Music

PANGGUNG TAK TERDUGA DARI MAJELIS LIDAH BERDURI DI ARTJOG 2023

Banyak penonton yang tidak menduga kalau Melbi melakukan pertunjukan dengan begitu spektakuler di panggung ARTJOG 2023. Di acara ini mereka berkolaborasi bersama Raja Kirik, Frau, dan Teater Garasi dengan menyuguhkan pentas musik sekaligus teater.

title

FROYONION.COM - Setelah mengiringi Teater Garasi perform di ARTJOG 2023 pada 02-03 Juli 2023 lalu, Majelis Lidah Berduri (Melbi) kembali hadir di agenda yang sama dengan mengusung repertoar pertujukan musik “Hujan Orang Mati” pada Sabtu-Minggu, 14-15 Juli 2023. Tajuk ini juga nama yang disematkan pada album keempat yang kabarnya sedang dirampungkan dan akan segera mereka rilis.  

Mengenai nama “Hujan Orang Mati”, hal itu didasari atas berbagai pengalaman perkabungan yang menimpa mereka akhir-akhir ini. Melbi banyak ditinggal oleh orang-orang yang dicintainya. 

Panggung Melbi di ARTJOG 2023 pada Sabtu, 14 Juli. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Setidaknya ada tiga orang yang selalu mereka kenang:  Djaduk Ferianto, Gunawan Maryanto, dan Anton Gendel. Tiga sosok ini juga diabadikan menjadi artwork oleh Farid Stevy yang kemudian terpampang di bass drum mereka. 

Dalam pentasnya di panggung ARTJOG 2023 yang diadakan di JNM Bloc itu, Melbi berkolaborasi dengan Raja Kirik, Frau, dan Teater Garasi. Bisa dibilang untuk melihat Melbi perform saja agak susah, apalagi ditambah dengan kolaborasi seperti itu.  Sehingga tak ayal area depan panggung dipenuhi dengan para penonton. 

Panggung Melbi di ARTJOG 2023 pada Sabtu, 14 Juli. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Awalnya saya mengira panggung ini layaknya pentas Melbi pada umumnya, tapi dugaan itu salah besar. Mereka tampil dengan begitu menakjubkan dan mengejutkan. Jauh diluar prediksi. Bahkan M. Abdul Aziz (21) yang juga salah satu penonton turut terheran-heran dengan aksi panggung malam itu. 

Dirinya mengaku berangkat sendirian ke JNM Bloc pada Sabtu, 14 Juli 2023 hanya untuk melihat Melbi. Pun mahasiswa UGM ini mengaku malam itu adalah kali pertamanya bisa menyaksikan Majelis Lidah Berduri manggung. Memang perkenalan Aziz dengan band yang terbentuk pada 1999 lalu ini belum begitu lama. Pasalnya dia baru mengenal Melbi di tahun ini.

“Aku inget, pertama kali denger Melbi itu di Record Store Day Jogja 2023. Aku udah denger namanya tapi belum pernah dengerin lagunya. Lalu aku beli CD-nya NKKBS. Terus dengerin suka. Karena secara naratif, lirik, dan musik begitu terkonsep. Dari situ aku mikir, kenapa aku nggak dengerin dari dulu, ya,” begitu kata Aziz pada Sabtu, 14 Juli 2023. 

Aziz pun turut senang lantaran perjumpaan pertamanya dengan panggung Melbi disuguhkan dengan penampilan yang begitu spektakuler. Bahkan Ia punya penilaian bahwa 90% orang yang hadir disitu tidak tahu kalau Melbi bakalan manggung seperti itu. 

“Mereka menampilkan Hujan Orang Mati itu tadi. Itu tersusun rapi banget sih nggak asal-asalan. Dari mulai kolaborasinya yang nggak asal pilih karena itu berkaitan dan punya pengaruh di pentas ini,” ujar Aziz. 

Memang repertoar pertunjukan musik Hujan Orang Mati merupakan penggabungan antara musik dan teater. Musik dari Raja Kirik, Melbi, dan Frau, sedangkan pentas teater oleh Teater Garasi. Musik-musik yang dipentaskan juga diaransemen ulang. Tak luput Melbi membawakan berbagai lagu di album “Hujan Orang Mati” dan album-album sebelumnya. 

Sehingga bisa dibilang Majelis Lidah Berduri dan para kolaboratornya menyiapkan pertunjukan ini dengan cukup lama. Pun dari situ bisa memberi kesan bagi para penonton yang hadir. Bahkan Majelis Lidah Berduri tampil begitu serius. Padahal biasanya mereka kalau manggung ada yang sambil rokokan, Ugoran Prasad yang kadang bernyanyi dengan nada loncat-loncat, dan lain-lain. 

Tapi untuk malam itu tidak. Mereka tampil nyaris sempurna. Setidaknya menghayati dan mementaskan Hujan Orang Mati selama kurang lebih 1,5 jam. Lalu setelahnya setengah jam berikutnya mereka kembali konser pada umumnya. 

ACARA MONUMENTAL DARI MAJELIS LIDAH BERDURI

Selain Aziz, ada juga Leonard Dimas Ajna yang terkesan karena bisa menyempatkan waktu untuk datang ke panggung Melbi di ARTJOG 2023. Pria yang berumur 16 tahun ini mengaku baru mengenal Melbi di antara tahun 2020-2021. 

Lalu kemudian setelah suka dengan lagu-lagu di album ‘Balada Joni dan Susi’ serta ‘NKKBS’, pria asal Jogja ini sempat menyaksikan panggung Melbi di Cherrypop 2022 dan sewaktu mereka mengiringi Teater Garasi perform pada 02-03 Juli 2023 di ARTJOG 2023. 

Panggung Melbi di ARTJOG 2023 (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Menurut penilaian Ajna, panggung Melbi ini terbilang monumental. Sebab sebelum-sebelumnya Ia belum pernah tahu atau melihat Melbi tampil seperti di panggung ARTJOG 2023 ini. Ia juga tidak mengira bahwa antara musik dan teater dipadu-padankan.

Selain menggambarkan kesan di panggung itu, Ajna turut bercerita bagaimana melalui album ‘NKKBS’, dirinya menjadi penasaran dengan masa orde baru dan rezim Soeharto. 

“Awalnya saya dengerin ‘NKKBS’ itu nggak paham ini maksudnya apa. Terus saya ulik ternyata tentang masalah pada orde baru. Jadi dari situ saya tertarik mempelajari sejarahnya orde baru. Apalagi pas dengerin lagu “Bioskop Kursi Lipat” kayak bener-bener ngerasain trauma yang Ugo (vokalis Melbi) rasakan,” terang Ajna pada Sabtu, 14 Juli 2023.

“Musik Melbi itu menurutku keren. Nggak terlalu kompleks tapi tetep bisa membedakan antara band alternatif lain,” tutupnya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Khoirul Atfifudin

Masih berkuliah di Universitas Mercu Buana, Yogyakarta. Saat ini sedang memiliki ketertarikan pada dunia musik dan tulis-menulis.