Music

MENYELAMI MAKNA KEHIDUPAN BERSAMA PAMUNGKAS DALAM LAGU 'NEW FEELING’

Dalam lagu "New Feeling", Pamungkas mengajak pendengar untuk menyelami makna kehidupan melalui lirik yang reflektif. Lagu ini menggambarkan perasaan kehilangan, cinta, dan harapan.

title

FROYONION.COM - Setelah merilis single "One Bad Day" pada akhir Mei lalu, Pamungkas kini memperkenalkan lagu kedua berjudul "New Feeling" dari album kelima yang akan datang, Hardcore Romance, yang dijadwalkan rilis pada Agustus mendatang.

Lagu "New Feeling" ini merupakan refleksi mendalam Pamungkas dalam mengeksplorasi berbagai emosi yang dialaminya sebagai individu. 

Lagu ini menggambarkan perjalanan emosional yang meliputi kehilangan, kekecewaan, trauma, jatuh cinta, dan patah hati. 

Emosi-emosi tersebut berkontribusi pada proses pendewasaan, membawa kita menjadi lebih ikhlas dalam menghadapi berbagai situasi, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan.

BACA JUGA: SIAP-SIAP TERHARU, LAGU ‘HARTA BERHARGA’ KELUARGA CEMARA SUDAH RILIS!

Pamungkas menyadari bahwa tidak semua masalah harus diselesaikan saat itu juga ketika mereka muncul. Kesadaran ini memberinya ketenangan hati yang lebih dalam dan membantunya berkembang secara emosional. 

"Saya mulai memahami bahwa tidak semua masalah perlu diselesaikan segera setelah muncul. Ini memberikan saya ketenangan hati yang lebih besar. Sejak saat itu, saya mulai mengumpulkan berbagai perasaan baru," jelas Pamungkas.

BAGIAN PENTING LAGU “NEW FEELING”

Salah satu bagian penting dalam proses lahirnya lagu ini adalah ketika Pamungkas menelusuri kembali trauma masa lalunya. 

Dia menemukan bahwa trauma yang sering menghantuinya di masa dewasa sebenarnya berasal dari rasa kehilangan dan penyesalan yang dialaminya saat masih kecil, ketika kucing kesayangannya mati tertabrak kendaraan.

Pengalaman tersebut ternyata memiliki dampak besar pada cara saya menjalani hidup. Saya memberikan kasih sayang yang tulus kepada kucing itu, dan ketika dia mati, saya merasa takut. 

Saya kemudian menutup "ruangan" (perasaan) tersebut dan meninggalkannya. Saya berusaha keras untuk melupakan kejadian itu dan menciptakan "ruangan" baru dalam bentuk musik," jelas Pamungkas.

Peristiwa menyedihkan tersebut menjadi semacam "kotak hitam" yang memengaruhi setiap perasaan sedih Pamungkas di masa dewasa. 

Akhirnya, dia memutuskan untuk berdamai dengan perasaan tersebut, berusaha melepaskan diri dari belenggu trauma, dan memberi ruang bagi emosi-emosi baru yang lebih positif.

"Single 'New Feeling' tentang pendewasaan, ada let go, ada accepting-nya juga, ada was-was juga," tambahnya.

Dari segi aransemen, lagu ballad ini memadukan nuansa trauma, kehilangan, dan harapan yang muncul dari "perasaan yang baru”.

Pamungkas kembali bereksperimen dengan gitar Stratocaster, yang menjadi fondasi utama musik dalam album Hardcore Romance. 

Eksplorasi ini memperlihatkan sisi Pamungkas sebagai gitaris dengan pengaruh blues dan rock alternatif yang kuat.

Pamungkas merasa bahwa lagu ini adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa dirinya masih sama seperti yang dikenal oleh para pendengar. 

"Mungkin lagu ini adalah cara saya untuk mengatakan bahwa Pamungkas masih seperti yang kalian kenal. Single 'One Bad Day' memang cukup mengejutkan bagi beberapa orang, namun di 'New Feeling' ada elemen-elemen yang mengingatkan pada lagu-lagu sebelumnya seperti 'Walk The Talk' dan 'Flying Solo'," jelas Pamungkas.

Album Hardcore Romance sendiri akan menjadi karya kelima Pamungkas, yang menunjukkan evolusi musikalnya dari waktu ke waktu. 

Pamungkas mengungkapkan bahwa album ini adalah salah satu proyek musik yang paling personal baginya. Ia mencurahkan banyak perasaan dan pengalaman hidupnya ke dalam setiap lagu, termasuk "New Feeling."

Pamungkas juga menyampaikan bahwa lagu-lagu dalam album Hardcore Romance banyak berbicara tentang pengalaman hidup yang nyata. Setiap lagu memiliki cerita dan makna tersendiri, yang diharapkan bisa menyentuh hati pendengarnya. 

Pamungkas berharap bahwa lagu-lagu dalam album ini dapat menjadi teman setia bagi pendengarnya, menemani mereka dalam berbagai momen kehidupan. 

Dia ingin musiknya berfungsi sebagai latar belakang yang menyentuh setiap pengalaman mereka, layaknya sebuah soundtrack pribadi yang mengiringi perjalanan hidup mereka.

PROSES PEMBUATAN YANG BERKESAN

Dalam proses pembuatan album ini, Pamungkas tidak hanya berperan sebagai penyanyi dan penulis lagu, tetapi juga sebagai produser. Ia terlibat dalam setiap tahap produksi, dari penulisan lirik, aransemen musik, hingga proses rekaman. 

Menurutnya, inilah metode paling efektif untuk benar-benar mengekspresikan perasaannya dan berbagi dengan orang lain melalui karya musik. 

"Saya yakin bahwa ini adalah cara terbaik untuk mengungkapkan semua yang saya rasakan dan apa yang ingin saya sampaikan lewat musik," ujar Pamungkas.

Pamungkas juga berbicara tentang tantangan yang dihadapinya selama proses pembuatan album. Dia menyebutkan bahwa salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga konsistensi emosi dan energi sepanjang proses kreatif. 

"Ada saat-saat di mana gue merasa sangat terinspirasi dan bersemangat, tetapi ada juga momen-momen di mana gue merasa stuck dan kehilangan arah. Namun, semua itu adalah bagian dari proses kreatif yang harus dijalani," ungkapnya.

Selain itu, Pamungkas juga berbagi tentang dukungan dari orang-orang terdekatnya selama proses pembuatan album. Ia mengakui bahwa dukungan tersebut sangat penting bagi dirinya, baik dari keluarga, teman-teman, maupun tim yang bekerja bersamanya. 

"Mereka sangat positif dan memberikan saya energi serta semangat yang sangat banyak. Gue merasa sangat beruntung memiliki mereka di sekitar gue," katanya.

Pamungkas berharap bahwa album Hardcore Romance bisa diterima dengan baik oleh pendengar dan bisa memberikan dampak positif bagi mereka. 

"Gue berharap lagu-lagu di album ini bisa memberikan kekuatan, inspirasi, dan harapan bagi mereka yang mendengarkannya. Setiap lagu adalah bagian dari perjalanan hidup gue, dan gue berharap pendengar bisa merasakan dan terhubung dengan cerita-cerita tersebut," tutup Pamungkas. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhammad Nur Faizi

Reporter LPM Metamorfosa dan menjadi Junior editor di Berita Sleman.