Music

MENANTI CORY WONG DI JAVA JAZZ 2023

Dunia gitar penuh dengan lead player berkemampuan baik. Namun, tidak semua bisa menjadi rhytm player yang menghasilkan lick nan unik. Musisi funk, Cory Wong, adalah satu dari segelintir gitaris tersebut. Fakta ini sudah cukup membuatnya patut dinanti di BNI Java Jazz 2023.

title

FROYONION.COM – Cory Wong, 38 tahun, adalah seorang gitaris, produser, penulis lagu, bassist, dan grammy-nominated artist. Berasal dari Minesotta, Amerika, Cory dikenal sebagai solois yang sering berkolaborasi dengan berbagai musisi genre funk dan jazz. Di antaranya Vulfpeck, The Fearless Flyers, dan Dirty Loops. 

Identik dengan gitar “Fender Stratocaster”, Cory sudah mendalami dunia musik sejak belia. Ia mengenal dunia alat petik usai dikenalkan ayahnya dengan berbagai band funk seperti Red Hot Chilli Peppers dan Primus di umur sembilan tahun.  

Tatkala kebanyakan gitaris bercita-cita menjadi garda terdepan band yang hobi meraungkan solo, Cory memilih jalan berbeda. Menurutnya, tidak masalah menjadi seorang rhytm guitarist yang memainkan lick itu-itu saja. 

Titel rhythm guitarist memang tidak ‘sekeren’ lead guitarist. “Tapi menurut saya ada cara bagi pemain ritmik untuk menonjol juga,” ucapnya pada 2019 dikutip dari Guitar.com

Mengambil inspirasi dari Dave Williams (gitaris Michael Jackson) serta Paul Jackson Jr (session player berbagai musisi megabintang), Cory menilai ada satu kontradiksi di dunia gitar. Mayoritas pemain gitar fokus melatih kemampuan lead dibanding ritmik. Padahal, kebanyakan gitaris memprioritaskan ritme saat merancang musik. 

“95 persen permainan itu rhytm sisanya baru lead. Saya bisa saja membuat satu album gitar yang penuh shredding dan permainan menggelegar. Tapi, hal itu belum tentu menggerakkan diri saya sebagai seorang musisi. Apalagi sebagai seorang manusia,” ungkapnya. Dalam hal ini, Cory pun tegak lurus dalam ucapan serta tindakan. 

Berbagai karyanya seperti album The Optimist (2018), Motivational Music for The Synchopated Soul (2019). Kemudian, Turbo (2021) berkolaborasi dengan Dirty Loops, Wong’s Café (2022) dan The Power Station (2022), tidak menampilkan solo-solo gitar apik nan lebay. Ia justru mendorong musisi lain untuk mengisi ruang-ruang tersebut. 

Contohnya pada lagu “Concrete” featuring Mark Letitieri. Lalu, “Massive” yang digarap bersama Joe Satriani. “Cosmic” featuring Tom Misch. Bahkan “Better” yang menghadirkan Cody Fry dan Dynamo. Berbagai tembang tersebut adalah bukti rhytm guitarist juga bisa berjaya. Karena, satu-satunya penting dari bermusik adalah rasa dan kata; mantap, ini sudah. 

“Untuk apa repot-repot menampilkan skill tapi menghancurkan hal utama (lagu). Kenapa tidak menunjukkan peran ini (rhytm guitarist) saja dan tunjukkan kepada dunia?” tegasnya. 

Konser BNI Java Jazz 2023 menjadi kali pertama Cory Wong datang ke Indonesia. Pada Sabtu, 3 Juni nanti, ia akan tampil di BNI Hall Stage, JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pukul 20.00 WIB. 

Penonton yang hendak menyaksikan ‘penyihir gitar’ tersebut memang harus merogoh kocek ekstra. Harganya Rp 175 ribu di luar tiket daily pass. Tergolong dalam kategori special show, pembaca pun bisa mengakses situs javajazzfestival.com untuk informasi selengkapnya.

Nah, buat para pendengar baru, berikut adalah lima track yang bisa didengar buat kenalan sama Cory Wong sebelum datang ke di BNI Java Jazz 2023: 

  1. Betterfeaturing Cody Fry and Dynamo
  2. Golden
  3. Light as Anything, with Robie Wulfsohn
  4. Coming Back Around, featuring Cody Fry
  5. Jax

Sampai jumpa! (*)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Samuel Gading

Lagi ngeband sama Simple Set. Sudah dua tahun bekerja sebagai wartawan di Kaltim. Sekarang jadi Freelance Writer dan Copywriter biar bisa beli rokok dan promag.