Belum rasanya Natal kalau “All I Want for Christmas Is You” belum diputar di mall-mall sampai cafe-cafe, apa yang jadi alasan lagu ini tetap populer padahal umurnya sudah 29 tahun?
FROYONION.COM - Kalian sedang jalan-jalan di mall pada akhir tahun, kemudian salah satu toko memutar musik dengan lirik “I don’t want a lot for Christmas…”diikuti dengan melodi riang beserta bunyi gemerincing lonceng. Selamat, liburan sudah di depan kalian.
“All I Want for Christmas Is You” yang dinyanyikan oleh Mariah Carey memang sudah menjadi tradisi lagu yang harus diputar kala liburan akhir tahun, padahal lagu ini sudah dirilis bertahun-tahun silam tepatnya 29 Oktober 1994 oleh label musik Columbia Records.
Lagu yang dirilis melalui album bertajuk Merry Christmas ini tak tanggung-tanggung bisa menghasilkan keuntungan bagi Mariah Carey kurang lebih 40 miliar Rupiah pertahunnya.
Selain itu, lagu ini akan bertengger pada puncak chart Billboard 100 selama berminggu-minggu menyaingi lagu penyanyi lainnya yang rilis pada tahun yang sama.
Guinnes World Records di 2019 memberikan tiga kategori rekor yang dipecahkan lagu ini yaitu peringkat tertinggi di Hot 100 Billboard oleh artis solo, lagu dengan streaming terbanyak di Spotify selama 24 jam dan lagu yang menempati minggu terbanyak di tangga lagu di UK singles Top 10 chart untuk lagu Natal.
Lagu ini juga beberapa kali mendapatkan sertifikasi gold, platinum, bahkan diamond dari berbagai negara atau sertifikasi yang diberikan dari banyaknya musik atau album yang terjual yang dilaporkan oleh label rekaman.
Karena prestasinya, banyak penyanyi yang memproduksi ulang lagu ini, salah satunya penyanyi asal Canada Justin Bieber yang berduet dengan Mariah Carey dalam albumnya bertajuk Mistletoe pada 2011.
Lantas mengapa lagu ini bisa begitu populernya padahal sudah dirilis 29 tahun lalu?
Anggaplah lagu ini cocok untuk menyambut Natal karena vibes yang disajikan memang menyatu dengan kehangatan Natal mulai dari melodinya, background musik videonya bahkan Mariah Carey sendiri diketahui sangat mencintai Natal.
Tapi melihat makna Natal sendiri merupakan perayaan tahunan umat Kristiani dalam menyambut kelahiran Yesus yang mana pastinya seluruh hal yang berhubungan dengan perayaan ini termasuk lagu dan kegiatan lainnya harus berorientasi pada penyambutan bayi Kristus.
Sebut saja lagu-lagu Natal kuno seperti “Joy to The World” yang berisi tentang kabar bahagia dan syukur mengenai Bayi Kristus yang telah lahir atau “Silent Night” mengungkapkan cerita mengenai malam kelahiran Yesus, kedua lagu ini sudah pasti mengandung makna Natal.
Bagaimana dengan “All I Want for Christmas Is You” sendiri? Ya, lagu ini tidak mencerminkan bagaimana kisah kelahiran Yesus melainkan lagu romantis dengan makna mengenai rasa rindu seseorang kepada kekasihnya yang tidak bisa digantikan dengan materi maupun hadiah di hari Natal.
Jadi kenapa bisa populer? Karena lagu ini merupakan lagu sekuler yang memiliki tema Natal saja tanpa berorientasi dengan kepercayaan tertentu, sehingga pendengar yang tidak merayakan Natal bisa mendengarkan lagu ini.
Lagu-lagu lain yang sama seperti lagu ini termasuk juga “Last Christmas” dari Wham! atau “Santa Tell Me” dinyanyikan oleh Ariana Grande yang juga tidak kalah populer.
Sebelum album Merry Christmas dirilis pada 1994, Mariah Carey sudah menjadi penyanyi tersohor dengan karya-karyanya yang sudah hits duluan, sebut saja lagu-lagunya yang terkenal seperti “Emotions” dari album Emotions (1991) atau “Hero” dari album Music Box (1993).
