Music

MEREKAYASA KITAB SUCI, EDEN ADVERSARY RILIS SINGLE KINGDOM OV HERESY

Orkes simfoni klasikal menjadi elemen esensial yang melekatkan antara lirik yang suram dengan musik yang mencekam. Meskipun begitu, Eden Adversary tetap bermain disiplin dalam koridor genre deathcore.

title

FROYONION.COM - Rangkaian kisah akhir zaman disajikan dalam musik symphonic deathcore oleh Eden Adversary. Band asal Surakarta yang berdiri 6 tahun lalu itu akhirnya merilis debut albumnya Kingdom ov Heresy pada 22 Juni lalu melalui Interlude Records. 

Sebelumnya mereka telah mengecer materi dengan merilis 4 single antara tahun 2019-2022. 

Di album ini terdapat 10 lagu. Dirilis dalam bentuk CD juga dapat dinikmati di berbagai digital platform seperti Bandcamp, Youtube, dan lain-lain. 

BACA JUGA: STUDI BILANG KALAU AGAMA BISA MENGATASI MASALAH KESEHATAN MENTAL SEPERTI DEPRESI

Kingdom ov Heresy
Sampul album Kingdom ov Heresy yang dikerjakan oleh John Prayogi untuk Eden Adversary. (Sumber: Instagram official Eden Adversary)

Lirik ditulis oleh sang gitaris, Irfan Maulana. Dalam pengakuannya, ia mengambil dari kitab dan hadis agama samawi yang direkayasa dengan skenario terburuk.

"Semua keburukan dunia menjadi satu kerajaan kafir maha nista yaitu Kingdom ov Heresy," kata Irfan.

KONSEP FILOSOFIS YANG EDEN ADVERSARY USUNG

Eden Adversary
Personil Eden Adversary. (Sumber: Eden Adversary)

Lirik mereka simetris dengan aliran musiknya. Orkes simfoni klasikal menjadi elemen esensial yang melekatkan antara lirik yang suram dengan musik yang mencekam. Meskipun begitu mereka tetap bermain disiplin dalam koridor genre deathcore.

Gimik mereka yang misterius dengan mengenakan topeng seram di setiap personilnya, mempertegas karakter mereka sebagai band “iblis” yang membawa kabar buruk tentang akhir zaman. 

Apalagi pada sampul artwork album yang dikerjakan oleh John Prayogi, menampilkan sosok iblis bertanduk yang juga memiliki dua kepala babi bertaring 

Ia tampak sedang disembah oleh umat manusia yang tampaknya mereka mirip dengan berbagai referensi lukisan sejarah tentang agama kristen.

Merah sebagai warna dominan pada artwork, memberi kesan kiamat dan kekacauan yang maksimal. Ditambah nama band Eden Adversary yang memiliki arti melawan surga. Irfan menjelaskan jika mereka memakai nama itu sebagai bentuk perlawanan terhadap kemunafikan.

“Nama tersebut adalah perlawanan kami terhadap tirani munafik korup yang merasa dirinya mewakili surga,” ujarnya. 

Seluruh materi yang ditulis menggunakan Bahasa Inggris. Dengan tujuan agar karyanya dapat dinikmati oleh siapapun. Kini mereka sedang menjalani tur untuk promosi band.

Berdasarkan jadwal yang mereka unggah di Instagram, mereka terdekat akan bermain di Legion of jenggala Fest di Sidoarjo pada 4 Agustus 2024. 

Harapan Irfan atas dirilisnya Kingdom ov Heresy dapat membawa musik deathcore di Indonesia patut dibanggakan. 

“Semoga band ini tetap langgeng dalam berkarya, kompak selalu dan suatu saat menjadi band besar yang dapat membanggakan genre Deathcore dan skena musik keras Indonesia,” pungkasnya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ugik Endarto

Pegiat di Perpustakaan Jalanan Wahana Baca juga berkecimpung di Metallagi.com