Setelah setahun tidak tampil di Yogyakarta, melalui panggung CRSL Concert 4, Hindia akhirnya mengobati kerinduan untuk para penggemar lagu-lagunya. Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa lagu-lagu dari Baskara Putra ini menjadi favorit bahkan “teman” bagi banyak anak muda.
FROYONION.COM - Tidak sedikit acara musik di Yogyakarta yang batal diadakan di tahun 2023 ini. Sebut saja seperti CrowdLand Festival, Serasa Nada, Jogja Koplo Festival 2, Rock2RoadShow, dan Irama Gembira. Tentu hal ini membuat penikmat acara musik was-was untuk membeli tiket konser. Sementara dari pihak promotor yang serius mengadakan acara musik, ada ketakutan penurunan animo publik untuk membeli tiket.
Oleh karenanya, pihak promotor maupun event organizer perlu membuat siasat. Ada tantangan tersendiri untuk itu. Tantangan bagaimana menyakinkan publik agar event yang digarapnya benar-benar tidak mengecewakan. Salah satu yang berhasil adalah CRSL Concert 4.
Melalui postingan Instagram pada 04 Juli 2023, CRSL Concert 4 memberi komitmen bahwa mereka akan benar-benar serius dalam menggelar konser. Ditambah juga dengan persuasif-persuasif lainnya.
Dan benar, tepat pada Minggu, 15 Oktober 2023, CRSL Concert 4 berjalan dengan lancar. Acaranya terbilang sukses besar. Ribuan penonton membanjiri Jogja Expo Center, tempat dimana CRSL Concert 4 digelar.
Dalam penyelenggaranya, CRSL Concert 4 menyuguhkan dua panggung: Loud Stage dan Mood Stage. 9 guest star dihadirkan dengan nama-nama yang tidak diragukan lagi di blantika musik nasional maupun internasional. Diantaranya adalah Morfem, Seringai, Nadin Amizah, Hindia, Teenage Death Star, DPMP x Jahanam, Pamungkas, .Feast, dan Phum Viphurit.
Beberapa performers di atas juga terbilang jarang pentas di Yogyakarta. Seperti halnya Phum Viphurit yang di CRSL Concert 4 menjadi panggung pertama di Indonesia selain di Jakarta. Lalu ada .Feast dan Hindia yang terakhir kali datang ke Jogja pada Minggu, 09 Oktober 2022 melalui panggung Road To Wildground Festival 2022.
Mengenai Hindia, menjadi rahasia umum bahwa saat ini ia menjadi idola banyak anak muda. Pun beberapa waktu lalu saya melihat postingan di Instagram The Maple Media, sekelas Bunga Citra Lestari turut memberikan tanggapan positif mengenai sosok Hindia.
“Hindia: Ngetop. Unik. Gen Z banget,” begitu kata Bunga Citra Lestari.
Dalam konteks panggung di CRSL Concert 4, Hindia menjadi pamungkas di Mood Stage. Bersama team-nya, ia membawakan 12 lagu antara lain, “Janji Palsu”, “Perkara Tubuh”, “Besok Mungkin Kita Sampai”, “Alexandra”, “Membasuh”, “Rumah Ke Rumah”, “Kita Ke Sana”, “Secukupnya”, “Bayangkan - Bayangkan Jika Kita Tidak Menyerah”, “Evaluasi”, “Berdansalah Karir Ini Tidak Ada Artinya”, dan “Cincin”.
Lagu-lagu di atas tentu membuat para penonton di CRSL Concert 4 terobati kerinduannya kepada Hindia yang sudah setahun tidak perform di Jogja. Salah satunya adalah Riski Ayu Widaningtyas Pratama (20). Mahasiswi dari Jogja ini awalnya tidak tertarik untuk hadir di CRSL Concert 4. Tapi berhubung ada Hindia akhirnya ia bersikukuh untuk menyaksikannya.
Pun melalui Hindia di CRSL Concert 4, perempuan yang akrab disapa Tyas mengatakan kalau acara ini setidaknya menjadi pelipur lara akibat kepeningan-kepeningan tugas yang menjejali dirinya. Sebab Hindia merupakan musisi yang sangat diidolakannya.
“Hindia itu my life server. Bener-bener lagu-lagu dari Baskara Putra menemani keseharianku,” tutur Tyas dengan penuh kegembiraan.
Tyas terbilang tidak baru mengikuti Hindia, pasalnya ia sudah mengenal Hindia sejak 2020 lalu. Banyak lagu yang ia sukai baik di album ‘Menari Dalam Bayangan’ (2019) maupun ‘Lagipula Hidup Akan Berakhir’ (2023).
Saat ditanya lagu kesukaannya di album pertama, Tyas mengatakan paling suka lagu “Membasuh”. “Kenapa? Karena dari lagu ada pesan kalau kita nggak bisa ngarepin orang lain ngasih feedback apa ke kita. Jadi kalau memberi, ya, memberi aja. Nggak usah terlalu berharap orang lain juga ngelakuin hal yang sama. Kalau berharap lebih malah jadi capek sendiri,” kata Tyas pada (15/10) selepas CRSL Concert 4 selesai.
Selain Tyas, Fallah Aulia Fitri (20) juga mengatakan menyukai lagu “Membasuh’. Alasannya kurang lebih sama dengan Tyas. Kemudian kalau di album kedua, Fallah terkesan dengan lagu “Bayangkan Jika Kita Tidak Menyerah”.
“Lagu itu nyaris aku puter setiap hari. Karena aku lagi ada masalah sama perkuliahanku. Jadi lagu itu boleh dibilang jadi temen aku,” kata Fallah Aulia Fitri pada (15/10) selepas selesai acara.
Selain “Bayangkan Jika Kita Tidak Menyerah”, Fallah juga terkesima dengan lagu “Kita Ke Sana”. Dan mengenai lagu ini saya malah teringat komentar salah satu netizen yang menuliskan tanggapan di akun YouTube Hindia tentang lagu “Kita ke Sana”.
“Intro mirip Noah/Peterpan. Masuk ke awal lagu mirip Dewa. Lirik sekilas mirip Padi. Ada sentuhan The Adams di gitar rhythm-nya. Maaf, bukannya ingin bilang ini meniru, justru sebaliknya, musiknya kaya akan instrumen dan melodi yang fresh untuk seorang Baskara. Pokoknya lengkap di single ini semuanya ada dan sarat akan kearifan lokal instrumen lagu-lagu populer Indonesia. Lagu yang enak didengar saat minum segelas kopi + roti Lauw + kuaci,” tulis akun Youtube @anakindonesiapintar-happyk8363.
Jika Fallah dan Tyas datang ke CRSL Concert 4 bersama teman-temannya, berbeda dengan Seno Kusuma (22) yang nekat untuk datang sendiri ke acara ini. Ia mengatakan alasan datang ke CRSL Concert 4 ini lantaran dari segi line up terbilang menggairahkan.
“Banyak artis yang pengen saya tonton tapi baru kesampaian sekarang. Kayak Hindia, .Feast, Phum Viphurit,” kata Seno Kusuma.
Lalu saat ditanya mengenai sosok Hindia, ia mengatakan lagu-lagunya cukup relate dengan kehidupan banyak anak muda. Walaupun Baskara Putra menulis lirik berangkat dari pengalaman personal, tapi ternyata banyak orang, khususnya generasi muda yang juga merasakan hal serupa. (*/)