Beberapa orang awam pasti ada yang bilang “Ini musik apa sih? Nggak jelas.”
FROYONION.COM - Tidak semua orang dapat menerima musik eksperimental dengan terbuka. Ada yang bilang genre ini terlalu berisik, lebih berisik dari genre metal.
Contoh saja grup musik Senyawa yang musiknya seperti pengiring bacaan mantra. Terlalu chaotic, tidak pada ketukannya, terlihat sembarangan, dan tidak bisa ditebak arahnya kemana.
Memang seperti itulah musik eksperimental ini hadir. Unsur musik natural yang biasa kita dengarkan sehari-hari ini dipadu padankan menjadi satu kesatuan yang memiliki banyak arti, tergantung perspektif pendengarnya. Suara kicauan burung, air mengalir, buku jatuh, tirai yang ditarik, sirine ambulan, dan lain sebagainya bisa dimasukkan ke dalamnya.
Namun, perkembangan genre musik ini memang tidak sepesat genre musik lain, mengingat alunannya yang tidak begitu teratur. Padahal genre musik ini mulai berkembang di era 60-an, tapi sampai sekarang tidak banyak orang yang mampu menerima jenis musik ini.
Kalau dipikir-pikir lagi, para pencipta musik ini bisa dibilang musisi yang jenius. Mereka dapat menghasilkan elemen-elemen baru dalam musik mereka. Sebagai contoh penggunaan gitar listrik yang digesek seperti biola.
Ada juga yang bahkan membuat alat musik sendiri, seperti grup musik Senyawa yang menciptakan alat musiknya menggunakan bambu. Masih banyak lagi penggunaan alat musik yang tidak pada umumnya.
BACA JUGA: MENGENAL GENRE MUSIK ‘HYPERPOP’: DARI INTERNET, OLEH INTERNET, UNTUK INTERNET
Seiring berkembangnya zaman, elemen musik eksperimental ini mulai dikembangkan dan dipadu padankan dengan musik elektronik agar dapat lebih mudah masuk ke telinga orang awam.
Bahkan grup KPop juga menggunakan elemen musik eksperimental dalam lagunya, seperti lagunya Red Velvet yang berjudul ‘Feel My Rhythm’. Namun, masih ada saja penggemarnya yang tidak terima dengan adanya elemen musik eksperimental di lagu tersebut.
Di Indonesia sendiri, ada nama Mantra Vutura dan Gabber Modus Operandi yang memiliki ciri khas tersendiri. Perpaduan musik eksperimental dan musik elektronik yang mereka racik mampu menembus telinga orang awam, termasuk saya yang memang tidak begitu menyukai genre eksperimental.
Musik eksperimental ini memang tidak se-mainstream genre musik lain. Namun, kejeniusan para musisinya ini dibutuhkan oleh orang-orang yang sudah jenuh mendengarkan alunan musik yang biasa-biasa saja. (*/)