Music

MUSIK ROCK DI UJUNG-UJUNGNYA DANGDUT? BUKTI KALAU ROCK DAN DANGDUT ITU BISA MENYATU

Siapa bilang kalau konser dangdut itu isinya cuman dangdut doang? Nyatanya mereka juga bisa kok bersanding berdampingan dengan musik rock.

title

FROYONION.COM - Terdengar seakan dua dunia berbeda yang saling beradu di atas panggung hiburan kita. Di satu sisi, musik rock begitu lekat dengan dawai gitarnya yang garang penuh semangat yang meledak-ledak, dan seolah hendak menghentakkan langit-langit konser. Di sisi lain, irama dangdut menghipnotis dengan dentumannya yang menggoyang, lembut membelai hati ribuan sobat cidro dalam irama yang mengalun. 

Sungguh, keduanya memiliki daya pikat yang tak terbantahkan, masing-masing menjadi simbol kekhasan dan kesenangan di kancah musik Indonesia.

Tetapi, apa jadinya jika kedua dunia ini bersatu dalam satu panggung, terlebih lagi dalam suatu festival dangdut? Pastinya hal ini akan menjadi kejutan tersendiri bagi para penonton, bukan? Yap, dan hal inilah yang terjadi pada festival Ujung-Ujungnya Dangdut yang digelar pada Sabtu 1 Juli 2023 silam.

NTRL di UUD
Penampilan NTRL di UUD. (Sumber: Dokumentasi Penulis)

KETIKA ENERGI GANAS ROCK MENYATU DENGAN PARA SOBAT CIDRO

Mengawali penampilan mereka dengan lagu Sorry, NTRL tak memerlukan waktu lama untuk berhasil memukau para penonton dengan suara vokal yang kuat dan petikan gitar yang membara. Terlebih lagi saat Om Bags menyerukan para penonton untuk mengangkat tangannya ke atas.

“Angkat tangannya semua ke atas!!”, teriak Om Bags kepada para penonton.

Kehadiran mereka tidak hanya mengguncang panggung, tetapi juga merasuk ke dalam jiwa setiap pendengar. Para netralizer, sebutan untuk penggemar setia NTRL, tidak dapat menyembunyikan kegembiraan mereka saat lagu tersebut terdengar yang tercermin dari sahutan lirik yang mereka ucapkan sembari menemani lantunan dari Om Bags. Suara mereka bergabung dengan suara personel NTRL, menciptakan sebuah harmoni yang merdu dan menggetarkan hati.

Tidak hanya Sorry yang menghipnotis penonton, NTRL juga membawakan dua lagu spesial lainnya, yaitu Terbang Tenggelam dan juga melalui aransemen unik Pelangi  yang menyajikan dangdut ala NTRL. Dan memang dalam setiap nada yang dipermainkan, terasa semangat Rock yang berkobar. Terutama dari pembawaan Om Bags yang begitu khas yang tidak serak layaknya kebanyakan para musisi penganut genre rock.

Riuh penonton yang ikut bernyanyi menjadi bukti akan kekuatan penyatuan musik Rock dan Dangdut yang terjadi di panggung tersebut. Para netralizer dan bahkan para sobat cidro yang memang sedari awal menunggu lantunan tembang-tembang melankolis ala Denny Caknan pun tidak dapat menahan diri untuk ikut merasakan gelombang semangat rock. Di sinilah kekuatan musik dan kolaborasi seakan berpadu menjadi satu tak mengenal batasan genre.

AURA OM BAGS MASIH TERASA MESKI TAK MUDA LAGI 

Penampilan dari NTRL pada acara Ujung-Ujungnya Dangdut Festival ini sangat layak untuk diacungi jempol. Namun, dari ketiga personel tersebut, ada satu sosok yang mengundang decak kagum dari para penonton. Om Bags, dengan usianya yang telah mencapai 52 tahun, tetap memancarkan aura yang kuat dan menyegarkan, meski tak lagi berada dalam masa muda. 

Suaranya yang lantang dan penuh semangat, namun tanpa serak layaknya kebanyakan musisi rock lainnya mengalun dengan kepiawaian yang sama seperti pada masa muda dulu. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa semangat dan bakat sejati tidak terpengaruh oleh waktu, dan seakan ucapan “Usia itu hanyalah angka” itu benar adanya,

Saat memasuki panggung, Om Bags dengan kharismanya yang khas segera menarik perhatian para penonton. Dengan setiap lantunan lagunya, dia menghidupkan kembali kenangan masa lalu dan mengajak penonton untuk ikut merasakan getaran yang tak terlupakan. Suara lantangnya mengisi ruang dengan kekuatan yang mempesona, membuat kita melupakan usianya yang telah menginjak setengah abad.

Tak hanya itu, beberapa patah kata yang diucapkan oleh Om Bags juga mengisyaratkan kekuatan yang masih membara dalam dirinya. Saat lagu Sorry mengalun, dia dengan penuh semangat menyerukan, “Yang Keras lagi!" Seolah menunjukkan bahwa semangat seorang rockstar dalam dirinya tak pernah padam, dan akan selalu menghadirkan performa yang memukau. 

Begitu juga saat mengajak penonton untuk bersama-sama menyanyikan lagu "Terbang Tenggelam", dia mengucapkan dengan penuh kehangatan, "Genggaman jiwaku, yo!" Perkataannya menggambarkan bahwa cinta dan semangatnya dalam bermusik tak terbatas oleh usia.

Tidak hanya kepiawaian vokalnya saja, tetapi juga kepribadian dan pesona yang dimiliki oleh Om Bags yang menarik perhatian para penonton, tetapi dia juga dikenal dengan sifatnya yang humoris dan ramah. Di atas panggung, dia dengan mudah memecah kebekuan dengan lelucon-leluconnya yang segar. 

Setiap interaksi dengan penonton pada festival Ujung-Ujungnya Dangdut dipenuhi dengan senyuman dan tawa yang menular, menciptakan ikatan yang akrab di antara mereka. Tak hanya sekadar menghibur dengan musiknya, Om Bags juga menghadirkan momen keakraban yang membuat penonton merasa seperti sedang bersama teman lama. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Naam Amta Muh Shinin

Coder, writer, and Pengagum Amartya Sen