Music

KERONCONG PLESIRAN MENJADI BUKTI BAHWA MUSIK KERONCONG MASIH DIGEMARI OLEH ANAK MUDA

Keroncong Plesiran Vol. 7 sukses diadakan di Asram Edupark pada Sabtu, 05 Agustus 2023. Acara itu menampilkan berbagai musisi yang membawakan lagu dengan arasemen keroncong. Hal itulah yang justru membuat acara itu digemari oleh kawula muda.

title

FROYONION.COM - Sepengetahuan saya, pada Sabtu, 05 Agustus 2023, ada empat acara musik yang diadakan secara bersamaan di Yogyakarta. Dari mulai acara tur album ke-4 Isyana Sarasvati, 1 Tahun Klub Hura-Hura, Semesta Berpesta, dan Keroncong Plesiran. Saya tidak akan membahas semuanya. Melainkan hanya akan mengulas tentang Keroncong Plesiran. 

Awalnya saya kira banyaknya agenda yang diadakan secara bersamaan di Yogyakarta membuat Keroncong Plesiran tidak begitu ramai. Tapi faktanya acara itu dipenuhi oleh para penonton yang tidak hanya berasal dari Yogyakarta saja. Bahkan nyaris semua kalangan juga ada. Dari mulai orang tua, anak muda, hingga anak-anak. 

Keroncong Plesiran merupakan agenda tahunan yang menyuguhkan musik keroncong dan plesiran (wisata). Untuk tahun ini, usianya sudah menginjak Vol. 7. Pun acara ini diadakan di Asram Edupark, Sleman, Yogyakarta. Tempat ini berada di desa yang tentu suasananya masih rindang karena banyak pohon di berbagai sisi. 

Untuk penampilnya sendiri, Keroncong Plesiran Vol. 7 menghadirkan Sri Redjeki, Kos Atos feat Iksan Skuter, Paksi Band untuk sesi pertama. Sedangkan sesi kedua ada Nabila Maharani, Tami Aulia, Okky Kumala, Damez Nababan, Nyoman paul, Andika Mahesa, dan Jhony Iskandar. Mereka semua bernyanyi dengan balutan musik keroncong yang diiringi Simphony Kerontjong Moeda dan dikundraktori oleh Boris Sirait. 

Memang, nyaris semua penampil di Keroncong Plesiran tidak memiliki latar belakang keroncong. Tapi inilah yang diusung oleh Keroncong Plesiran. Bahwa agenda ini dikonsep untuk memberikan kebebasan berekspresi dan improvisasi. Dan hasilnya tidak mengecewakan. 

Bahkan musik keroncong yang kerap diidentikan sebagai musik jadul melalui Keroncong Plesiran sebagian besar yang menonton justru berasal dari kalangan anak muda. Tak sedikit kalangan muda-mudi dari luar Yogyakarta yang menyempatkan waktu untuk menonton Keroncong Plesiran. Seperti halnya yang dilakukan oleh Daniel (24), Briska (22), dan teman-teman yang lainnya. 

Menurut pengakuan keduanya, mereka sangat suka dengan suguhan di Keroncong Plesiran. Keduanya cukup terkesan dan tidak kecewa walau jauh-jauh dari Semarang hanya untuk menyaksikan Keroncong Plesiran Vol.7. 

Tapi ada yang menarik lagi, saat saya wawancara mereka sehabis acara selesai, ada adiknya yang tiba-tiba datang mendengarkan obrolan kami lalu menanyakan lagu apa saja yang dibawakan oleh Jhony Iskandar, musisi era 80-an.

Saya pun menjawab bahwa lagu yang dibawakan oleh Jhony Iskandar antara lain, “Malam Jumat Kliwon”, “Bukan Pengemis Cinta”, Yang, Hujan Turun Lagi”, dan “Judul-judulan”. Terlihat dia mencatat melalui gadget-nya dan sepertinya ia akan mendengarkan lagu-lagu itu. 

Jhony Iskandar memang menjadi penutup dalam acara itu. Yang awalnya semua penonton duduk, perlahan mereka berdiri dan berjoget saat penampilan dari Jhony Iskandar. Hal itulah yang juga memberikan kesan bagi Candra Adinugroho (27) Danang Marto Paidi (28), kedua orang itu berasal Yogyakarta yang juga menjadi pemusik. 

