Music

GUTSWELL, BAND EMOGAZE YANG RACIK LAGU DARI KEPINGAN TRAUMA

Sambil mendengarkan senandung “Dissolve” sembari merebahkan tubuh dan memejamkan mata, seakan lagu yang diciptakan oleh Gutswell membantu setiap orang yang punya kenangan trauma dapat perlahan membasuh luka.

title

FROYONION.COM - Band emogaze asal Kota Pasuruan, Gutswell akhirnya merilis mini album pertama mereka pada 24 Juli 2023 lalu dengan judul To Develop Heart. Kemunculan mereka adalah preseden baik atas keberagaman aliran musik yang semakin berkembang. Umumnya, di kota kecil, aliran musik biasanya cenderung homogen. Namun, Gutswell hadir dengan karyanya yang mematahkan homogenitas itu.

Meskipun begitu, bukannya membuat lebih berwarna-warni, band yang terbentuk sejak tahun 2016 itu mewarnai skena musik pop lebih gelap menjadi monokrom. Itu karena Gutswell mengusung konsep musik yang mencampurkan antara musik pop berdistorsi dengan unsur psikedelik. 

Gutswell menawarkan vokal yang dibalut reverb tebal, gitar yang juga berbalut reverb namun masih mengandung treble yang tajam. Kesemuanya diikuti oleh irama rancak drum yang khas emogaze.

Personil Gutswell
Foto personil Gutswell. (Sumber foto: Awan Gutswell)

Karya mereka sangat relate untuk didengarkan oleh orang-orang yang punya pengalaman buruk di masa lalu namun masih memiliki seberkas harapan untuk memperbaiki diri. Coba saja sambil mendengarkan senandung mereka yang berjudul “Dissolve” sembari merebahkan tubuh dan memejamkan mata, seakan lagu yang diciptakan oleh Gutswell membantu setiap orang yang punya kenangan trauma dapat perlahan membasuh luka.

Menurut sang gitaris, Awan, judul album diambil dari istilah dalam pencucian roll film pada kamera jadul. Judul-judul lagu dalam mini album banyak terinspirasi istilah-istilah fotografi antara lain seperti Broken LensSlow ShutterGrain, dan Vignette.

To Develop a Heart Gutswell
Sampul album To Develop a Heart. (Sumber: Awan Gutswell)

“Judul ‘To Develop a Heart’ ini terinspirasi cara kerja cuci rol film, mas. Foto-foto yang berisi kenangan kejadian dan lain–lain itu baru bisa nampak kalau diproses develop atau cuci rol film. Nah, ‘To Develop a Heart’ ini seperti sedang menampakkan atau menata memori-memori lewat lagu. Makanya pemilihan judul juga berbau-berbau kamera,” kata Awan. 

Dari situ, develop menjadi inspirasi dalam meramu musik. Dari segi lirik, mereka banyak berbicara tentang kenangan masa lalu, seperti trauma yang kuat membekas di ingatan. Lalu kenangan itu berpengaruh pada cara melihat dan bertindak di masa sekarang. 

Kini band yang beranggotakan empat personil itu, yakni Awan sebagai vokalis-gitaris, Dika bassis-vokalis, Edo sebagai gitaris, dan Maulid sebagai penabuh drum, akan lebih fokus untuk manggung.  

“Ada rencana bikin showcase sama arek Shrine sih cuma masih sekedar rencana. Video lirik masih merupakan opsi yang memungkinkan daripada video klip,” Awan membeberkan langkah Gutswell selanjutnya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ugik Endarto

Pegiat di Perpustakaan Jalanan Wahana Baca juga berkecimpung di Metallagi.com