Music

HUJAN ORANG MATI: ALBUM MELBI YANG DISUSUN DARI PERCA-PERCA KEDUKAAN

Menjelma dari Melancholic Bitch menjadi Majelis Lidah Berduri (Melbi). Kini di bawah bendera barunya, Melbi resmi mengeluarkan album dengan judul ‘Hujan Orang Mati’.

title

FROYONION.COM - Pada 11 November 2024 lalu, band asal Bantul, Majelis Lidah Berduri (Melbi), merilis album berjudul Hujan Orang Mati di kanal The Storefront dan Bandcamp. Di kanal lainnya, album ini bakal nongol pada Maret 2025. 

Dalam siaran kabar buku kecil Hujan Orang Mati, mereka menjelaskan bahwa album ini berisi tentang sebuah penerimaan bahwa kematian adalah hal yang tidak dapat dihindari. 

Melbi menyusun dari perca-perca pengalaman duka yang dialami band karena ditinggal pergi orang-orang di sekeliling.

“Awalnya kematian sebagai duka pribadi, lalu datanglah kenyataan bahwa kematian tak bisa dielakkan kehadirannya di ruang-ruang bersama,” tulis mereka dalam press release.

BACA JUGA: ALBUM KEDUA TIGAPAGI BERJUDUL RUKIAH’S SUITES MENGANGKAT PUISI TAHUN 50-AN

Band ini telah merencanakan album sejak tahun 2022 silam. Namun saat itu memang masih sebatas judul, belum ada materi yang utuh di dalamnya. Lantas mereka mulai merekam materi yang dalam perjalanannya tidak cukup mulus. 

“Kadang penuh gairah dan energi, juga putus asa dan frustasi terhadap satu sama lain, sering kali kepada diri masing-masing.” 

Bagi Melbi, album ini adalah media percakapan yang lebih lebar antara mereka dengan pendengar. Dengan begitu, Hujan Orang Mati diharapkan dapat melunasi hutang-hutang percakapan yang selama ini tidak terwujud sepenuhnya di momen pertunjukan lepas, sesi dengar, dan pertunjukan khusus Hujan Orang Mati.

TRADISI NYADRAN PADA SAMPUL ALBUM

Majelis Lidah Berduri Melbi
Majelis Lidah Berduri. (Sumber: Melbi)

Di album ini sampulnya memakai foto yang memperlihatkan sekumpulan orang berjongkok di antara bebatuan di tepi pantai. Ini adalah potret tradisi nyadran, yakni ziarah kubur yang biasa dilakukan orang Jawa menjelang bulan Ramadhan. 

Foto diambil kawan mereka, Aji Styawan, pada 21 Mei 2021 di pemakaman Dusun Timbulsloko, Demak. 

Wilayah tersebut mengalami banjir rob, penyebabnya adalah penurunan permukaan tanah dan berbagai faktor lainnya seperti reklamasi di Semarang di awal 1990-an, ekstraksi air tanah, hingga naiknya permukaan laut karena krisis iklim yang melanda dunia. 

Sampul album itu sangat mempresentasikan isi Hujan Orang Mati. Antara sampul album dengan lagu, memiliki keterikatan emosional yang cukup mendalam.

BACA JUGA: LINEUP JOYLAND FESTIVAL FASE 2 DAN HAL-HAL YANG HARUS KALIAN TAHU!

Lagu “Manifestasi Pagi” yang dijadikan sebagai pembuka album seakan perlahan menyibak tirai realita, bahwa kematian ada di depan mata. Untuk diketahui, lirik lagu banyak ditulis oleh Ugoran Prasad, sang vokalis. 

Juga personil lainnya, Yennu Ariendra dan Yossy Herman Susilo (gitaris), Paulus Neo Prasetyo (keyboard), Richardus Ardita (bas), Danis Wisnu Nugraha Widiasmara (drum) bertugas bersama untuk mengaransemen musik. 

Dalam album ini juga melibatkan Arsita, Ayu Saraswati, dan Asriuni sebagai vokal latar.

Untuk diketahui Hujan Orang Mati adalah album “pertama” Melbi dengan nama barunya. Sebelumnya mereka telah merilis tiga album saat nama band masih Melancholic Bitch, yakni album Anamnesis, Balada Joni dan Susi, dan NKKBS Bagian Pertama. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ugik Endarto

Pegiat di Perpustakaan Jalanan Wahana Baca juga berkecimpung di Metallagi.com