Stray Kids baru saja mencatatkan rekor sebagai artis pertama yang debut di nomor 1 chart US Billboard 200 dengan enam album pertamanya. Bagaimana mereka bisa mencapai prestasi tersebut?
FROYONION.COM – Penggemar musik K-pop pasti sudah tidak asing dengan boygrup Stray Kids atau yang biasa disingkat SKZ. Popularitas mereka bahkan sudah meluas sampai ke luar Korea Selatan.
Prestasi mengagumkan Stray Kids tidak lepas dari sistem K-Pop yang berhasil diterapkan secara efektif. Grup ini juga membuktikan bahwa musisi tidak selalu harus mengandalkan radio airplay.
BACA JUGA: HARD WORK PAYS OFF! STRAY KIDS RAIH PENGHARGAAN GLOBAL K-POP ARTIST DI GOLDEN DISC AWARDS 2024
Terbaru, grup beranggotakan 8 orang ini sukses menjadi artis pertama yang menempati posisi teratas chart US Billboard 200 dengan enam album pertama mereka.
Tonggak sejarah ini tentu tidak dicapai dalam waktu singkat dan secara instan. Ada karya-karya otentik yang dihasilkan, rangkaian konten untuk membangun hubungan emosional dengan penggemar hingga dedikasi fans.
Bagi orang awam, K-pop mungkin tidak jauh-jauh dari hit Gangnam Style dan gerakan dance yang sinkron. Namun bagi para penggemar setianya, K-pop jauh lebih dalam dari itu.
Perbandingan paling dekat mungkin adalah One Direction. Sebagian dari ketertarikan banyak orang pada Harry Styles cs berasal dari melihat perjalanan para anggotanya yang terungkap secara langsung, dari remaja yang mengikuti audisi X-Factor hingga menjadi superstar.
Namun, sukses One Direction bisa dibilang sebagian besarnya merupakan “kecelakaan” yang berakhir bahagia, bukan disengaja. Perkembangan mereka berawal dari sebuah program televisi, bukan dari sebuah sistem yang memang sudah mengakar.
BACA JUGA: STRAY KIDS ‘LOSE MY BREATH’, SINGLE KEJUTAN YANG PENUH HIDDEN DETAILS
Musik K-pop beroperasi secara berbeda. Bukan sekedar genre musik melainkan ekosistem budaya yang dirancang untuk menciptakan hubungan emosional penggemar ke dalam kehidupan idola dan memberi mereka peran dalam kesuksesan idolanya.
Keberhasilan Stray Kids juga tidak datang begitu saja. Grup ini termasuk dalam generasi keempat K-pop yang dibangun di atas pencapaian luar biasa dari grup-grup generasi sebelumnya.
Agensi Stray Kids, JYP Entertainment, membawa strategi pemasaran K-pop ke level berikutnya. Grup ini memanfaatkan pergeseran ke platform digital untuk memperluas jangkauan globalnya dan menyempurnakan pendekatan akan keterlibatan penggemar.
Berawal dari acara reality show bentukan JYP Entertainment pada 2017, Stray Kids resmi debut setahun kemudian. Mereka menjelma menjadi grup generasi keempat tersukses jika merujuk pada data streaming, penayangan YouTube dan penjualan album.
Tidak seperti grup-grup lain yang lagu-lagunya diproduksi oleh orang lain, Stray Kids turun tangan langsung dalam proses kreatif musiknya. Leader grup Bang Chan bahkan ditugaskan dalam menyusun grup dan memilih member-membernya.
Bersama dua anggota lain yaitu Han dan Changbin (kemudian dikenal sebagai 3RACHA), ketiganya menulis dan memproduksi sebagian besar musik yang dirilis.
Otonomi kreatif ini memberikan keaslian pada karya mereka dan menyentuh hati penggemar. Mereka bukan hanya idola yang membawakan lagu-lagu yang ditulis, tapi juga adalah pendongeng yang mengekspresikan emosi serta pengalamannya sendiri.
BACA JUGA: 3 ALASAN KENAPA K-POP NGGAK PERNAH KEHILANGAN MASA KEEMASANNYA
Stray Kids tidak hanya lihai dalam hal produksi musik tapi juga konten, terutama sekali konten digital. Aliran materi yang konstan ini membuat penggemar bisa tetap merasa terhubung.
Saluran Youtube mereka, misalnya, tidak hanya penuh akan video musik tapi juga episode acara varietas yang diproduksi sendiri. Mulai dari serial web SKZ-CODE, vlog pribadi, film pendek hingga konten-konten di balik layar.
Platform lain mulai dari TikTok dan Instagram juga penuh akan dance challenge, meme, siaran langsung atau sekedar update foto.
Melalui konten yang sangat beragam dan juga bejibun ini, penggemar bisa melihat banyak sisi dari masing-masing anggota sehingga hampir tidak mungkin untuk tidak merasa terikat secara emosional dengan kehidupan mereka.
Mulai dari ikatan Bang Chan dan Felix sebagai sesama warga Australia, peran I.N sebagai anggota termuda, pengabdian Lee Know pada kucing-kucingnya, keterbukaan Han soal kesehatan mentalnya, kecintaan Seungmin pada baseball, hasrat Changbin pada binaraga hingga bakat seni Hyunjin.
Tiap anggota seolah menawarkan sesuatu yang unik untuk menarik perhatian penggemar. Strategi ini dirancang demi menumbuhkan hubungan parasosial, yaitu hubungan sepihak namun signifikan secara emosional yang membuat penggemar merasa benar-benar mengenal para anggota.
Kesuksesan Stray Kids juga tidak bisa dilepaskan dari penggemar mereka yang disebut Stay. Grup band ini bahkan dianggap unggul dalam menumbuhkan basis penggemar yang setia. Mereka terutama memiliki kemampuan dalam mobilisasi fandom yang berdedikasi.
Stay terutama menyadari pentingnya streaming serta pre-order album untuk kesuksesan Stray Kids di tangga lagu. Penggemar umumnya akan mengadakan kampanye terkoordinasi mulai dari menetapkan target untuk video YouTube, membagikan panduan streaming hingga voting.
Upaya ini difokuskan guna memaksimalkan 24 jam pertama yang krusial tiap perilisan album atau video. Biasanya, prestasi 24 jam pertama ini menjadi raihan tersendiri yang bisa memecahkan rekor.
Selain streaming, Stay juga memperkuat status Stray Kids lewat konten buatan penggemar, termasuk editan viral momen SKZ-CODE dan video reaksi yang menarik ratusan ribu penayangan.
Stray Kids juga secara aktif terlibat pula dalam upaya penggemar melalui siaran langsung di media sosial hingga aplikasi khusus penggemar seperti Bubble.
Bisa dibilang, prestasi Stray Kids di tangga lagu Billboard menunjukkan bagaimana penerapan strategi digital yang canggih serta keterlibatan penggemar pada tingkat yang lebih lanjut.
Pada akhirnya, Stray Kids bukan hanya sekelompok anak laki-laki imut yang menyanyi dan menari, tapi juga sebuah fenomena dari dunia digital. Kesuksesan Stray Kids menyoroti bagaimana sistem K-pop terus berkembang dan mendefinisikan ulang apa yang mungkin terjadi dalam industri musik. (*/)