
Mini album baru Milledenials ini adalah ajakan untuk setiap orang yang sulit berdamai dengan masa lalu agar segera move on demi kehidupan yang lebih baik.
FROYONION.COM - Guratan traumatis itu dibenamkan dalam mini album Milledenials yang berjudul It’s Terrifying and It’s a Shame. Mini album yang rilis pada 21 Februari 2025 itu adalah ruang peraduan melawan masa lalu yang mengerikan.
Berisi 4 lagu, di dalamnya memuat pengalaman tentang perpisahan, ketakutan, penyesalan, dan kesendirian. Itulah sebabnya Milledenials memilih tajuk It’s Terrifying and It’s a Shame yang berarti “ini mengerikan dan ini memalukan”.
Menurut Krisna, gitaris yang juga merangkap vokal di Milledenials, salah satu lagu di EP atau mini album ini memuat cerita kelam, tentang seseorang yang menyakiti dirinya sendiri karena kecewa dengan dengan kehidupan yang ia jalani.
"Menurut dia, dunia ini tidak sebaik yang dia kira," terang Krisna.
BACA JUGA: GRUP JAZZ LINTAS GENERASI, MANNA RILIS ALBUM PERDANA ‘SIPAT’
Menurut sang gitaris yang satunya lagi, Bagus Aditya, ditulisnya lagu ini bukan untuk memajang ingatan buruk, melainkan untuk mengekspresikan sakitnya patah hati yang pernah terjadi.
"Kami perlu merefleksikan diri agar kehidupan ini terus berjalan lebih baik, move on dari peristiwa itu," ujarnya.
Terdapat 4 lagu dalam mini album ini. Sebelumnya, ketiga lagu telah dilepas sebagai single, yakni "ASMR", "Dumb Ass Pop Song", dan "daisies".
Lalu satu lagu yang baru diketahui publik adalah “Self Destruct & Scott Emotion (You Watched Myself Getting Destructed)” yang kini bisa didengar melalui mini album It’s Terrifying and It’s a Shame.
“Berani kotor itu baik”. Barangkali itu adalah ungkapan yang pas untuk disematkan pada ciri musik yang dibawa oleh Milledenials. Seluruh lagunya punya karakter tone gitar "kotor".
Mereka sengaja mengotori karena memang itu adalah karakter yang Milledenials inginkan. Corak musik seperti ini identik dengan subgenre shoegaze, yakni musik yang mengandaikan seseorang yang sedang duduk sambil merenung dengan memandangi sepatu yang ia kenakan.
Selain kotor (noise) corak musiknya ini dibalut dengan gema (reverb) yang dapat menghadirkan retrospeksi kejadian yang telah berlalu.
Namun, unsur emo yang yang juga dimasukkan Milledenials ke dalam karyanya membuat pendengar terasa sedang diangkat dari keterpurukan masa lalu. Tempo yang lumayan nge-beat adalah penyelamatnya.
BACA JUGA: MERASAKAN OPTIMISME EMO DI LAGU BARU CUBFIRES ‘CRUMBLE & WITHER’
Optimisme dalam lagu ini tergambar jelas melalui artwork mini album It’s Terrifying and It’s a Shame yang dikerjakan oleh Matthew Reed, pelukis asal Amerika Serikat. Visual di artwork menampilkan objek yang terlihat senang.
Namun, kesenangan itu seperti ada yang membuntuti, yakni kesedihan. Kesedihan itu dimanifestasikan dengan pemilihan warna tertentu yang menyelimuti objek.
Ini adalah ironi fakta bahwa dalam kesedihan dan kebahagiaan selalu beriringan menghiasi kehidupan manusia. Mini album Milledenials satu ini sudah bisa kalian dengarkan di semua digital streaming platform. (*/)