Music

AHMAD DHANI UNGKAP KONSER ‘ALL STARS 5.0’ MUNGKIN JADI PANGGUNG TERAKHIR DEWA 19

Konser terakhir Dewa 19 dengan format All Stars 5.0 membawa satu pertanyaan penting, akankah ini menjadi panggung terakhir dari Dewa 19? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!

title

FROYONION.COMAhmad Dhani, salah satu ikon musik Indonesia, kembali menjadi sorotan dengan pernyataannya tentang kemungkinan konser terakhir Dewa 19. Setelah lebih dari tiga dekade berkarya, Dewa 19 tetap menjadi salah satu band paling berpengaruh di industri musik tanah air. 

Dalam perjalanan panjang tersebut, Ahmad Dhani telah menjadi figur sentral yang membawa band ini ke puncak kejayaannya. Namun, kini muncul pertanyaan besar di kalangan penggemar, apakah perjalanan Dewa 19 akan segera mencapai akhirnya?

Dalam beberapa tahun terakhir, Ahmad Dhani dan Dewa 19 telah merencanakan konser bertajuk "Dewa 19 feat All Stars" dengan berbagai edisi. Konser ini menghadirkan format unik yang memadukan kehadiran anggota lama dan kolaborasi dengan musisi-musisi ternama. 

Dari All Stars 2.0 hingga 5.0, proyek ini menjadi perayaan perjalanan panjang band sekaligus cara memperkenalkan kembali karya-karya Dewa 19 kepada generasi muda.

Namun, dalam sebuah wawancara di kawasan Senayan, Jakarta, Ahmad Dhani mengungkapkan bahwa konser All Stars 5.0 mungkin akan menjadi yang terakhir. 

“Mungkin yang terakhir itu 5.0 (konser Dewa 19),” ujar Dhani seperti dikutip dari Detik. Pernyataan ini memunculkan spekulasi di kalangan penggemar mengenai masa depan Dewa 19 dan bagaimana Dhani akan melanjutkan perjalanan musiknya.

KOMITMEN DHANI DI TENGAH KESIBUKAN POLITIK

Seiring dengan karier musiknya, Ahmad Dhani kini menjabat sebagai anggota DPR RI. Peran ini tentunya membawa tantangan tersendiri, terutama dalam membagi waktu antara panggung musik dan tanggung jawab politik. 

Dhani mengakui bahwa membagi waktu untuk kedua peran ini tidak mudah. “Kadang-kadang memang berat bagi waktu, apalagi rapat DPR dimulai jam 9 pagi, sementara malamnya saya harus manggung. Tapi saya usahakan untuk tetap hadir,” jelasnya seperti dikutip dari Victory News.

Meski demikian, Dhani menegaskan bahwa ia tidak akan meninggalkan dunia musik yang telah membesarkan namanya. “Gak lah (berhenti bermusik), masih ada Dewa 19 featuring All Stars 3.0, 4.0, 5.0,” tegasnya. 

Hal ini menjadi bukti bahwa dedikasinya terhadap musik tetap kuat, meskipun ia harus menghadapi tantangan besar dalam membagi waktu dan energi.

SEBUAH WARISAN ABADI

Dalam perjalanan panjangnya, Dewa 19 telah menjadi simbol dari karya yang tak lekang oleh waktu. Dengan lagu-lagu seperti "Cinta Kan Membawamu Kembali" dan "Kangen," band ini telah menciptakan warisan yang sulit ditandingi. 

Namun, pernyataan Ahmad Dhani tentang kemungkinan konser terakhir Dewa 19 menimbulkan pertanyaan besar, apakah ini benar-benar akhir dari perjalanan mereka?

BACA JUGA: KENAPA LAGU-LAGU DEWA 19 MASIH RELATE DAN LAKU HINGGA SAAT INI?

Dhani sendiri tidak memberikan jawaban pasti. Dalam nada bercanda, ia menyebut konser 5.0 sebagai yang terakhir, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya proyek lain di masa depan. 

“Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik, karena penggemar Dewa 19 adalah bagian dari keluarga besar kami,” ujarnya dalam salah satu wawancara.

Terlepas dari apakah konser 5.0 benar-benar menjadi yang terakhir, perjalanan Ahmad Dhani bersama Dewa 19 telah menciptakan jejak yang mendalam di industri musik Indonesia. 

Dedikasinya untuk tetap berkarya meskipun di tengah kesibukan politik menunjukkan betapa musik adalah bagian tak terpisahkan dari hidupnya.

Sebagai musisi, Dhani telah membuktikan bahwa dirinya adalah simbol inovasi dan konsistensi. Dan sebagai politisi, ia menunjukkan bahwa seni dan pengabdian publik bisa berjalan beriringan. 

Dengan konser 5.0 di cakrawala, Ahmad Dhani dan Dewa 19 sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah lebih dari sekadar band, mereka adalah bagian dari jiwa musik Indonesia yang tidak akan pernah pudar. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhammad Nur Faizi

Reporter LPM Metamorfosa dan menjadi Junior editor di Berita Sleman.