Mereka terkesan karena di Keroncong Plesiran ada Jhony Iskandar. “Kebetulan saya ngefans dan lagu-lagunya bikin nggak tahan untuk goyang. Awalnya emang duduk kan tapi akhirnya pecah juga di mana penonton pada berdiri,” ujar Candra pada Sabtu, 05 Agustus 2023. 

Candra juga menambahkan berhubung ia juga terjun di jagad permusikan, mau tidak mau musik keroncong harus ia ikuti. Terlebih lagi Candra melihat bahwa akhir-akhir ini musik keroncong justru digemari oleh anak-anak muda. 

“Sekarang saat acara pernikahan bukan mintanya band lagi tapi musik keroncong,” imbuhnya.

KERONCONG PLESIRAN ADALAH INOVASI UNTUK ANAK MUDA

Sedangkan menurut Marto Paidi, Keroncong Plesiran ini menjadi acara yang memberikan suatu inovasi ke arah yang lebih modern. Tak ayal dari inovasi itulah anak-anak muda tidak sungkan dan mau untuk menyaksikan Keroncong Plesiran. 

“Biasanya musik keroncong ditampilkan di panggung indoor dan yang main anak-anak tua. Tapi di Keroncong Plesiran ini yang main anak-anak muda dan dipromosikan secara anak muda juga. Itu jadi inovasi baru. Duduk bukan di kursi merah kayak acara di auditorium, melainkan di bean bag dan tempatnya outdoor,” kata Marto Paidi pada Sabtu, 05 Agustus 2023.

Masih menurut Marto, bahwa inovasi berupa pengiringan musik keroncng kepada para penyanyi tidak membuat lagu yang dibawakan menjadi aneh.  “Justru itu sesuatu yang baru. Karena seni termasuk musik itu kan bebas, jadi bisa melebur kemana saja. Dan kita datang kesini kan untuk melihat apakah musik kalo dikeroncongkan itu enak atau engga. Ternyata masih masuk,” imbuh Marto. 

Marto pun merasa senang bisa menyaksikan Andika Mahesa yang menyanyikan lagu-lagu Kangen Band diiringi musik keroncong. Dan ini memang kali pertamanya Andika perfom diiringi musik keroncong. 

“Walau lagu-lagu Kangen Band pernah nggak diterima, tapi sekarang lagu-lagunya digemari anak muda. Apalagi diaransemen dengan keroncong,” kata Marto. 

“Pas Andika perform nyaris semua penonton ikut menyanyikan lagu-lagu yang dibawakan,” Candra ikut menyahut.

KAGUM DENGAN KERONCONG PLESIRAN

Selain narasumber di atas, ada lagi Ratna (26) dan Rafi (27) yang jauh-jauh dari Semarang hanya untuk menyaksikan Keroncong Plesiran. Rafi sendiri menonton Keroncong Plesiran awalnya diajak oleh Ratna. Sebelumnya ia cukup underestimate dengan acara itu. Tapi setelah menyaksikannya ia justru malah terpukau. 

“Saya malah jadi suka sama musik keroncong. Sampai rumah coba tak dengerin musik-musik keroncong. Tahun depan keknya harus nonton lagi,” kata Rafi pada Sabtu, 05 Agustus 2023. 

Sedangkan Ratna, dirinya sudah empat kali berturut-turut menyaksikan Keroncong Plesiran. Dan keempat-empatnya tidak mengecewakan. Apalagi ada Okky Kumala yang menjadi penampil yang ia tunggu. 

Pun ia mengapresiasi adanya aransemen di Keroncong Plesiran. Sebab tidak semua musik keroncong bisa mengiringi lagu-lagu dari lintas genre. 

“Di keroncong plesiran ini aransemennya masuk jadi bisa rapi. Malah yang paling mendukung itu aransemennya. Jadi misal ada penyanyi yang awalnya nggak ada basic keroncong, kalau pake aransemen di Keroncong Plesiran malah jadi masuk,” tutup Ratna pada Sabtu, 05 Agustus 2023. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Khoirul Atfifudin

Masih berkuliah di Universitas Mercu Buana, Yogyakarta. Saat ini sedang memiliki ketertarikan pada dunia musik dan tulis-menulis.