Music

MUSISI HIPHOP YANG GABUNG BRAND BAKAL DAPAT NYINYIRAN ‘SELL OUT’, EMANG IYA?

Anggapan ‘sell out’ (mengobral) terhadap musisi hiphop yang bergabung brand dinilai masih ada. Berikut tanggapan musisi hiphop SunD dan Raggil (DJ musisi Iwa K) mengenai tanggapan tersebut.

title

FROYONION.COM - Terdapat anggapan bahwa musisi hiphop yang bergabung dengan brand dinilai sell out. Apakah tanggapan atau statement seperti itu masih berlaku di culture hiphop yang berusia 50 tahun ini?

Froyonion.com berkesempatan bertemu dengan musisi hiphop SunD (Sandi) dan Raggil Suliza dalam event perayaan Grey Days 2024 oleh New Balance pada Jumat (17/5). 

Simak wawancara berikut ini.

Apakah musisi hiphop/rap yang bergabung dengan brand masih mendapat nyinyiran?

Fenomena tersebut masih ada di skena hiphop. Namun, menurut gua, musisi hiphop tidak serta merta bisa dibilang sell out (mengobral). 

Karena kalau kita ngomongin musik, otomatis ngomongin industri. Dan ngomongin industri, otomatis ngomongin ekonomi, ya kan.

Kalau kita ngomong soal brand yang nempel sama rapper, karena gua main [sebagai DJ] sama Iwa K. Musisi Iwa K pun udah kolaborasi dengan banyak brand.

Gua selalu menganggap rapper dan seniman hip hop yang berkarya itu sebagai seniman ya. Dan seniman harus dihidupi juga, gitu.

BACA JUGA: BAP. BILANG BIKIN LAGU ITU KAYAK MELUKIS, LO BISA GUNAKAN SEMUA PILIHAN WARNA YANG ADA

Menurut gua, sampainya brand ke musisi juga sekaligus bisa menjadi tolok ukur sejauh mana jangkauan seniman tersebut.

Dan kalau kita ngeliat dari perspektif lain itu bisa jadi tolak ukur sudah sejauh mana jangkauan si seniman itu. Jadi kalau orang-orang menyebutnya sell out ... Sorry, gua berani bilang ya mereka envy.

Kalau tadi pertanyaannya, apakah ada gosip tentang musisi yang masuk brand dibilang sell out? Jawabannya: banyak. Masih banyak yang bilang kayak gitu.

Bagaimana tanggapan SunD sebagai musisi hiphop terhadap fenomena di atas?

Menurut gue, terserah masing-masing orang. Kalau dari gua ya, sebenarnya mungkin ada orang yang berpikir kayak gitu. 

Tapi kalau dari diri gua sendiri, gua nggak kayak gitu [menganggapnya sell out].

BACA JUGA: DEBUT ALBUM R&B GUNZ ‘TUKANG CUKUR HIPHOP’ DALAM MINI SHOWCASE ‘ANOTHER SIDE’

Hiphop ini bukan cuma hobi gua yang kayak dulu. Dulu kan gua nge-rap cuma sekadar hobi, kalau sekarang [nge-rap] kan udah pekerjaan gua. 

Jadi apapun yang menurut gua bisa menghasilkan buat gua, hal itu harus gua ambil. Kalau nggak gua ambil, sama aja gua menyia-nyiakan rejeki yang Tuhan kasih, gitu.

Jadi menurut gua, terserah sih masing-masing orang, orang mau anggap itu beda dari mereka atau mungkin ini di luar jalur yang mereka biasa jalanin. Ya, gua sih nggak peduli ya. Itu aja.

BACA JUGA: ‘PHONK’: GENRE BARU DALAM MUSIK HIPHOP YANG REBUT PERHATIAN DUNIA

Karena gua yang kerja, gua yang makan, gua yang nyari duit sendiri. Orang lain mau ngomong apa; terserah. Selama gua nggak merugikan orang lain, gua nggak peduli omongan orang lain.

