
Candei, grup musik asal Muara Enim, Palembang, baru merilis mini album perdananya berjudul ‘Self Titled’. Mereka siap bawa musik Melayu kekinian yang fresh dan penuh makna.
FROYONION.COM – Ada kabar seru nih dari dunia musik Sumatera Selatan! Candei, grup musik asal Muara Enim, baru aja rilis album mini perdana mereka yang berjudul Self Titled, dan siap buat kalian yang lagi cari musik dengan vibe yang fresh, kekinian, dan tentunya penuh makna.
Candei datang dengan membawa warna baru dalam dunia musik Melayu, yang bukan cuma catchy, tapi juga punya kedalaman yang bakal bikin kalian baper.
Jadi, kalau kamu lagi nyari sesuatu yang berbeda, yang bisa bikin kamu merenung sambil menikmati irama musik yang santai tapi punya cerita, album ini pasti bisa jadi teman terbaik kamu.
Siap-siap deh, karena Candei bakal bikin kamu jatuh cinta dengan musik Melayu yang nggak cuma manis, tapi juga deep banget!
Mereka bukan cuma bawa lagu-lagu dengan lirik yang menyentuh, tapi juga membawa nuansa kekinian yang nggak terkesan jadul.
BACA JUGA: MERANGKUL PAHIT DAN MANIS KEHIDUPAN LEWAT LAGU ‘DAUR HIDUP’ OLEH DONNE MAULA
Dengan kombinasi instrumen yang tradisional dan pengaruh musik modern, Candei berhasil menciptakan sound yang fresh banget, cocok buat kamu yang suka eksperimen musik, tapi nggak mau kehilangan akar budaya lokal.
Jadi, dengerin Self Titled sekarang juga, dan rasain sendiri vibes-nya yang penuh cerita dan makna.
Candei hadir dengan gaya yang nggak main-main. Mereka bawa musik folk Melayu dengan nuansa yang kekinian banget, kayak kamu yang pengen nostalgia tapi tetap punya cita rasa modern.
Album ini berisi 5 lagu yang semuanya dibawakan dengan menggunakan bahasa Melayu Besemah, bahasa asli suku Melayu Besemah yang berasal dari Sumatera Selatan.
Lagu-lagu seperti “Ghimbe”, “Sendari”, “Titah Raje”, “Cerite Baghe”, dan “Tikate Tuwe” bakal bikin kamu nggak cuma dengerin musik, tapi juga ngerasain vibe lokal yang deep banget.
“Awalnya sih mau pakai Bahasa Indonesia, tapi teman-teman malah ngajakin saya untuk angkat bahasa daerah sebagai identitas. Bahasa Besemah itu bahasa asli saya, jadi ya sudah, kenapa nggak?” ujar Fram Prasetyo, vokalis dan gitaris Candei, yang masih tinggal di Kikim, Kabupaten Lahat.
Duh, idenya yang keren banget, kan?
Candei bermula dari duo Fram Prasetyo (gitar akustik, vokal) dan Triwibowo S. P. (suling) yang tadinya nggak niat panjang-panjang banget.
Cuma diminta tampil di Palembang, dengan nama Candei Banaspati, eh ternyata justru jadi proyek musik yang beneran serius.
"Dulu sih kita kayak kamu, cuma coba-coba. Tapi sekarang? Ya, Candei sudah resmi jadi grup!" kata Fram sambil senyum-senyum malu, kayak gombalan yang tiba-tiba berubah jadi kenyataan.
BACA JUGA: 4 ALASAN UTAMA FILM TERBARU STEPHEN CHOW DINILAI FLOP DAN BANJIR HUJATAN
Setelah gabung sama anggota lainnya seperti Putra Kusuma (gitar akustik nilon), Syahlan Loebis (perkusi), dan Fajrin Ramadani (akordeon), Candei pun mulai mengasah identitas mereka yang kuat banget di dunia musik.
Gak cuma di Palembang, tapi mereka juga bergabung dalam kolektif musik Dangau Sesiar, yang jadi tempat mereka belajar dan berkembang.
Jadi, kalau kamu denger Candei, rasanya kayak lagi ngumpul bareng teman-teman kreatif, terus tiba-tiba ada lagu yang langsung nyambung banget sama suasana hati kamu.
Gak cuma soal ritme dan melodi, lagu-lagu Candei penuh dengan cerita dan makna yang dalam. Setiap lagu di album Self Titled ini punya tema yang lebih personal dan kontemporer.
BACA JUGA: 11 REKOMENDASI JAS HUJAN BUAT NONTON KONSER BIAR OUTFIT-MU TETAP KELIATAN KECE
“Lagu-lagu ini lebih refleksi pribadi saya, tentang resahnya saya melihat tradisi yang menyimpang atau situasi politik di desa,” jelas Fram.
Jadi, ini bukan sekadar musik, tapi juga cara Candei bercerita tentang realita kehidupan yang mungkin kadang agak pahit. Makanya, siap-siap deh baper, karena musik mereka bakal langsung nyentuh hati!
Mini album Self Titled Candei sudah bisa kamu nikmatin di seluruh platform musik digital kayak Spotify, YouTube Music, Apple Music, TikTok Music, dan Langit Musik. Kalau kamu anak vinyl sejati, bisa juga beli rilisan fisiknya, baik itu dalam bentuk compact disc atau vinyl di www.bahasaiburecords.id atau di toko musik (at)demajors di Indonesia.
So, kamu mau dengerin Candei lewat earphone atau nontonin vinyl berputar di rumah, semuanya bisa! Keduanya bikin suasana jadi lebih asik, apalagi buat kamu yang lagi pengen suasana baru, kan? (*/)