Music

ALBUM ‘TAMASYA DIBUKA’ OLEH BATDD: EKSPLORASI MASA KECIL LEWAT FANTASI ANAK-ANAK

Grup musik Bimbingan Anak Terhadap Di Dunia alias BATDD merilis album berjudul ‘Tamasya Dibuka’. Memutar album oleh BATDD ini rasanya seakan memanggil imajinasi masa kecil.

title

FROYONION - Secara umum, album berisi lima lagu ini bertemakan cerita fabel seperti tentang bapak loket berkumis dengan delusi tiga hewan berkarakter manusia, dan satu anggur berkaki dua. 

Lewat album ini, mereka ingin menyampaikan pada pendengar tentang pengalaman magis para personil dalam bermain musik.

Band yang ditukangi oleh Bo’i (gitar), Andrew (drum), Tamaro (bass), Dea (vokal & gitar), dan Dika (gitar & vokal), ini berusaha menghadirkan ide-ide segar yang mereka bawa dari imajinasi masa kecilnya. 

Personel Band BATDD
Para personel BATDD dalam sesi foto. (Sumber: BATDD)

Dalam proses penggarapan liriknya, BATDD berfokus pada pemilihan tema dan diksi pada lirik lagu.

Singkatnya, BATDD mengadopsi pola pikir imajinatif layaknya anak kecil, menghasilkan komposisi beraroma fantasi, petualangan, serta nuansa naif yang khas. 

Imajinasi anak-anak—lewat kekuatan musiknya—seakan membebaskan pikiran dari ketakutan manusia dewasa.

“BATDD menciptakan pola pikir imajinatif anak kecil yang terbebas dari ketakutan manusia dewasa sehingga memiliki corak fantasi dan penuh petualangan yang terkesan naif bahkan kekanak-kanakan,” tulis band asal Tangerang ini.

BACA JUGA: MENGARUNGI MAKNA HIDUP LEWAT ALBUM BARU RANGKAI ‘PEKIK HENING DI LANTANG ANGAN’

Boleh dibilang aroma imajinasi anak-anak makin didukung dengan komposisi unsur-unsur baroque pop yang energik, sedikit bising-chaotic, tetapi berhasil menghadirkan kesan suasana polos melalui lirik-liriknya. 

Ditambah pemilihan kata sejak dari judul sampai ke lirik-liriknya yang benar-benar disusun dari pengalaman yang mungkin dialami kebanyakan anak-anak. 

Album BATDD Tamasya Dibuka
Sampul album Tamasya Dibuka. (Sumber: BATDD)

Kesan “inner-child” seperti ini rasanya cocok didengar orang-orang dewasa sembari mengingat imajinasi masa kecil masing-masing. 

Musik ini telah berusaha menghadirkan imajinasi itu di tengah kedewasaan yang dibayangi oleh ketakutan kehidupan yang rumit.

Album ini makin ciamik diwujudkan dalam bentuk audio dan visual berkat dukungan sejumlah kolaborator seperti Bagus Purwodito audio recording), Haruchika (audio mixing) di Greatwave Studio, dan Andrea Kurniadi (desain artwork). 

BACA JUGA: TRIO JAZZ LITTLEFINGERS REFLEKSIKAN KESTABILAN DALAM SINGLE ‘SQUARES’

Selain itu, teaser dan short movie album ini digarap BATDD dengan melibatkan Mahdy Izza (DOP), Izzaturrakhim (colorist), Radityo (co-director), Tyo Emanuel (offline editor), Irwan Sale (field recordist), dan Bagus Purwodito (audio post).  

Rilisan album BATDD ini membawa lima lagu seperti "Tamasya Dibuka", "Bersin Gajah", "Mendingan Jangan", "Anjing Yang Damai", dan ditutup dengan "Ini Lagu Terakhir". 

Album Tamasya Dibuka telah dirilis secara digital di berbagai platform musik pada 21 Maret 2025 melalui kolaborasi dengan label rekaman Demajors. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ugik Endarto

Hidup di selingkung musik, buku, dan gagasan libertarian.