Band The Adams baru saja mengumumkan formasi barunya yang terdiri dari Saleh, Ario, dan Gigih. Ketiganya menceritakan formula mereka bermusik kepada Froyonion.com.
FROYONION.COM - The Adams adalah unit indie rock dengan warna power pop. Hingga saat ini The Adams kerap menghadirkan musik yang segar dalam setiap penampilannya.
Band asal Jakarta ini hadir dengan formasi terbarunya pada 2024 dengan beranggotakan Saleh Husein (gitar vokal), Ario Hendrawan (gitar vokal), dan Gigih Surto Prayogo (drum).
Formasi di atas telah diumumkan secara resmi lewat media sosial The Adams terkait pengunduran diri Pandu Fathoni (bas vokal) dan Ghina Salsabila (keyboard vokal).
Froyonion.com berkesempatan mewawancarai Saleh, Ario, dan Gigih di Duck Down Bar, Jakarta Selatan pada Senin (15/1). Berikut formula The Adams dalam meracik musik agar tetap segar.
Ario mengatakan bahwa kepada sesama personel The Adams, mereka kerap saling bertukar referensi musik. The Adams kerap mendengarkan musik dengan flow dan aransemen yang menurut mereka menarik sebagai referensi.
Mulai dari musik metal dan psychedelic Turki, berbagai musik yang beragam dan lintas negara juga mereka dengarkan. Oleh karena itu mereka kerap hadirkan aransemen baru pada penampilan mereka, pun menampilkan akapela.
BACA JUGA: SINGLE DAN ALBUM TERFAVORIT 2023 PILIHAN ‘RADIO4’ YANG HARUS KALIAN DENGAR
“Kalau [menampilkan musik] sesuai kaset kan sudah hafal. Kami mengubah aransemen [sekadar] cari alasan biar kita bisa latihan haha,” ujar Saleh.
Terkait mendengarkan musik Brazil dan Turki, menurut Saleh yang terpenting adalah dengarkan dulu musiknya untuk menemukan ketukan dan suasana baru. Ekspresi musik bisa mereka temukan dari mana pun.
“Dari musik, kami jadi ingin mencari tahu. Tapi dengan semakin mencari tahu banyak hal [dari musik], kami jadi tahu bahwa banyak hal yang belum kami ketahui tentang musik,” ujar Ario.
“Wah, kami gak pernah mikirin begituan,” ucap Ario. The Adams mengaku bahwa referensi yang memengaruhi gaya bermusik mereka hadir begitu saja; terbawa tanpa harus dikonsepkan.
Menurut Ario, gaya bermusik The Adams mengalir begitu saja lantaran mereka terbuka atas segala kemungkinan dalam bermusik. Tak jarang mereka mendengarkan musik yang berbeda dari musik yang biasa dimainkan oleh The Adams.
BACA JUGA: MENDENGARKAN MUSIK BISA MENCEGAH KALIAN DARI PIKUN, EMANG IYA?
Saleh juga menuturkan bahwa The Adams mencari referensi tidak melulu dengan mendengarkan musik yang mungkin dibawakan oleh The Adams, tapi yang tidak mungkin mereka bawakan pun mereka dengarkan. “Pada dasarnya, musik The Adams itu rock,” terang Saleh.
Selaku vokalis, Saleh juga menuturkan bahwa musik the adams itu kayak kalian bernyanyi di kamar mandi dengan pancuran air hangat, lalu menghadap cermin yang berembun dan melihat tampilan refleksi wajah yang blur. Itulah metafora musik Adams menurut Saleh.
Refleksi yang buram pada cermin menggambarkan ketidakjelasan, tapi terlihat oleh mata bahwa terdapat image yang tampak—walau tidak begitu jelas. Setidaknya kalian tahu bahwa refleksi tersebut menampakkan sesuatu yang bisa indera kalian tangkap.
