Majelis Lidah Berduri merilis lagu “Pulang Kampung” lalu kemudian disusul oleh Iksan Skuter yang menelurkan karya berupa “Perantau”. Kedua single tersebut didedikasikan untuk menyambut arus mudik lebaran. Selamat kembali kawan-kawan.
FROYONION.COM - Lebaran tahun ini tinggal menghitung hari lagi. Momen itu yang selalu menjadi kesempatan bagi orang-orang untuk kembali. Ajang untuk pulang ke kampung halaman. Seakan hal itu menjadi keharusan bagi mereka yang yang menahan kerinduan serta kecintaan dengan apapun di tanah kelahiran.
Bahkan kalau mau terus terang, masyarakat sebenarnya ingin pulang lebih awal sebelum cuti lebaran yang jatuh pada 19 April. Himbauan pemerintah melalui Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi juga demikian. Tapi mau bagaimana lagi, tak sedikit diantara mereka yang masih harus menyelesaikan tanggungjawabnya.
Sehingga rasa itu terus membuncah. Tak sedikit saat mereka masih di kota orang, mereka cenderung tidak fokus dengan apa yang mereka kerjakan. Bayang-bayang tentang nanti mudik mau gimana, naik apa, dan lain sebagainya terus menyelimuti para perantau. Hal itu harus ditahan hingga nantinya mereka bisa benar-benar kembali.
Di tengah masyarakat yang haus akan mudik lebaran itu, ada dua band/musisi lokal yang mencoba memberikan suguhan berupa lagu. Dari mulai Majelis Lidah Berduri (Melbi) yang merilis lagu “Pulang Kampung”, lalu disusul oleh Iksan Skuter yang menelurkan karya berupa “Perantau”.
Mereka bisa dibilang menjadikan ajang mudik sebagai momentum untuk merilis karya. Karena tak bisa dipungkiri bahwa suatu karya dapat dinilai apik selain dari segi lirik dan musik, waktu peluncuran yang pas juga sangat mempengaruhinya.
Majelis Lidah Berduri (Melbi) yang dulu bernama Melancholic Bitch, memang selalu membuat banyak orang, atau setidaknya para penggemarnya terheran-heran. Bagaimana tidak, pada 31 Maret 2023 lalu, mereka menayangkan video berdurasi 20 detik di akun Twitter @simelbi. Video itu menampilkan seseorang yang entah siapa sedang mengendarai motor bebek jadul dengan pakaian dan pernak-pernik lain di jok belakangnya.
Tentu hal tersebut membuat penasaran. Karena di tweet-nya hanya menuliskan caption “01.23.04”. Hingga singkatnya, persis pada 01 April 2023 makna caption tersebut terjawab, mereka merilis lagu yang berjudul “Pulang Kampung” melalui label rekaman Trauma Irama Record.
Lagu itu diadopsi dari puisi Gunawan Maryanto yang berjudul Pulang Kampung. Sempat direkam pada 2013 silam, pernah juga dibawakan di Teater Garasi saat acara 100 hari meninggalnya Gunawan Maryanto, dan pada akhirnya mereka merilisnya kembali.
Kemunculan “Pulang Kampung” ke berbagai platform digital tentu disambut dengan sangat baik oleh para penggemarnya. Karena semenjak berganti nama hingga tulisan ini terbit, Majelis Lidah Berduri belum pernah manggung. Maka tak heran melalui “Pulang Kampung”, para penggemar cukup terobati dengan suara Ugoran Prasad dan musik yang memanjakan telinga dari Melbi.
Pun lebih jauh lagi, sebagaimana judulnya, lagu ini dipersembahkan untuk mereka para perantau. Mengutip dari laman resmi Melbi, www.majelislidahberduri.id bahwa, “Lagu ini untuk menemani kalian, baik yang sedang atau akan maupun yang gagal atau batal pulang kampung.” Begitulah vokalis Melbi, ketika membuat narasi selalu saja menyentuh hati.
Terimalah kedatanganku/Sebagaimana kau menerima kepergianku/
Cinta bikin kita tua dan lekas lupa/Hanya berdebar sebentar, lebaran/
Dan mengulangnya lagi/Tahun depan/Tahun Depan
Dari segi lirik “Pulang Kampung” memang milik Gunawan Maryanto, tapi Melbi berhasil mengemasnya dengan begitu apik dan mengesankan setidaknya untuk lebaran tahun ini. Seolah baris tiap baris itu hidup dengan intonasi yang diberikan. Ditambah lagi dengan tayangan video klip yang disuguhkan yang memiliki berbagai makna tersurat maupun tersirat.
Video klip “Pulang Kampung” menampilkan bapak yang diperankan oleh Bendol Rwonsix dan anak yang diperagakan oleh Ragnala Minerva Divija sembari mengendarai motor bebek jadul sepanjang jalan.
Jika diresapi, video ini memiliki makna tersirat bahwa orang Indonesia menjadikan mudik sebagai agenda wajib di berbagai kondisi. Walau tidak punya kendaraan yang proper, dalam hal ini mobil misalnya, dengan motor bebek jadul pun siap tancap gas. Ringkasnya, Melbi ingin menampilkan realita yang sesungguhnya, tanpa balutan citra.
Iksan Skuter seperti tidak ada lelah dan bosannya dalam berkarya. Sebab faktanya pada 08 April 2023 lalu, ia memberikan aba-aba akan merilis lagu terbaru yang bertemakan mudik. Tentu ini akan menjadi momentum. Dan persis pada 14 April 2023, lagu itu rilis di berbagai platform digital dengan judul “Perantau”.
Perantau-perantau, saatnya untuk pulang/Terlalu lama engkau berjalan/
Mencoba keberuntungan, hidup di tanah orang/
Perantau-perantau, ada saat harus pergi/Ada saatnya harus kembali/
Menemui yang terkasih, yang lama engkau tinggalkan/
Lagu yang dirilis melalui label rekaman Sunset Road Records dengan lugas memberikan pesan bahwa sudah sepatutnya di hari lebaran ini para perantau mesti kembali. Yang sebelumnya pergi ke tanah orang entah untuk mencari penghidupan, hidup dengan pasangan, menempuh pendidikan, atau hal lain yang tak bisa dijelaskan, sudah sewajarnya untuk melepas kerinduan.
Sudah semestinya para perantau membuat jeda dengan pekerjaannya. Kembali ke kampung halaman entah untuk sungkem dengan orang tua, berziarah ke makam orang terdahulu, atau menemui siapapun yang harus ditemui. Tak masalah cuma sebentar berada di kampung halaman daripada tidak sama sekali. Karena yang sebelumnya-sebelumnya hanya berkabar lewat telepon genggam, dengan pulang akan bisa berjabat tangan.
Nah singkatnya, lagu “Perantau” ini bisa menjadi teman di sepanjang perjalanan menuju kampung halaman. Bisa menjadi playlist ketika di rumah kelahiran. Atau barangkali membangkitkan motivasi untuk segera bisa pulang bagi yang masih bimbang.
Itulah dua karya termutakhir dari Majelis Lidah Berduri dan Iksan Skuter untuk menyambut mudik lebaran tahun ini. Terimakasih sebanyak-banyaknya karena sudah menyempatkan untuk merilis lagu tentang itu.
Akhir kata, teruntuk perantau yang sudah di kampung halaman semoga terobati segala macam kerinduan. Kalau ada yang masih di perjalanan semoga selamat sampai tujuan. Tapi jika ada yang masih di tanah orang, semoga disegerakan untuk bisa pulang. (*/)