Music

MESKIPUN VOKALNYA TERIAK-TERIAK, TAPI ‘DEATH METAL’ DIDENGAR BANYAK ORANG

Faktanya, banyak orang suka musik metal. Indonesia pun menjadi negara nomor satu di Asia Tenggara dengan jumlah band metal terbanyak. Kenapa musik ini disukai?

title

FROYONION.COM - Mungkin yang cukup familiar di telinga orang-orang awam band metal Indonesia adalah Kobe, St. Loco, Koil, Seringai, dan Voice of Baceprot. Di antara band-band itu, ada yang lebih ekstrim yakni subgenre death metal.

Beberapa nama di antaranya adalah Viscral, Murtad, Jasad, dan Wafat. Bahkan mereka ini adalah deretan nama band death metal yang sudah go international

Band death metal mempunyai ciri khas yakni memainkan musik metal dengan nol persen penggunaan clean vocal di sepanjang lagu berjalan. Mereka menyuguhkan vokal menggerutu atau berteriak dengan teknik growl, guttural, hingga pig squeal.

Ciri khas lainnya drum yang disuguhkan mengetuk snare bertubi-tubi seakan mendengarkan berentet tembakan AK-47 yang memekakkan telinga. Dari segi lirik, death metal banyak berbicara soal gugatannya terhadap status quo agama, politik, dan lainnya. 

Dengan penggambaran seperti itu, kita bisa membayangkan betapa berisiknya musik death metal. Ini menggiring kita ke pertanyaan, kenapa musik seperti itu ada yang menyukai?

MENELAAH MELALUI SCHOPENHAUER

 Bagi Arthur Schopenhauer, seni musik tidak seperti seni lain yang terekspresi karena menyalin realitas (fenomena), katakanlah seni arsitektur, film, tari, puisi, dan lain-lain. 

Berbeda dari itu semua, musik menyalinnya dari kehendak yang bersifat noumena ke dalam bentuk musik yang bersifat fenomena yang indrawi. 

Sebagai pengagum Schopenhauer, seorang komposer teater asal Jerman, Wagner sering menggunakan jeritan dramatis dalam operanya. 

Dia percaya jeritan adalah ekspresi murni dan utama dari beberapa kebenaran inti manusia. 

Baginya, Tanpa perantara penalaran apa pun, kita mudah memahami teriakan minta tolong, ratapan, maupun kegembiraan meski tanpa perlu dijelaskan.

Teriakan memiliki kekuatan yang mudah mendapat perhatian oleh setiap manusia di mana pun. 

Mendengarkan seseorang berteriak akan membuat kadar kortisol meningkat, jantung kita berdebar kencang, dan napas kita menjadi cepat. Namun jika mendengar sesekali, ini membuat kita tidak nyaman. 

Berbeda apabila mendengarkan dengan memposisikan diri sebagai subjek dalam lagu, seseorang akan cenderung menyukainya. 

jika mendengar lagu death metal, teriakan yang ada dari sang vokalis yang intens, membuat pendengar menikmati lagu karena ia masuk ke dalam lagu dan menyanyikannya. Melalui proses itu seorang pendengar dapat membersihkan toksin dalam tubuh.

Emosi-emosi yang dimiliki pendengar, akan ikut luruh dengan sendirinya. Ini berkebalikan dengan pernyataan apabila kita mendengar teriakan sesekali, ya tentu saja kita akan kaget. 

Jadi kenapa seseorang menganggap lagu death metal itu buruk, itu karena seseorang tersebut tidak punya kecenderungan untuk mengalaminya. 

Namun, jika seseorang itu berteriak bersama penyanyi tersebut (secara harfiah atau tidak), maka ia akan menikmati pelepasan katarsis dari emosi yang terpendam.

itulah sedikit banyak hal tentang musik metal. Musik genre apa yang sering kalian dengerin? (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ugik Endarto

Pegiat di Perpustakaan Jalanan Wahana Baca juga berkecimpung di Metallagi.com