Sosok Mariah Carey sudah mendapatkan ulasan positif dari karya-karyanya yang beraliran ballad pop, R&B, sampai hip hop didukung dengan suaranya yang dikenal memiliki jangkauan tinggi mencapai lima oktaf.
Belum lagi teknik whistle-nya yang membuatnya diakui sebagai salah satu penyanyi dengan teknik suara terbaik disandingkan dengan penyanyi lain se-eranya sebut saja Celine Dion dan Whitney Houston.
Kepopuleran Mariah Carey tentu saja sangat menguntungkan ketika dirinya merilis album Natal pertamanya yang mendapatkan reaksi luar biasa bukan hanya dari penggemarnya, tapi juga pendengar secara umum, apalagi kali ini temanya liburan dengan genre pop digabung R&B.
Pada saat album Merry Christmas ini dirilis, lagu ini menduduki peringkat 12 yang cukup tinggi di Billboard 100 kala itu.
Dilansir dari People, sebenarnya Mariah Carey awalnya merasa bahwa lagu Natal masih terlalu cepat buat karirnya yang masih seumur jagung, menurutnya lagu dengan tema liburan adalah hal yang bisa dilakukan seseorang pada karirnya di kemudian hari.
Siapa yang mengira lagu ini bakalan terus didengar di kemudian hari juga.
Pernahkah kita disuguhkan sesuatu secara terus-menerus sehingga buat hal itu menempel di otakmu? itu yang dilakukan Mariah Carey, dengan menyuguhkan lagu Natalnya secara terus-menerus.
Diungkapkan dalam Cosmopolitan, mulai dari dirilisnya versi orisinil musik videonya pada 2009 , kemudian pada 2011 Mariah Carey bersama Justin Bieber membuat ulang lagu tersebut dengan merilis musik video yang berbeda dengan versi orisinilnya.
Pada 2019 untuk merayakan 25 tahun rilisnya “All I Want for Christmas Is You” dengan tajuk Make My Wish Come True Edition, Mariah Carey juga merilis dua musik video versi lebih modern dan satu lagi versi footage video yang belum dirilis.
Masih dalam perayaan yang sama, Mariah juga merilis video “All I Want For Christmas Is You (Celebrity Edition)”, yang menampilkan kompilasi selebriti Hollywood sedang menyanyikan lagu ini, di kesempatan yang sama Mariah mengadakan mini tour, membuat lagu Natalnya itu akan lebih banyak didengar.
Tidak lupa lagu ini punya musik video versi animasi, “All I Want for Christmas Is You” dibuat versi J.D. Remix Animated pada 2015, jangan lupakan ada juga versi hitam putih di mana Mariah bernyanyi secara live dirilis pada 2016.
Selain musik video, populernya lagu ini juga menginspirasi dirilisnya film animasi “All I Want for Christmas Is You” pada 2017 di mana Mariah berkesempatan menjadi salah satu pengisi suara. Tidak sampai di situ, Mariah juga mengadaptasinya dalam suatu buku dengan judul yang sama.
Mariah tampaknya memastikan publik mengetahui karyanya dari berbagai macam versi. Benar-benar The Queen of Christmas!
Dalam artikel rilisan Vogue, salah satu host radio Amerika, Elvis Duran mengatakan jika “All I Want for Christmas Is You“ merupakan lagu modern yang bisa saja laris di tahun 40-an, menurutnya lagu ini membawa nuansa klasik baik dari segi lirik maupun musiknya.
Mariah Carey pun mengaku lagu hits-nya itu terinspirasi dari musik era 1950-an sampai 1960-an, dengan harapan orang-orang yang mendengar lagu ini bisa merasakan kebahagiaan dan mengembalikan nostalgia di era klasik tersebut.
Dalam artikel TIME, album Merry Christmas terinspirasi dari lagu Phil Spector dalam album Natalnya A Christmas Gift For You, yang dirilis tahun 1963.
Hal tersebut membuktikan kalau lagu Natal Mariah Carey ini tidak akan lekang oleh waktu.
Kesimpulannya, lagu “All I Want for Christmas Is You” memang memikat telah banyak telinga dari berbagai kalangan. Mulai dari konsep, cerita hingga bagaimana lagu ini dipasarkan sampai saat ini.
Lagu ini juga membuktikan bahwa suatu karya tidak mengenal usia, mau seberapa tua munculnya jika memiliki daya tarik, karya tersebut akan selalu diingat.