Lagu "Kelam" menjadi eksperimen pertama Quentin dengan lirik berbahasa Indonesia. Menampilkan proses kreatif yang melibatkan semua anggota band. Mereka menciptakan musik yang sinematik.
FROYONION.COM - Quentin adalah unit rock yang berasal dari Jakarta dan Bogor. Band ini beranggotakan empat pria berusia 30-an yang menjadikan musik sebagai pelarian dari rutinitas harian mereka.
Para anggota Quentin adalah Bili Brian (vokal, gitar), Dika Satya (gitar, vokal latar), Adnan Maulana (bas, vokal latar), dan Adrieza Yusuf (drum).
Dengan latar belakang musik yang beragam, mereka menggabungkan berbagai warna musik dengan pondasi dasar indie rock/alternative dan sentuhan post-punk revival.
BACA JUGA:
JAKARTA MUSIC CON 2024: DORONG KONEKSI DAN EKONOMI KREATIF INDUSTRI MUSIK
Quentin dibentuk dengan semangat untuk menciptakan sesuatu yang unik dan berbeda. Pun masing-masing anggota memiliki selera musik yang berbeda-beda, dan mereka ingin mencampurkan elemen-elemen tersebut ke dalam satu kesatuan yang harmonis.
Bili Brian, sang vokalis dan gitaris, membawa nuansa rock klasik dan modern ke dalam band. Kemudian Dika Satya, gitaris dan vokalis latar, menambahkan sentuhan alternative dan post-punk revival.
Lalu Adnan Maulana, bassis dan vokalis latar, memberikan dasar ritme yang solid dengan pengaruh funk dan groove. Sementara Adrieza Yusuf, drummer, melengkapi formasi dengan gaya drumming yang dinamis dan energetik.
Salah satu ciri khas Quentin adalah kemampuannya untuk membawakan pengalaman sinematik melalui musik dan liriknya.
Lagu-lagu mereka sering kali mendeskripsikan adegan cerita fiksi, seolah-olah pendengar sedang menonton sebuah film dalam bentuk audio.
Dengan kata lain, mereka tidak hanya membuat musik, tetapi juga menciptakan dunia-dunia kecil yang dapat dieksplorasi oleh pendengarnya.
Tahun ini, Quentin melangkah lebih jauh dengan merilis single berjudul "Kelam". Lagu ini menjadi langkah kedua Quentin sebelum merampungkan EP kedua mereka yang dijadwalkan selesai sebelum akhir tahun 2024.
"Kelam" juga menjadi percobaan pertama Quentin untuk membuat lagu dengan lirik berbahasa Indonesia.
"Kelam” menceritakan kisah tentang sebuah kapal yang terombang-ambing di tengah lautan dan kehilangan cahaya penuntun.
Semua terasa gelap, kelam, dan bersiap menuju karam. Metafora ini menggambarkan perasaan putus asa dan kehilangan arah, namun tetap dengan harapan yang tersembunyi di balik kegelapan.
Lagu ini diwarnai dengan melodi yang kuat dan vokal yang emosional, menciptakan suasana yang mendalam dan memikat.
Proses kreatif Quentin dalam menciptakan musik tidak lepas dari dinamika dan keragaman selera musik setiap anggotanya.
Mereka sering kali menghabiskan waktu bersama untuk berdiskusi, bereksperimen, dan mencoba berbagai ide baru.
Inspirasi mereka datang dari berbagai sumber, mulai dari pengalaman pribadi, film, hingga literatur.
Hal ini memungkinkan mereka untuk terus berkembang dan menghadirkan sesuatu yang segar dalam setiap karyanya.
Bili Brian sering kali menggali inspirasi dari film-film klasik dan modern untuk menciptakan lirik yang kaya akan imajinasi.
Dika Satya membawa nuansa gelap dan atmosferik yang ia dapatkan dari musik post-punk ke dalam aransemen lagu-lagu Quentin.
Adnan Maulana, dengan pengaruh funk dan groove-nya, menambahkan lapisan ritme yang membuat musik Quentin semakin hidup.
Adrieza Yusuf, sang drummer, memastikan setiap beat dan ritme yang dihasilkan sejalan dengan emosi dan cerita yang ingin disampaikan.
Dengan dirilisnya "Kelam", Quentin semakin menunjukkan eksistensinya dalam kancah musik Indonesia. Mereka terus berkomitmen untuk menghasilkan karya-karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki makna dan kedalaman.
EP kedua yang sedang mereka kerjakan diharapkan dapat membawa pendengar pada perjalanan musikal yang lebih mendalam dan memuaskan.
Melalui eksplorasi musik yang tak terbatas dan dedikasi terhadap seni, Quentin berharap dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Mereka ingin membuktikan bahwa dengan semangat, kerjasama, dan kreativitas, segala sesuatu mungkin untuk dicapai.
Jadi, tetaplah menantikan karya-karya terbaru dari Quentin, karena mereka siap membawa Anda ke dunia yang penuh dengan cerita, emosi, dan pengalaman sinematik melalui musik mereka. (*/)