Satuan alternatif rock dari Yogyakarta yang terbentuk dari ketidaksengajaan dan siap melaju lebih jauh setelah merilis single pertamanya.
FROYONION.COM - Yogyakarta, kota budaya yang tak pernah berhenti melahirkan seniman. Banyak pelaku seni yang lahir dan tumbuh besar dari kota ini, entah dari kampus, sanggar, kolektif, tongkrongan hingga jalanan.
kampus menjadi salah satu ruang bertumbuhnya kesenian, misalnya musik. Banyak musisi atau band yang berawal dari kampus entah sengaja untuk membangun band secara serius atau hanya untuk mengisi waktu luang bersama kawan kampus yang lain.
Sebuah band pendatang baru hadir pada akhir tahun 2022 lalu bernama MACLABORN, nama tersebut tercipta hasil dari tempat asal para personil yang kemudian disatukan dan menjadi sebuah akronim MACLABORN yang berarti Medan, Klaten dan Borneo.
Digawangi oleh Sabrang pada lead gitar, Gilang pada gitar rhythm, David pada bass, Yoman pada drum, Berlian pada vokal 1 serta Fafa pada vokal 2. Pertemuan mereka terjadi di Yogyakarta kemudian berproses bersama dalam format band MACLABORN mulai dari penggarapan materi hingga proses produksi juga dilakukan di kota pelajar ini.
Berawal dari ketidaksengajaan, saat itu Sabrang sang gitaris menerima tawaran untuk bermain musik di sebuah event yang diadakan salah satu prodi di kampus ternama di Yogyakarta, tapi dari pihak panitia meminta Sabrang untuk tampil dengan format band, sedangkan di sisi lain pada waktu itu dia belum memiliki band.
Sabrang yang notabenenya memiliki project musik solo serta sering bermain di kafe secara reguler bersama Berlian sang vokalis di Klaten dan kemudian mengajak Gilang dan yang lainnya juga, maka terbentuklah MACLABORN ketika itu.
BACA JUGA: DOM 65: SEBUAH ANTITESIS ROMANTISME YOGYAKARTA
Setelah terbentuk band ini belum memiliki karya orisinil, dimulai dari jamming bersama di studio mereka memilih untuk meng-cover milik band lain seperti Morfem, Fstvlst, Closehead atau yang lainnya.
Mengusung genre alternatif rock, MACLABORN mantap merilis sebuah single bertajuk Dewana. Mengutip dari kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) bahwa Dewana memiliki arti tergila-gila atau dendam birahi.
Bercerita tentang keresahan seseorang yang sedang tergila-gila terhadap lawan jenisnya tetapi orang yang digilai tersebut malah meninggalkan dirinya. Sebuah lagu berisi kisah ironi dalam percintaan tetapi tidak terasa melankolis karena dibalut menggunakan lirik yang berkelas.
Binar matahari
Tenggelam dalam ilusi
Yang membuatku dewana
Hilang di tengah asa
Berapa kata yang sudah tumpah
Hingga kalbu kusut diksi yang indah
Pun tak mampu
Terlontar dari bibirku
Dari beberapa baris penggalan lirik tersebut dapat diketahui bahwa dalam proses penulisan lirik dikerjakan dengan sangat serius dan matang, pemilihan diksi-diksi kiasan yang pas dan tidak terasa memaksa serta tidak terasa lembek tetapi malah terdengar nikmat di telinga pendengar.
Ketika lagu Dewana ini dirilis 25 Mei lalu ada cerita unik, yakni para personil dari MACLABORN banyak yang tidak mengetahui bahwa single Dewana milik mereka jadi rilis di hari itu.
Selain merilis lagu Dewana, MACLABORN juga meluncurkan merchandise pertamanya berupa kaos dengan nama artikel sesuai dengan judul lagu mereka, “Dewana”.
Pada gelaran Music Merch Fest di Klaten 30 April kemarin MACLABORN turut hadir dengan melapakkan kaos Dewana milik mereka yang habis terjual dan sebelumnya mereka membuka pra pesan kaos MACLABORN artikel Dewana sukses banjir pesanan.
Sabrang sang gitaris juga menyampaikan kepada penulis bahwa setelah Dewana ini bakal ada rilisan single lagi di tahun ini serta direncanakan pada tahun depan mereka akan merilis sebuah mini album. Dia juga menambahkan harapannya kepada MACLABORN ini tidak muluk-muluk, hanya berdoa agar band ini konsisten serta dilancarkan setiap prosesnya.
Lagu “Dewana” sudah rilis dan dapat dinikmati di berbagai platform pemutar musik digital sembari menemani harimu yang tak selalu sesuai dengan apa yang kau impikan. (*/)