyentuh hati.
BACA JUGA: MENIKMATI FASE ‘TWENTY SOMETHING’ DENGAN LAGU ‘GIVE IN’ DARI FIRSTRATE
Tidak seperti kebanyakan lagu cinta yang hadir dengan nada dan lirik yang klise, "Mawar" menyuguhkan pendekatan yang lebih mendalam, mengajak pendengar untuk merenung tentang cinta, harapan, dan dinamika hubungan antar manusia.
Dalam pengumuman tentang lagu barunya, Dere tidak hanya menyampaikan informasi teknis atau detail tentang lagu tersebut, tetapi juga memancing rasa penasaran para pengikutnya di media sosial dengan sebuah pertanyaan yang sarat makna: " Apa yang kamu inginkan datang padaku jika sebenarnya kamu tidak menginginkanku?"
Kalimat yang mengandung keraguan dan ketidakpastian ini langsung mengundang berbagai interpretasi dan diskusi dari para pengikutnya, membuka ruang bagi mereka untuk berbagi pandangan tentang cinta dan perasaan yang mungkin belum tentu bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Penyanyi yang memiliki nama asli Dera Aghrinda ini memang dikenal dengan gaya musik yang minim instrumen, tetapi sangat kaya akan makna.
Di album pertamanya Rubik, Dere mampu mengolah lirik yang penuh dengan metafora dan emosi, menciptakan atmosfer yang sederhana namun mendalam.
Dengan suara khas yang lembut dan puitis, ia mengajak pendengar untuk meresapi setiap kata yang ia nyanyikan.
Dengan "Mawar", Dere tidak hanya mengedepankan musik sebagai alat ekspresi, tetapi juga sebagai media untuk berkomunikasi dan berbagi perasaan dengan orang-orang yang mendengarkannya.
Lewat cuplikan lirik yang ia bagikan di media sosial, baik di Instagram @__dere maupun di TikTok @tentangdere, Dere mengajak para pengikutnya untuk ikut serta dalam perjalanan menuju perilisan lagu ini.
Dengan cara yang cukup unik, ia memberi kesempatan kepada para pendengar untuk meresapi lagu tersebut, meskipun mereka belum mendengarnya sepenuhnya. Dalam beberapa unggahannya, Dere memanfaatkan warna merah—yang identik dengan cinta—sebagai simbol visual, menguatkan bahwa tema utama dalam lagu "Mawar" adalah tentang cinta dalam segala bentuknya, baik itu cinta yang penuh kebahagiaan atau cinta yang penuh dengan luka.
Namun, meskipun tema cinta menjadi benang merah dalam lagu ini, Dere tetap ingin memberi ruang bagi pendengar untuk menafsirkan lirik lagu "Mawar" sesuai dengan pengalaman dan perasaan mereka masing-masing.
"Apakah itu tentang patah hati atau jatuh cinta, aku sengaja memberikan ruang bagi pendengar untuk menafsirkan laguku sesuai dengan perasaan mereka," kata Dere dalam sebuah wawancara. Menurutnya, lagu ini bukan hanya tentang dirinya atau kisah cintanya sendiri, melainkan tentang pengalaman universal yang bisa dirasakan oleh siapa saja yang mendengarkannya.
Melalui lagu ini, Dere ingin memberikan sebuah refleksi tentang hubungan manusia yang tidak selalu berjalan lurus dan mulus. Ada kalanya hubungan itu datang dan pergi, ada yang bertahan lama, ada yang hanya sebentar, bahkan ada yang tiba-tiba kembali setelah sekian lama.
BACA JUGA: MENYELAMI SISI LEMBUT FOR REVENGE DI BERBAGAI LAGUNYA VERSI AKUSTIK
Lirik-lirik dalam lagu "Mawar" yang penuh dengan harapan dan kerinduan ini terinspirasi dari pengalaman Dere dalam melihat bagaimana orang-orang datang dan pergi dalam hidupnya.
Ia menyadari bahwa setiap hubungan memiliki waktunya sendiri, dan ada kalanya kita harus melepaskan seseorang agar mereka bisa menemukan jalan mereka sendiri.
Begitu pula dengan orang-orang yang datang kembali setelah sekian lama, mungkin untuk memberikan pelajaran baru atau hanya untuk menyapa. Semua itu merupakan bagian dari perjalanan hidup, yang kadang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
“Mawar” tidak hanya berbicara tentang cinta dalam pengertian romantis semata. Lagu ini juga menggambarkan bagaimana perasaan kita terhadap orang lain, baik itu teman, keluarga, atau bahkan orang yang baru saja kita kenal, selalu berubah seiring berjalannya waktu.
Dere ingin pendengarnya bisa melihat setiap hubungan dengan lebih bijak, menerima kenyataan bahwa tidak semua orang yang datang ke dalam hidup kita akan tetap berada di sana.
Namun, setiap orang yang kita temui meninggalkan jejak, dan terkadang jejak itu muncul kembali di saat yang tidak terduga.
Untuk para pengikutnya, Dere tidak hanya ingin mereka menikmati musik, tetapi juga ikut terlibat dalam pengalaman emosional yang dia tawarkan. Melalui berbagai postingan dan story di Instagram, Dere mengajak pendengar untuk berinteraksi lebih dalam dengan lagu ini.
"Tuliskan pesan dan sebut aku di @__dere mengenai perasaan yang timbul setelah mendengarkan cuplikan lagu ini," tulisnya. Dengan cara ini, Dere membuka ruang bagi para pendengar untuk berbagi perasaan dan refleksi mereka setelah mendengarkan lagu tersebut.
BACA JUGA: DERE UMUMKAN LAGU TERBARU ‘BIRU’, AKAN SEGERA DIRILIS MINGGU INI!
Dengan gaya musik yang puitis, suara khas yang lembut, dan lirik yang sarat makna, Dere kembali menawarkan sebuah karya yang siap menyentuh hati banyak orang.
"Mawar" adalah lagu yang tidak hanya akan menemani para pendengarnya di Hari Kasih Sayang, tetapi juga memberikan mereka ruang untuk merenungkan berbagai bentuk hubungan dalam hidup mereka.
Dalam setiap baitnya, ada pesan yang dalam, yang mengajak kita untuk menghargai setiap hubungan yang datang, baik itu yang singkat atau yang bertahan lama.
Jangan lewatkan perilisan "Mawar" pada 14 Februari 2025, dan ikuti perjalanan musikal Dere yang terus berkembang dengan karya-karya baru yang menyentuh. (*/)