Kolom Bang Roy membahas seputar kehidupan anak muda zaman sekarang dan tayang tiap hari Senin. Kirim pertanyaan lo ke DM Instagram @froyonion untuk dibahas di rubrik ini.
Pertanyaan: “Bang, gue suka sebel kalo nonton konser di Gebek* suka susah baliknya dah. Menurut lo lokasi konser paling enak di mana sih?”
Jawaban:
Sebenernya kalo gue coba pake kaca mata promotor, masuk akal aja sih ngadain konser di stadion.
Pertama, gedung dengan kapasitas besar untuk ngadain konser di Indonesia itu belum banyak. Jadi pilihannya pasti lari antara gedung serba guna yang biasa dipake artis-artis buat nikah, lapangan luas bekas bandara, atau stadion olahraga kayak yang lo sebutin.
Tapi ini juga bukan hal yang aneh sih, karena di luar negeri rata-rata juga begitu. Misalnya kayak tur konsernya Beyoncé yang The Formation World Tour yang salah satu konsernya digelar di Wembley Stadium, Inggris.
Selain doi juga banyak artis-artis besar lain yang menggelar konser di stadion. Sampai-sampai hal ini juga jadi salah satu tolok ukur kesuksesan seorang musisi–ngadain stadion scale concert.
Sebagai musisi dan promotor konser mah, ngadain konser di stadion seneng-seneng aja yak. Udah mah tempatnya gede, bisa jualin banyak tiket, plus cuan cuan cuan.
Tapi sebagai penonton, gue akui nonton konser di stadion banyak nggak enaknya sih.
Pertama, sound system-nya suka nggak enak. Dengan venue konser segede itu, tentunya harus diimbangi dengan sound system yang mantap pula. Sayangnya, nggak semua EO (event organizer) konser bisa menyediakan hal itu. Ada konser yang suaranya cuma nyampe barisan depan sampai tengah doang, sedangkan barisan belakang cuma kedengeran bass-nya.
Kan kasian ya sama yang udah beli tiket, sekalipun belinya yang paling murah. Ini juga nyambung nih sama poin-poin berikutnya.
Kalo beli tiket paling murah, otomatis kita duduk di tempat yang paling jauh dari panggung. Artinya, artis yang kita tonton juga jadi cuma segede semut. Nggak heran kalo ada penonton yang sampe bawa-bawa teropong ke konser demi liat idola mereka. Kalo nggak gitu, mereka cuma bisa liat dari layar doang deh.
Belum lagi kalau layarnya kecil dan lo duduk di bagian samping panggung. Beuh, udah lah ini rasanya kayak karokean bareng idola aja. Kalo udah gini mah tinggal memegang teguh prinsip ‘Jauh di mata namun dekat di hati’ aja lah~
Gue pribadi sih merasa lebih baik nonton konser artis di tempat yang lebih kecil dan intimate. Gue masih bisa liat dia walau kehalang kepala dan HP orang, masih bisa menikmati musiknya, dan nggak perlu khawatir desek-desekkan waktu masuk dan keluar venue.
Berkaca dari konser salah satu girl group Korea weekend kemarin, ternyata masih ada aja ya kekurangannya. Walaupun skalanya udah musisi top global, tetep aja masih ada kesalahan penempatan tempat duduk, fasilitas yang kurang memadai, dan layar panggung yang terlalu kecil.
Beberapa temen gue yang rela menghabiskan duit sampai jutaan demi nonton konser ini juga ada yang pulang dengan sedikit kekecewaan. Di satu sisi mereka seneng bisa ketemu sama idola mereka, di sisi lain ngerasa kecewa atas kelalaian promotor.
Tapi balik lagi ke kita, mau nggak nonton konser gede dengan ‘kerugian’ yang mungkin lo dapet?
Kalo gue sih, numpang nonton di Instagram Story dan video TikTok orang-orang aja deh~ Hehehe (*/)