
Showbiz, band dream-pop asal Jakarta kembali ke industri musik setelah dua dekade. Mereka merilis single "Precious Time" pada 31 Januari 2025 di bawah label Sinjitos Collective.
FROYONION.COM - Industri musik Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran talenta baru. Sinjitos Collective, label rekaman yang dikenal karena dukungannya terhadap musisi indie, memperkenalkan Showbiz, band dream-pop asal Jakarta.
Band ini memulai debutnya dengan merilis single "Precious Time" pada 31 Januari 2025. Lagu ini menggambarkan perasaan penyesalan, kesalahpahaman, serta harapan untuk mengulang kembali waktu, menghadirkan nuansa melankolis yang berpadu dengan ritme enerjik.
Showbiz mengusung gaya musik yang terinspirasi dari The Radio Dept., dengan vokal introspektif, dentingan gitar khas, serta hentakan drum berulang yang mengingatkan pada New Order.
"Precious Time" bercerita tentang kehilangan seseorang yang dicintai, namun tetap menyimpan asa untuk memulai kembali.
Lagu ini bukan hanya ungkapan perasaan, tetapi juga refleksi mendalam tentang memori dan kesempatan kedua.
BACA JUGA: GALURA TROPIKALIA: MINI ALBUM THE PANTURAS YANG MENGHIDUPKAN KEMBALI POP SUNDA
Kisah Showbiz berawal dari pertemanan lama antara Joseph Saryuf dan Merdi Leonardo, yang sudah bermusik bersama sejak masa sekolah.
Joseph, yang kala itu bekerja sebagai komposer untuk drama televisi, mulai menulis lagu dan berbagi karyanya dengan Merdi.
Setelah merekam "Precious Time" pada 2003, proyek mereka sempat terhenti. Namun, dua dekade kemudian, momen di Joyland Festival Jakarta 2024—di mana mereka menonton band favorit mereka, Blueboy—membangkitkan kembali semangat bermusik.
Mereka memutuskan untuk memberi Showbiz kehidupan baru, dengan aransemen segar dan sound modern.
Sejarah mereka tidak lepas dari skena indie pop Indonesia. Lagu-lagu Showbiz sempat dimasukkan dalam album kompilasi "Pop Shower" yang dirilis oleh label Jepang, Quince Records, pada 2004.
Namun, setelah perilisan tersebut, Joseph dan Merdi menempuh jalur masing-masing. Joseph bergabung dengan Santamonica dan Direct Action serta mendirikan Sinjitos Collective, sementara Merdi mengeksplorasi dunia DJ dan membentuk Diskoria, grup yang berperan besar dalam membangkitkan skena musik klub lokal.
Musik Showbiz mengombinasikan lanskap suara yang luas dengan melodi yang memikat. Mereka mengambil inspirasi dari atmosfer romantis The Radio Dept., nuansa melankolis Blueboy, serta sentuhan pop elegan ala The Aluminum Group.
Tak hanya itu, mereka juga memadukan ritme khas New Order, energi lantai dansa ala LCD Soundsystem, dan tekstur penuh gema My Bloody Valentine. Perpaduan ini menghasilkan harmoni sonik yang kaya tekstur dan emosi, menciptakan kesan nostalgik sekaligus futuristik.
Lirik "Precious Time" seperti "don’t stop me now to take you back to our time" dan "please turn the time back to where we have started" mencerminkan kerinduan akan kesempatan kedua.
Lagu ini awalnya direkam pada 2003 tanpa tindak lanjut, namun kini diberi kehidupan baru dengan aransemen yang lebih modern.
"Kami merasa lagu ini layak mendapatkan kesempatan kedua. Dengan sound yang lebih segar, kami berharap kali ini lagu ini bisa diterima lebih baik," ungkap Merdi, diamini oleh Joseph.
Setelah merilis "Precious Time," Showbiz berencana meluncurkan single kedua, "What A Fool I’ve Been," pada akhir Februari 2025.
