Mitty Zasia merilis single kedua di tahun 2024 ini bertajuk “Tolak Ukur”. Lagu tersebut merangkum kemarahan sang penyanyi terhadap segala ekspektasi orang lain.
FROYONION.COM - “Aku muak dengan standar-standar yang selalu diagungkan di dalam masyarakat.”
Itulah ucapan yang dibagikan Mitty Zasia dalam press release untuk mengiringi peluncuran single keduanya di tahun 2024 dengan tajuk “Tolak Ukur”.
Ucapan dari pelantun lagu “Tak Searah” itu sebetulnya mewakili apa yang ingin disampaikannya lewat lagu tersebut.
Namun, mendengarkannya secara langsung, membikin makna lagu itu lebih meresap ke hati dan menempel di kepala sebagai motivasi juga pengingat.
BACA JUGA: LINEUP JOYLAND FESTIVAL FASE 2 DAN HAL-HAL YANG HARUS KALIAN TAHU!
Sebagai catatan, lagu “Tolak Ukur” ini akan menjadi bagian dari album terbaru Mitty Zasia yang direncanakan hadir di penghujung tahun ini.
Lalu seperti apakah single yang banyak bicara soal kemarahan pada ekspektasi dan omongan orang lain yang kerap merecoki kehidupan kita? Simak lengkapnya!
Dalam artwork untuk lagu “Tolak Ukur” ini, Mitty mengenakan busana serba putih dengan sepasang sayap kupu-kupu di punggungnya, seakan menggambarkan kebebasan ada di bawah kendalinya.
Selain gaya khas dari Mitty seperti sebelum-sebelumnya, hal lain yang tak bisa diabaikan adalah adanya semburat warna ungu cenderung gelap yang melingkupi sosok dirinya.
Sebagai catatan warna ungu sejak lama digunakan untuk melambangkan harapan, keadilan dan kesetaraan. Bahkan warna ini sebetulnya identik dengan gerakan perempuan dan sering muncul dalam peringatan Hari Perempuan Nasional.
Dengan kata lain, Mitty Zasia sudah menunjukkan semangat pembebasan itu sejak dari artwork lagu bertajuk “Tolak Ukur”. Bukan sekadar dari lirik lagu dan olahan nadanya.
BACA JUGA: MEREKAYASA KITAB SUCI, EDEN ADVERSARY RILIS SINGLE KINGDOM OV HERESY
Pertanyaannya, kebebasan dari apa yang ingin ditularkan Mitty lewat single ini?
Lirik pembuka lagu ini, sepertinya menjadi jawaban yang tepat.
Rumah sebelah mengusik lagi
Lagi dan lagi bahas standarisasi
Kau harus jadi ini, nilaimu harus tinggi
Ini itu dan banyak sekali
Ya, terbebas dari ekspektasi dan omongan orang lain yang suka ikut campur dengan pilihan hidup kita adalah semangat (dan mungkin kemarahan) yang ingin Mitty Zasia tularkan pada para pendengar.
BACA JUGA: 7 MUSISI INDONESIA YANG PERNAH BERKOLABORASI DENGAN MUSISI INTERNASIONAL
Selain itu lagu “Tolak Ukur” juga menjadi media bagi penyanyi kelahiran Kotamobagu, Sulawesi Utara ini untuk mengirim pesan kepada pendengarnya untuk berani memiliki mimpi yang tinggi, tak peduli pria maupun perempuan.
Namun lagu ini agaknya bersuara lebih lantang untuk kaum perempuan yang kerap menjadi korban dari pandangan umum masyarakat patriarki.
Yang sering menyebut bahwa perempuan tak boleh bermimpi kelewat muluk, harus segera menikah dan punya momongan.
“Di lagu ini (Tolak Ukur) aku pengin bilang, bahwa setiap orang nggak usah takut buat bermimpi. Terutama bagi para wanita. Kalian harus mandiri dan tetap menjadi diri kalian sendiri,” ungkap Mitty Zasia.
Lagu ini berangkat dari pengalaman pribadi Mitty Zasia yang sering dicekoki komentar dari orang lain yang seolah tahu apa yang terbaik buat hidupnya.
Komentar mereka agaknya cukup bikin gerah dan terasa menyebalkan. Hingga di satu titik, berkumpul menjadi semacam kemuakan yang mesti ditumpahkan dan dilampiaskan.
“Aku muak dengan standar-standar yang selalu diagungkan di dalam masyarakat. Misal seperti pekerjaan yang layak itu adalah seperti A, pasangan yang ideal seperti B dan lainnya. Semua itu menurutku adalah hal yang menyebalkan,” ungkap Mitty Zasia.
Tak heran jika dalam single ini liriknya terkesan sangat ofensif dan pilihan katanya mengandung emosi yang kuat seperti kemarahan.
Misalnya, seperti dalam lirik:
Tak pernah paham, bisanya mengecam
Hari ini kujelaskan, tapi besok harus ku ulang!
Atau di bagian reff-nya yang juga tak kalah meledak:
Mengumpat
Dadaku terasa sesak
Muak dengan segala tolak ukurnya
Kadang-kadang ingin teriak tepat di telinganya
Aku juga punya cita-cita
Tak hanya lewat lirik, tumpahan rasa kekesalan itu hadir melalui permainan nada yang cerdik.
Lagu ini dimulai dengan irama akustik dari gitar dan piano yang menghanyutkan bersama suara vokal yang mengalun lembut. Hingga kemudian suara Mitty Zasia semakin menyala begitu memasuki bagian reff yang diiringi dengan beat-beat yang memburu.
Permainan nada ini seolah menggambarkan emosi Mitty Zasia dari semula yang hanya berusaha bersabar dan berkeluh kesah, menjadi ledakan emosi yang tak lagi tertahankan.
BACA JUGA: BIBI: AKU INGIN TINGGAL DI JAKARTA!
Meski warna musik yang dihadirkan dalam single ini cenderung lebih nge-pop dan catchy dibandingkan rilisan sebelumnya “Pada Akhirnya, Berkawan Berlalu”, hal ini tak mengurangi daya magisnya dalam merasuk ke benak pendengar.
Malahan hal tersebut membuat lagu ini mudah menempel di ingatan dan relate dengan banyak pendengar. Karakter vokal Mitty Zasia yang khas banyak berperan dalam menghidupkan dan memberi nyawa single ini.
Namun itu semua tak lepas dari peran Endah Widiastuti yang bertugas sebagai pengarah vokal bagi Mitty Zasia sekaligus pengisi suara latar. Bahkan ia mengungkapkan bahwa kerjasama ini menjadi kebanggaan tersendiri baginya.
“Kemarin (ketika proses rekaman) aku banyak ngobrol sama Mbak Endah. Di sana aku nangis saking nggak percayanya bisa kerja bareng sama dia. Secara aku ngefans banget sama dia. Dia sangat menginspirasi. Dia banyak ngasih pandangan baru ketika proses rekaman,” ungkap Mitty Zasia.
Lagu terbaru Mitty Zasia berjudul “Tolak Ukur” ini bisa kalian nikmati di banyak digital streaming platform seperti YouTube hingga Spotify. Selamat mendengarkan. (*/)