Sebuah mini album yang disuguhkan oleh Gayung Bersambut yang berangkat dari realitas kehidupan di 'Kampung Inggris' pare sesungguhnya.
FROYONION.COM - Nama 'Kampung Inggris' pastinya sangat familiar di Indonesia. Mungkin sebagian orang menganggap bahwa 'Kampung Inggris' hanya melahirkan orang-orang yang mahir dalam Bahasa Inggris. Sebenarnya tidak hanya itu, 'Kampung Inggris' juga telah melahirkan banyak seniman-seniman yang bergerak dalam bidang musik, salah satunya adalah Gayung Bersambut.
Gayung Bersambut adalah salah satu kelompok musik folk agraria dengan formasi duo, atau sering dinamai dengan Punk Kalem Indonesia, terdiri dari Samsul Wahab (gitar) dan Anggi Dameria (vokal, pianika). Mereka merupakan musisi lokal yang bermarkas 'Kampung Inggris' Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, yang terbentuk pada November 2021.
Mereka hanyalah salah satu musisi yang gemar berkebun. Bahkan terbentuknya Gayung Bersambut karena pertemuan mereka di komunitas berkebun atau bertani di Pare area.
BACA JUGA: EKSPERIMENTAL MUSIK: BUKAN SEKEDAR MUSIK SERAMPANGAN YANG TIDAK BISA DIMENGERTI
Selain mempunyai kesibukan berkebun dan bermusik, Samsul dan Anggi juga mempunyai kesibukan intelektual.
Menjadi guru adalah salah satu pilihan Samsul, ia merupakan guru sosiologi di salah satu SMA Favorit di Pare. Selain jadi guru, ia juga mengelola toko buku 'Perjamuan Buku' dan aktif di komunitas sastra Pare.
Tak hanya di musik dan komunitas berkebun saja, Anggi juga menjadi pendongeng anak yang masih aktif di wilayah Kediri dan sekitarnya.
Lahirnya album EP 5 Lagu Gayung Bersambut pada Jumat, 5 Maret 2023, dan berangkat dari isu-isu lokal yang mereka alami selama bergerak di komunitas tersebut. Album tersebut berisikan 5 track lagu yang kini bisa didengarkan di Spotify.
Berikut 5 tracklist dalam album EP 5 Lagu Gayung Bersambut
Nampaknya, Gayung Bersambut mencoba menggambarkan kisah yang berangkat dari isu lokal, khususnya Pare area. Melalui album terbarunya itu, Gayung Bersambut mencoba mengajak kita agar mengerti bahwasannya di Pare itu tidak hanya 'Kampung Inggris' saja, melainkan terbentuk dari perkebunan, cuaca, pendidikan, romantisme, serta segala problematika yang menyelimutinya.
Proses kreatif lahirnya album EP milik Gayung Bersambut juga dibantu oleh beberapa nama, mulai dari Mas Jo, Rahmat, kawan-kawan komunitas LIAR, serta kawan-kawan pendukung Gayung Bersambut.
Sayangnya setelah perilisan album EP, Anggi sang vokalis dari Gayung Bersambut meninggalkan Samsul dan Pare untuk sementara waktu. Ia meninggalkan Gayung Bersambut karena ada keperluan kerja di Australia.
"Kerja di Australia, Rik, atau lebih tepatnya work holiday visa," jawab Samsul saat saya tanyai.
Sebagai seorang gitaris dari Gayung Bersambut, Samsul juga mengungkapkan mengenai perasaan ketika ditinggal kerja oleh vokalisnya ke Australia, "Biasa, sok kuat, sedih, kehilangan, sudah fokus pekerjaanya," kata Samsul.
Gayung Bersambut kerap kali menampilkan musik yang bikin kita tenang. Kita akan merasakan ketenangan jika mendengarkan musiknya, apalagi ada tambahan tiupan harmonika yang indah dari Anggi.
Lewat artikel dan Gayung Bersambut kita semakin diperlihatkan bahwasannya terdapat kelompok-kelompok kecil yang membersamai serta mempunyai peran dalam tumbuh kembangnya 'Kampung Inggris'.
Album EP Gayung Bersambut bisa kalian dengarkan di platform digital musik, serta konsernya, tapi kalian harus menunggu Anggi pulang dulu ke Pare jika ingin melihat konsernya. (*/)