Kita kan di hiphop kan bukan sekedar buat apa ya ... Mungkin ada yang menghibur diri. Tapi, kalo gua pribadi 100% pengen hiphop jadi pekerjaan utama gua. 

Gua pengen pas gua ngelamar anak orang ditanya “pekerjaan lu apa?”. Gue jawab, “Pekerjaan gua rapper.” 

Bagaimana cara SunD memilih jalan tengah dari semua permasalahan di atas?

Kalau prinsip gua … Gua gak mau berada di satu sisi. Gua mau berada di tengah. Gua bisa main di skena, gua juga bisa main di brand.

Selama menurut gua gak merugikan orang lain, gua akan terus mengejar apa yang gua mau. 

Profesi ini adalah cita-cita yang gua mau dari kecil. Gua pun nyari duit disini. Jadi apapun kesempatan yang dikasih, ya gua ambil.

Menurut SunD, apakah skena hiphop mulai terisi dengan karya yang multigenre?

Musik hiphop yang sekarang lebih multigenre. Udah banyak dari kita tuh yang berani keluar dari jalur hiphopnya sendiri. 

Dan hal itu bisa jadi pemacu kita buat orang bisa kenal kita tuh lebih luas kayak gimana gitu. 

Karena rap itu bukan sekedar kita menulis, baca, dan berucap. Tapi kan ada ide yang kita masukin di dalam lirik kita. Ada pesan yang kita pengen sampein ke orang-orang gitu. 

BACA JUGA: LINTAS RESONAN: WADAH KOLABORASI BAGI MUSISI LINTAS GENRE UNTUK EKSPLORASI

Multigenre dalam hiphop justru menurut gua lebih bagus. Bagus banget malah. Banyak orang jadi bisa menerima, walau mungkin banyak juga yang menolak. 

Satu yang harus dipikirin tuh: gausah peduli itu, karena mereka gak ngasih makan kita. 

Bagaimana tanggapan Raggil terkait musik multigenre?

Menurut gue di dalam seni gak ada limit. Terlepas dari itu culture, hiphop pun adalah seni bagi gua.

Dalam konteks seni dan musik, termasuk musik multigenre. Malah, bagi gua, kreativitas tuh harus digas terus (red: produktif). 

Mau sampling dari musik metal atau dangdut … Ya, bagi gua, itu menambah warna baru di hiphop, gitu. 

Toh, zaman dulu pun, misalnya Dr. Dre dan lainnya juga ngambilnya dari soul gitu. Ada yang mengambil sampel dari lagu metal juga. Bagi gua itu bagus banget. 

Jadi menurut gua daripada ngatain “oh itu bukan hip hop” segala macem, mending kita nge-gas kreativitas sama-sama. 

BACA JUGA: JHONY ISKANDAR DAN ARDHITO PRAMONO: BEDA GENERASI DAN GENRE ITU BUKAN MASALAH!

SunD turut berpesan buat anak muda yang ingin bergabung ke dalam skena hiphop. Pesannya yaitu kalian harus memiliki pekerjaan tetap, selain menjadi musisi.

"Jangan terlalu berharap banyak dari hiphop. Nanti kalo kalian udah jalanin dua-duanya, lalu kalian menilai bahwa lo bisa menghasilkan dari hiphop ini, terserah lu mau keluar pekerjaan lu atau enggak,” ujarnya.

SunD mengaku merasakan sendiri sulitnya mengawali karier dalam bermusik. Jawaban realistis tersebut sekaligus menyarankan kalian untuk memiliki safety net semisal karier bermusik kalian stagnan.

Toh, banyak juga musisi yang seperti itu—bermusik sambil memiliki pekerjaan lain. Dan kalau memang ternyata sebagai musisi, kalian memiliki banyak event manggung. Kalian pun boleh fokus menjadi musisi.

Itulah hasil wawancara dengan SunD dan DJ Raggil membicarakan skena musik hiphop di Indonesia. Simak artikel musik lainnya di Froyonion.com rubrik “Music”. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Fadhil

Content writer Froyonion, suka pameran seni dan museum, sesekali naik gunung