Mereka juga akan kembali ke studio untuk merekam materi tambahan guna melengkapi album penuh yang dijadwalkan rilis tahun ini.
Kebangkitan kembali Showbiz setelah dua dekade bukan hanya menjadi bukti perjalanan musikal mereka, tetapi juga simbol bahwa musik dan persahabatan selalu memiliki ruang untuk kembali berkembang.
Selain aspek musikal, perjalanan Showbiz juga mencerminkan perubahan dalam industri musik independen Indonesia.
Saat pertama kali terbentuk, akses ke produksi rekaman dan distribusi musik masih sangat terbatas. Kini, dengan kemajuan teknologi digital, musisi memiliki lebih banyak kesempatan untuk merilis karya mereka secara mandiri dan menjangkau audiens yang lebih luas.
Showbiz memanfaatkan perubahan ini untuk memperkenalkan kembali musik mereka dengan pendekatan yang lebih modern, baik dalam produksi maupun strategi pemasaran.
Dalam beberapa tahun terakhir, musik dream-pop semakin mendapatkan tempat di Indonesia. Banyak band indie yang mengusung gaya ini dengan pendekatan yang unik, memadukan elemen elektronik dengan nuansa melankolis.
Showbiz menjadi salah satu bagian dari gelombang ini, menghadirkan warna baru dalam skena musik tanah air.
Pengaruh dari band-band seperti Blueboy, The Radio Dept., dan New Order tetap terasa, tetapi Showbiz juga menambahkan karakter mereka sendiri melalui eksplorasi suara dan lirik yang penuh makna.
Joseph dan Merdi menyadari bahwa membangun kembali Showbiz bukanlah tugas yang mudah.
Namun, dengan pengalaman dan wawasan yang lebih matang, mereka lebih percaya diri dalam menyusun materi baru.
Mereka tidak hanya mengandalkan nostalgia, tetapi juga berusaha untuk relevan dengan tren musik saat ini.
Hal ini terlihat dalam pendekatan produksi mereka yang lebih eksperimental, menggabungkan elemen analog dan digital untuk menciptakan tekstur suara yang khas.
Salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah menemukan keseimbangan antara mempertahankan identitas musik mereka dan menyesuaikannya dengan selera pendengar modern.
"Kami ingin tetap setia pada akar musik kami, tetapi juga tidak ingin terdengar ketinggalan zaman. Itulah mengapa kami banyak bereksperimen dengan berbagai teknik produksi dan instrumentasi," jelas Joseph.
Selain itu, Showbiz juga berencana untuk aktif tampil di berbagai festival musik dan venue indie. Mereka melihat kesempatan ini sebagai cara untuk membangun kembali koneksi dengan para pendengar lama sekaligus memperkenalkan musik mereka kepada generasi baru.
Dengan kembalinya mereka ke panggung, Showbiz berharap dapat menciptakan pengalaman yang lebih imersif bagi pendengar, membangun hubungan yang lebih erat dengan audiens mereka.
Dengan berbagai rencana yang telah disusun, masa depan Showbiz terlihat menjanjikan. Mereka tidak hanya berusaha untuk kembali sebagai band, tetapi juga sebagai entitas kreatif yang terus berkembang.
Proyek-proyek kolaborasi dengan musisi lain, eksplorasi dalam produksi musik, serta strategi pemasaran yang inovatif menjadi bagian dari visi mereka untuk membawa Showbiz ke tingkat yang lebih tinggi.
Kisah Showbiz adalah contoh nyata bagaimana musik bisa menjadi penghubung antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Dengan semangat baru, mereka siap untuk kembali mengukir jejak di industri musik independen Indonesia dan melampaui batasan yang pernah ada sebelumnya. Album penuh mereka yang akan datang diharapkan dapat menjadi manifestasi dari perjalanan panjang ini—sebuah karya yang tidak hanya merefleksikan sejarah mereka, tetapi juga membuka babak baru bagi masa depan Showbiz. (*/)