MANFAAT TERAPI MUSIK UNTUK KESEHATAN MENTAL

FROYONION.COM - Musik merupakan hiburan paling mudah di kala burn out atau stress. Lagi sedih, marah, bahagia dan apapun itu tinggal buka Spotify. Nah karena musik erat sekali dengan emosional seseorang, bukan tidak mungkin musik bisa menjadi salah satu pilihan sebagai terapi untuk kesehatan mental. Tidak percaya? Yuk baca sampai habis.

KONDISI APA YANG BISA DIBANTU LEWAT TERAPI MUSIK?

Mengutip dari berbagai sumber terapi musik dapat membantu seseorang yang sedang merasakan depresi, kecemasan dan trauma untuk tahu hal apa yang melatar belakanginya. Selain itu pula dengan terapi musik seseorang dapat merasakan ketenangan dan menjadi sumber untuk berdamai dan menerima masalah mereka. 

Dan terapi musik juga sering kali dilakukan untuk para pengidap autisme untuk melatih kemampuan bersosialisasi, komunikasi, dan kemampuan kognitifnya. Makanya tidak heran jika ada seseorang yang menjadi penyandang autisme banyak diantaranya yang ahli bermain musik.

Apalagi kebiasaan dari para pengidap Autisme adalah, salah satunya terlalu fokus pada satu hal dan menjadi ahli dalam hal tersebut. Apabila fokusnya diarahkan pada hal-hal berbau musik, bukan tidak mungkin mereka akan menjadi ahli dibidang itu.

Lalu ada juga kondisi lain yang dapat dibantu dengan terapi musik bisa menjadi penolong  untuk penderita Alzheimer’s, demensia, dan juga stroke. 

Misalnya dengan menyanyikan lagu-lagu di masa lalu yang bertujuan membuka peluang mereka untuk berekspresi dan kesadaran emosional.

Dengan itu pula otak seseorang akan bekerja namun tidak dipaksakan, melainkan dilatih dengan lebih menyenangkan.

LALU BAGAIMANA CARANYA?

Terapi musik sebenarnya lebih bertujuan untuk mengeksplorasi komponen psikologis, keluarga, sosial, budaya, juga perasaan spiritual dalam batin seseorang. 

Untuk memulai terapi musik kita tak perlu untuk memiliki kemampuan bermusik atau bakat dalam bidang musik.

Pasalnya, dalam prakteknya tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi menggunakan musik sebagai alat untuk refleksi dan komunikasi.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara-cara menyanyikan lagu-lagu yang berbau hal-hal nostalgia atau membangkitkan kenangan. Lalu mulai improvisasi dengan apapun alat musik yang kita bisa, entah itu gitar, recorder, perkusi, piano dsb.

Lalu juga kita dapat melakukan latihan pernapasan ketika sedang me-recall kenangan-kenangan yang muncul saat mendengarkan lagu tersebut. Dengan begitu akan mengurangi kecemasan dan melepaskan ketegangan yang terjadi.

FAKTOR PERANG

Terapi musik muncul sebenarnya akibat kondisi Perang Dunia II yang sedang terjadi. Jadi menurut American Music Therapy Association, saat itu komunitas musisi atau penyanyi saat perang berlangsung rumah sakit dan tampil di depan para veteran dan prajurit.

Setelah diperhatikan ternyata keadaan mereka sedikit demi sedikit mulai membaik secara fisik, maupun emosional. .

Hingga akhirnya terapi musik terus dipraktekan di rumah sakit dan bisanya untuk mengobati trauma emosional juga rasa sakit yang dialami pasien.

Dan di luar dari masalah terapi pun, mendengarkan musik mampu menurunkan tingkat stress seseorang, dan menenangkannya dari kecemasan dan perasaan negatif. (*/)