Sedangkan menurut Ario, musik The Adams tidak bisa dijelaskan dengan baku. Tiap pendengar boleh saja mendeskripsikan musik The Adams berbeda-beda. Saleh pun mengamini apa yang dituturkan oleh Ario.
The Adams mengaku bahwa dalam pembuatan album Agterplaas, mereka tidak membuat moodboard; sebuah referensi sebagai panduan membuat album musik. Ario menceritakan bahwa masing-masing personel kerap berbagi lagu dengan genre yang berbeda-beda.
Misalnya musik akapela, ska Meksiko, metal Brasil, serta psychedelic dan pianis Turki. Untuk musik akapela, The Adams mendengarkan Barbershop Quartet, Manhattan Transfer, dan Boyz II Men.
Menurut Ario, sederet musik di atas membuat proses pembuatan album musik The Adams menjadi seru untuk dimulai. Tiap musik yang mereka dengar memiliki part yang menyenangkan untuk didengar ataupun dimainkan.
Lagu selalu berkaitan dengan waktu dan perjalanan, menurut Ario. Ada awalnya, dan ada akhirnya. Beragam lagu pada awal maupun akhir album bisa membangkitkan suasana, begitu pula kesenangan di dalam perjalanan.
Saleh mengaku menyukai musik yang dihadirkan oleh Swellow, band indie rock asal Bogor. Ario dan Gigih pun sama, keduanya turut mengaku menyukai Swellow. Band Swellow menjadi band yang menarik perhatian mereka.
Gue suka Swellow. [Dalam musiknya] ada shoegaze, alternatif, dan nuansa musik 90-an. Dengan liriknya tentang keseharian, dan pertunjukannya waktu gue tonton di panggung gede di Spark, takjub juga gue.
BACA JUGA: SWELLOW RILIS ALBUM PENUH ‘KATUS’ TENTANG ROMANTISASI KESIALAN HIDUP
Ario menceritakan bahwa dirinya sudah tidak mencari musik lebih jauh lagi seperti dulu. Namun, begitu didengarkan lagu Swellow, ternyata musik oleh Swellow cukup memikat telinga.
Selain Swellow, The Adams juga menyebut nama-nama band lainnya yang cukup menarik perhatian mereka. Beberapa di antaranya adalah Grrrl Gang, Ministry Of, dan Scaller.
Line up Joyland Festival, menurut Saleh, selalu menarik setiap tahunnya. Lalu bagi Ario, Joyland kerap memberikan ruang baginya untuk menyaksikan musik yang tidak umum, dan hal ini menjadi menarik baginya.
Pada Joyland Festival Jakarta 2023, penampilan band luar negeri seperti Interpol dan The Beth menjadi pengalaman berharga bagi mereka. Ario turut mengaku, ia kerap mendengarkan lagu para penampil sebelum menonton Joyland Festival.
“Semakin ke sini, banyak penampil Joyland Festival yang ingin gue tonton, terutama band luar. Bukan berarti gue gak nonton band lokal. Tapi dengan kedekatan dengan misalnya [lingkup] Asia Tenggara, menarik untuk menonton [penampilan] mereka,” terang Saleh.
Penampilan oleh penampil asal Thailand, Paradise Bangkok Molam pada Joyland Festival Bali tahun lalu termasuk yang menarik bagi Saleh. Penampilannya keren dan menginspirasi baginya.
BACA JUGA: OTOBOKE BEAVER MENARIK PERHATIAN SELURUH PENGUNJUNG JOYLAND FESTIVAL
The Adams mengharapkan kehadiran musisi lokal yang mereka sukai seperti Anda Perdana, Scaller, Swellow boleh, Grrrl Gang, Ministry Of, Avhath, Gabber Modus Operandi, dan Senyawa.
Experience mengunjungi Joyland Festival Bali, menurut The Adams, sangat sayang apabila dilewatkan. Saat ini tiket Joyland Festival Bali 2024 pada tanggal 1-3 Maret masih tersedia dengan harga Rp788.000. Dapat tiketnya sebelum kehabisan! (*/)