Apakah AI music generator akan menggantikan music composer? Ubah sudut pandang deh.
FROYONION.COM – Berbicara mengenai serba-serbi perkembangan kecanggihan teknologi komputasi terkini, maka kita memang harus berbicara kecanggihan teknologi AI atau Artificial Intelligence.
Saking canggihnya, tak sedikit kalangan yang memprediksikan teknologi ini akan menggantikan sebagian pekerjaan manusia di masa mendatang.
Sebabnya, AI merambah ke begitu banyak bidang pekerjaan. Salah satunya yaitu bidang musik. Dengan AI berjenis music generator, siapapun bisa menghasilkan musik tanpa perlu menguasai atau belajar teori-teori musik sama sekali. Genre musik yang dihasilkannya begitu beragam.
Saat ini, AI berjenis music generator memang cukup banyak. Nah, pada awal Mei 2023, situs Unite dalam salah satu artikelnya menyebutkan delapan aplikasi AI music generator terbaik. Unite adalah situs yang membahas serba-serbi dunia AI.
Kedelapan AI tersebut antara lain Amper Music, AIVA, Soundful, Ecrett Music, Soundraw, Boomy, OpenAI-MuseNet, dan Amadeus Code. Nah, setelah membaca artikel tersebut, saya penasaran dengan kemampuan AI music generator. Apakah Ai ini sebenarnya mampu me-generate musik yang berkualitas?
Saya lalu menggunakan Soundful, Soundraw, dan Ecrett Music sebagai sampel untuk mengetahui sejauh mana kemampuan AI music generator dalam menghasilkan musik. Setelah saya mencoba ketiganya, saya menyimpulkan bahwa AI ini memang bisa menghasilkan musik yang cukup baik.
Namun, musik-musik yang dihasilkan oleh AI sebenarnya masih bisa dikembangkan lebih jauh agar menjadi lebih berkualitas. Pada titik inilah, menjadi tugas seorang music composer untuk mengembangkannya. Seorang music composer memang punya skill untuk mengembangkan lagu tersebut.
Contohnya, saat saya menggunakan AI Soundful. Musik-musik yang dihasilkan oleh AI tersebut memang cukup baik. Genre musik yang di-generate begitu variatif.
Namun, kekurangannya yang perlu kita ketahui, tak ada alunan nada-nada melodi yang ear catching hampir pada sebagian musik yang di-generate.
Saya lalu memilih salah satu lagu dari kategori Social Media dan template Relaxing untuk ditambahkan alunan nada-nada melodi. Saya berkreasi membuat alunan nada-nada melodi menggunakan LMMS (Linux Music Media Station). Lalu, nada ini di-mixing dengan lagu menggunakan Audacity.
Tentunya, untuk bisa menciptakan alunan nada-nada melodi yang ear catching membutuhkan knowledge teori-teori musik yang cukup. Tanpa knowledge ini, kemungkinan besar alunan nada-nada melodi yang kita ciptakan kurang terdengar menarik atau bahkan membosankan.
Saya mulai belajar teori-teori musik sejak beberapa tahun lalu. Berikut link perbandingan lagu orisinal hasil generate AI Soundful dengan lagu tersebut yang saya tambahkan alunan nada-nada melodi ciptaan saya. Dengan menambahkan alunan melodi, musik menjadi lebih hidup.
Link Lagu dengan Melodi Tambahan
Hal yang saya lakukan tersebut adalah contoh wujud kolaborasi sederhana antara AI dengan saya sebagai seorang music composer.
Selain teknik yang saya lakukan ini, sebenarnya masih banyak teknik kolaborasi lainnya antara AI dengan music composer yang lebih kreatif untuk mengembangkan lagu tersebut.
Seorang music composer tentunya punya beragam teknik kreatif untuk mengembangkan lagu tersebut agar menjadi lebih menarik.
Misalnya, dengan menambahkan alunan bassline dan rhythm, atau tabuhan drum dan perkusi agar lagu tersebut menjadi lebih atraktif. Sekali lagi, kolaborasi antara AI dengan music composer sebenarnya bisa menghasilkan musik yang lebih berkualitas.
Perlu diketahui juga, secanggihnya-canggihnya AI music generator, peran music composer tak lantas lenyap begitu saja.
Melainkan masih sangat dibutuhkan. Sebabnya, berdasarkan pengalaman saya, tak ada AI music generator yang sempurna.
Contohnya, saat saya menggunakan Soundraw. AI ini memang mampu menghasilkan musik yang cukup baik. Dibandingkan AI Soundful, AI ini pun me-generate lagu-lagu yang lebih bervariatif dan berwarna. Genre musik yang di-generate lebih beragam dibandingkan Soundful.
Namun, kekurangannya yang perlu kita ketahui, pada perpindahan bagian lagu misalnya dari bagian awal ke reff terdengar kasar dan tak smooth. Hal ini tentunya membuat orang kurang nyaman mendengarkannya.
Kekurangan ini harus ditutupi oleh seorang music composer.
Menggunakan langsung musik hasil generate AI dalam pekerjaan kita sebenarnya bisa-bisa saja.
Namun, seperti yang sudah disebutkan, tak ada AI music generator yang sempurna. Bisa saja, kekurangan-kekurangan ini menurunkan kualitas pekerjaan kita.
Umpamakan, kita menggunakan musik hasil generate AI Soundraw untuk ditambahkan pada proyek video yang kita kerjakan.
Seperti yang sudah saya sebutkan, musik yang di-generate AI ini terdengar kasar pada bagian perpindahan lagu. Kekurangan ini tentunya bisa membuat orang kurang nyaman menonton video.
Pada titik inilah, pentingnya seorang music composer. Seorang music composer bisa memperbaiki kekurangan tersebut.
Contoh lainnya, menggunakan musik hasil generate Soundful ke dalam proyek video yang kita kerjakan.
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, kelemahan musik hasil generate AI ini yaitu tak ada alunan nada-nada pada lagu yang di-generate. Bisa saja, hal ini membuat video cenderung menjadi terasa hambar.
Bila saja, orang cepat bosan menonton video bila musiknya terasa hambar.
Sedangkan bila lagunya ditambahkan alunan nada-nada melodi yang ear catching, tentunya membuat musik menjadi lebih hidup sehingga tentunya membuat video menjadi lebih menarik.
Nah, pada titik inilah, peran penting music composer untuk membuat alunan nada-nada melodi tersebut.
Kesimpulannya, AI music generator sebenarnya tak bisa ‘membunuh’ music composer. Malah ia bisa sangat membantu pekerjaan seorang music composer.
Nah, apakah seorang music composer perlu khawatir dengan kemunculan beranekaragam AI music generator karena diprediksikan akan menggantikan pekerjaannya dalam menciptakannya musik?
Jawabannya, sebenarnya tidak. Dengan catatan, selama music composer bisa memanfaatkan AI tersebut dengan baik. (*/)