Lo bangga nggak sih grup kasidah manggung di Jerman? Nah ada loh pelajaran penting yang bisa dipetik dari kesuksesan mereka. Apalagi kalo lo tekuni di bidang lain yang lo suka. Apa aja sih pelajaran yang bisa lo petik?
FROYONION.COM - Pencapaian grup musik kasidah asal Semarang, Jawa Tengah cukup membanggakan Indonesia ya Civs. Mereka terbukti mendapat apresiasi setinggi langit dari bangsa lain karena karyanya yang fenomenal.
Kalo di dalam negeri, beberapa lagu ciptaannya dibawakan ulang oleh musisi terkenal tanah air, termasuk grup band Gigi. Kayak judul lagu ‘Perdamaian’ atau lagu ‘Kota Santri’. Di sini ada yang baru tau nggak kalo lagu itu diciptakan pertama kali oleh grup kasidah Nasida Ria? Hehe.
Nah dari kesuksesan mereka di dalam negeri maupun luar negeri, ternyata ada pelajaran yang bisa lo petik loh. Bukan cuma di industri musik aja, pelajaran ini bisa lo terapkan di berbagai hal termasuk industri media kreatif.
Dan banget nih, mengambil pelajaran dari kesuksesan mereka kemudian lo terapkan dan mungkin bisa bikin lo berkarir ke luar negeri. Cekidot ya!
Menurut Parengkuan dan Becky, dalam bukunya Personal Brand-Inc, personal brand adalah kesan yang berkaitan dengan keahlian, perilaku maupun prestasi yang dibangun oleh seseorang baik secara sengaja maupun nggak sengaja dengan tujuan untuk menampilkan citra dirinya.
Nah lo liat kan personal branding dari Nasida Ria Civs, mereka membangun ciri khas musik yang begitu melekat. Memebawakan musik yang terinspirasi dari musik Arab dan lirik-lirik lagu yang ditujukan dengan maksud dakwah.
Nasida Ria ngelakuin hal ini karena mereka membangun ciri khas yang kecil bisa diduplikasi oleh orang lain. Sesuatu yang mungkin agak sulit diungkapkan namun bisa kita rasakan bahwa keunikan itu hanya dimiliki oleh satu sosok saja.
Kedua, pelajaran yang bisa lo ambil adalah konsisten. Ini juga dilakukan oleh Nasida Ria yang terus konsisten dengan musik kasidah yang dibawakan. Meskipun bermacam-macam genre musik silih berganti, Nasida Ria terus bertahan dengan genrenya sendiri.
Memang berbagai aliran musik dari barat dan modern masuk ke Indonesia membuat mereka meredup. Tapi itu nggak bikin mereka ninggalin identitas yang sebelumnya udah berhasil besarkan namanya.
Yang dilakukan mungkin sesekali improvisasi, mengubah alat musik pendamping sebagai langkah pembaruan. Hal ini memberi kita sebuah pemahaman agar tetap setia di bidang yang kita rintis dan kita tekuni.
Improvisasi juga perlu kok Civs agar memberikan lo nuansa berbeda, biar nampak lebih fresh dan nggak bosen. Jadinya ketika lo menekuni bidang tersebut lo bisa semakin semangat dan semakin konsisten.
Terakhir, lo dianjurkan produktif apapun yang terjadi. Kalo kita liat grup kasidah ini memang mereka seperti dilupakan. Grup musik ini mungkin dulu pernah menikmati masa-masa keemasan, kemudian mengalami masa tenggelam dari berbagai situs pemberitaan.
Tapi apa mereka nggak berbuat apa-apa? Tentu nggak Civs, mereka terus berkarya apapun yang terjadi. Terus mencoba meskipun penikmatnya udah nggak kaya dulu lagi.
Pelajaran ini yang bisa kita ambil dan kita terapkan yaitu berupaya untuk produktif dari waktu ke waktu. Hasilnya memang nggak langsung saat itu juga, secara perlahan kita nemuin celah buat bangkit.
Nasida Ria bahkan terus bergerak dengan karya-karyanya, terbukti mereka sekarang udah berhasil. Bukan cuma di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional. Jadi, jangan pernah berhenti berkarya.
Kalo menurut lo gimana Civs, ada tambahan pelajaran yang bisa lo petik? Hehe. (*/)
BACA JUGA: GRUP KASIDAH LEGENDARIS NASIDA RIA BIKIN WARGA JERMAN BERGOYANG