
Sebuah event pemutaran film dan diskusi yang digelar oleh kolektif seni Artchemist sukses berjalan dengan seru serta mampu memadati ruang semi outdoor di Yoi Kona Cafe.
FROYONION.COM - Setelah digelar pertama kali pada 12 Februari lalu di Verte Cafe, kini Ke Touch Up Tancap sukses menggelar volume keduanya di Yoi Kona Cafe, jl. Dr. Ir. H. Soekarno M-20, Rungkut, Surabaya dengan memutar 2 film dengan benang merah yang sama mengenai kemajuan teknologi di bidang komunikasi yaitu internet. Film Shit Post karya Wimar Herdanto dari Surabaya dan film Dancing Colors karya Reza Fahriansyah dari Yogyakarta.
Digelar pada 28 Mei 2023, Ke Touch Up Tancap volume 2 dapat dikatakan lebih sukses dari yang sebelumnya karena jumlah pengunjung jauh lebih banyak dibandingkan dengan event yang sebelumnya, hal tersebut disampaikan oleh Kholis salah seorang penyelenggara Ke Touch Up Tancap yang penulis temui, Ia menyampaikan bahwa gelombang pengunjung di event kali ini benar-benar gila jumlahnya, meskipun acara sudah berjalan dan kedua film sudah selesai diputar masih banyak pengunjung berdatangan yang menyebabkan kedua film tersebut harus diputar ulang setelah sesi artist talk.
Pengunjung di event ini juga sangat heterogen mulai dari komunitas film kampus, sineas Surabaya yang sudah punya jam terbang tinggi secara nasional, hingga pelaku seni lain seperti perupa, teater, serta ilustrator yang dapat dikatakan event ini telah merambah lintas disiplin seni.
Film yang diputar pada event kali ini memiliki benang merah yang sama yaitu tentang maraknya pemakaian internet dan dampaknya, serta hal yang tak terduga dari kedua film ini adanya penggunaan nama tokoh yang sama dengan karakter berbeda.
Pemakaian nama Zakaria di film Shit Post sebagai anak muda yang mengikuti tren terkini dengan membuat konten motor maupun review vape sedangkan di film Dancing Colors tokoh bernama Zakaria berperan sebagai kyai yang ahli ruqyah tetapi dalam prosesnya dijadikan konten.
Reza Fahriansyah selaku sutradara dari film Dancing Colors mengaku sangat senang dan bangga karena filmnya ini diputar pertama kali di Surabaya, Reza juga menambahkan bahwa film Dancing Colors ini adalah sebuah karya yang lahir karena bagi Reza kegiatan ruqyah sendiri tidak logis namun dekat dengan masyarakat kita termasuk dirinya sendiri.
Sedangkan Wimar Herdanto selaku sutradara film Shit Post menjelaskan bahwa cerita ini dibangun adanya fenomena sosial sepasang kekasih yang berbeda jauh jarak usianya, si laki-laki yang mengalami era komunikasi tanpa internet seperti SMS dan telpon lalu si perempuan hanya mengalami komunikasi di era internet sudah masif, Wimar juga menjelaskan alasan dirinya juga turut andil menjadi aktor di dalam filmnya ini sendiri hal tersebut Ia sampaikan dengan penuh tawa karena keterbatasan biaya, meskipun begitu film Shit Post ini mendapat penghargaan di festival film Sea Shorts Malaysia dan film Dancing Colors menerima penghargaan di festival Film Locarno serta festival film Indonesia (FFI).
Dipandu oleh Ateng dan Habib acara ini sangat tidak kondusif karena kedua MC ini memang cukup brutal dalam memandu acara alhasil event ini cukup pecah dan sayang untuk dilewatkan sedikit pun. Ditambah pada sesi artist talk dipimpin oleh Eka Kecap sang sutradara multitalenta yang namanya cukup besar di kalangan sineas nasional tetapi tetap membumi dan mau membantu menggelar acara Ke Touch Up Tancap ini, dengan gimmick-nya mengenakan peci dan seragam kondektur dari PO Sumber Kencono saat memandu di sesi artist talk.
Eka Kecap selaku moderator di sesi artist talk ini juga menegaskan bahwa industri film di Surabaya ini kurang kuat seperti di Jakarta ataupun di Yogyakarta karena belum adanya kesadaran bersama untuk bekerja sama di satu kota untuk saling membangun, berbeda dari Yogyakarta yang memiliki solidaritas dan selalu ada ruang berdiskusi bersama, maka adanya event Ke Touch Up Tancap ini dirinya sangat senang dan selalu menegaskan bahwa Surabaya juga bisa memiliki industri film yang atmosfernya sama seperti di Yogyakarta.
Event yang digelar oleh kolektif seni Artchemist yang berbasis di Surabaya ini merupakan event berkelanjutan, yang di dalamnya para sineas Surabaya dan sekitarnya dipersilakan untuk bekerja sama jika memiliki karya film ataupun karya seni yang lain pasti akan dibantu oleh kawan-kawan dari Artchemist untuk membuat event yang ciamik. (*/)