Music

AKSIOMA, ANGIN SEGAR DARI KELOMPOK PENERBANG ROKET BERSAMA EKA ANNASH BAGI MUSIK ROCK HARI INI

Tidak berlebihan rasanya jika memuji dan memutar berkali-kali album Aksioma dari KPR berkolaborasi dengan Eka Annash sembari sesekali mengumpat karena betapa gaharnya mereka.

title

FROYONION.COM - Kelompok Penerbang Roket, satuan rock n roll berasal dari Jakarta yang sudah lama tak terdengar tiba-tiba kembali dengan sebuah ledakan bertajuk Aksioma. Sebuah band rock yang digawangi I Gusti Gede Vikranta (Viki) berada di drum, Rey Marshall (Rey) berada di gitar dan vokal serta John Paul Patton (Coki) berada di lead vokal dan bass menggandeng Eka Annash vokalis The Brandals di dalam album terbaru Mereka yaitu Aksioma.

Di tengah sibuknya Coki bersama Ali, Rey yang sedang ‘bersekolah’ beberapa waktu lalu, serta Eka Annash bersama The Brandals dan Zigi Zaga dengan secara mengejutkan lahirlah album bertajuk Aksioma yang berisi 10 lagu yaitu, Persimpangan, Jaman Edan, Enam Kaki di Bawah, Tobat, Lelap dalam Gelap, Ambisi, HURUHARA, Topeng monyet, Cari Mati!, serta yang terakhir Aksioma.

Rilisnya album Aksioma oleh Kelompok Penerbang Roket dapat menjadi angin segar bagi pendengar musik rock di Indonesia terutama para Pencarter Roket (julukan bagi penggemar band Kelompok Penerbang Roket), hal tersebut dikarenakan banyak yang merindukan Kelompok Penerbang Roket di era album Teriakan Bocah, atau bahkan The Brandals di masa awal-awal.

Kolaborasi Eka Annash dengan Kelompok Penerbang Roket merupakan simbiosis mutualisme karena karakter rock yang Mereka miliki dapat kawin dengan manis di telinga para penikmat musik rock. Karakter musik Mereka saling melengkapi, maka kolaborasi di album Aksioma ini bisa dibilang super ciamik dan bombastis.

Secara murni album ini tidak ada hal yang baru dari Mereka, benar-benar musik rock ugal-ugalan yang diisi dengan lirik yang terasa jauh lebih menarik dari Eka Annash ala The Brandals dibalut warna musik rock n roll secara pure sangat terasa karakter musik dari Kelompok Penerbang Roket itu sendiri.

Album Aksioma menurut penulis secara pribadi di dalam liriknya kebanyakan berbicara tentang perjuangan yang terasa sangat kental sentuhan seorang Eka Annash dalam proses penulisan lirik, terbukti di dalam lirik lagu Aksioma sendiri berbunyi:

Wajah terang, peluh kesang

Suara lantangmu

Mata pandang tinggi menjulang

Bakar jiwa

Melalui lirik pembuka lagu Aksioma sendiri sudah terasa membuat semangat pendengar berdetak kencang ditambah dengan sentuhan musik rock dari KPR sendiri menjadikan gairah dan semangat para pendengar semakin terbakar. 

Lirik lagu-lagu di dalam album Aksioma ditulis oleh Eka Annash kecuali pada lagu berjudul Tobat ditulis oleh Viki sang drummer. Viki juga menulis dan menata musik di dalam lagu Tobat ini. Sedangkan dalam proses produksinya album ini diproduseri oleh Rizma Arizky dan Kelompok Penerbang Roket itu sendiri.

Deretan lagu di dalam album Aksioma ini dirilis secara bertahap dari lagu Ambisi pada 21 Februari 2023  lalu di seluruh platform musik digital sampai pada yang terakhir lagu Aksioma dirilis bersama beberapa lagu yang lain kecuali Ambisi, Cari Mati!, Lelap dalam Gelap dan HURUHARA pada 26 Mei 2023 kemarin.

Sebelum Aksioma dirilis di seluruh platform musik digital, Kelompok Penerbang Roket bersama Eka Annash membuka sesi dengar perdana di Mattea Social Place, Pekayon, Bekasi pada 14 April 2023 yang kemudian disusul 2 hari setelahnya di Ear House by Endah N Rhesa di Pamulang Barat, Tangerang Selatan karena antusiasme para pencarter roket yang cukup gila, serta diramaikan juga adanya cuci gudang oleh Berita Angkasa Store dan kerennya lagi di sesi dengar perdana album Aksioma ini dibuka gratis di kedua tempat tersebut.

Album Aksioma karya Kelompok Penerbang Roket bersama Eka Annash ini merupakan salah satu rekomendasi album yang harus kalian putar dan nikmati, terlebih jika nanti sudah ada rilisan fisiknya pasti bakal lebih ciamik, memutar album Aksioma untuk mengawali hari agar semangat kian membara. Maka, cobalah! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Imam Luqman

Mahasiswa Sastra Indonesia tingkat akhir di salah satu kampus negeri di Surabaya, anggota masyarakat urban di Surabaya dan aktif di kesenian teater dan film pendek