Sekian lama ditunggu, Taylor Swift akhirnya resmi mengumumkan re-recording album berikutnya, Speak Now (Taylor’s Version) yang akan dirilis 7 Juli mendatang. Apa aja sih menariknya album ini?
FROYONION.COM - Di tengah perhelatan tur dunianya yang masih berlangsung, Taylor Swift masih sempat ngasih surprise buat Swifties, sebutan untuk fans setianya. Melalui akun media sosial, penyanyi berusia 33 tahun ini mengumumkan akan merilis Speak Now (Taylor’s Version) pada 7 Juli 2023 mendatang.
Album ini akan menjadi album re-recording ketiga yang dirilis pelantun Anti-Hero itu setelah Fearless (Taylor’s Version) dan Red (Taylor’s Version). Perilisan album rekam ulang ini bukan tanpa alasan, melainkan menjadi salah satu upaya dalam mendapatkan kembali hak mastering atas enam album pertamanya yang berada di tangan label rekaman terdahulunya.
Mumpung rilisnya masih lama, yuk simak dulu enam hal yang pasti bakal bikin kalian makin excited buat nunggu album rekam ulang ini.
1. PERJUANGAN MENDAPATKAN HAK MASTERING ENAM ALBUM
Seperti yang sudah disinggung barusan, perilisan album rekam ulang ini memang punya tujuan spesifik. Bukan semata demi duit, tapi supaya Taylor bisa punya hak mastering atas enam album pertamanya.
Flashback dulu nih, di usia 14 tahun dulu Taylor menandatangani kontrak untuk merilis enam album dengan label rekaman Big Machine Records di bawah pimpinan Scott Borchetta. Tapi, salah satu isi kontrak adalah bahwa master dari enam album akan menjadi milik label.
Master ini apa, sih? Singkatnya, master adalah lagu-lagu dalam satu album yang sudah selesai direkam. Kepemilikan master di tangan label artinya Taylor sebagai penulis lagu sekaligus penyanyinya akan mendapat bagian royalti yang lebih sedikit. Taylor juga harus minta izin dulu ke labelnya sebelum menggunakan lagu-lagunya sendiri untuk tujuan komersil, bahkan untuk dinyanyikan di beberapa event tertentu.
BACA JUGA:
2 MUSISI INDONESIA YANG LAYAK DIJADIKAN MATA KULIAH KAYAK TAYLOR SWIFT
Nggak puas dengan kebijakan ini, Taylor berusaha nego dengan labelnya supaya dirinya bisa memiliki master atas enam album pertamanya. Pihak Big Machine Records justru memberi syarat yang makin memberatkan dan akhirnya Taylor memutuskan untuk berpindah label ke Republic Records.
Suasana makin memanas saat Scott Borchetta dikabarkan telah menjual master dari enam album pertama Taylor ke Scooter Braun. Setelah melalui pemikiran panjang, akhirnya Taylor mengumumkan akan merilis versi rekam ulang alias re-recording dari keenam album pertamanya.
Melalui album rekam ulang ini, Taylor akan dapat memiliki kembali hak mastering atas enam album pertama yang dirilisnya di label pertamanya dulu. Semua album rekam ulang akan diberi tambahan judul ‘Taylor’s Version’ sebagai tanda bahwa album ini 100% dimiliki oleh Taylor Swift.
Dengan dua album rekam ulang yang telah dirilis sebelumnya dan sebentar lagi menyusul Speak Now (Taylor’s Version) ini, artinya Taylor sudah setengah jalan dalam mendapatkan hak mastering atas enam albumnya. Tiga album tersisa adalah Taylor Swift (selftitled), 1989 dan Reputation.
2. ENAM LAGU BARU
Trik marketingnya Taylor patut diacungi jempol. Dia tahu persis gimana caranya menjual kembali sebuah produk yang sebelumnya sudah laris manis supaya kembali diminati. Caranya adalah dengan menambah bonus content yang hanya akan bisa penggemarnya dapatkan di album Taylor’s Version.
Supaya penggemar bisa tetap bersemangat menanti album-album Taylor’s Version, tiap album rekam ulang akan diberi tambahan konten berupa beberapa lagu baru. Bonus tracks yang diberi julukan From The Vault ini adalah lagu-lagu yang sudah ditulis sebelumnya tapi nggak masuk final cut ke dalam tracklist resmi albumnya.
Speak Now (Taylor’s Version) nantinya akan berisi 6 lagu From The Vault di samping 22 lagu yang sebelumnya sudah ada di album edisi regulernya. Artinya, total akan ada 28 lagu yang akan hadir 7 Juli nanti.
3. SERATUS PERSEN SELF-WRITTEN
Speak Now yang dirilis pada 2010 merupakan album yang sepenuhnya self-written alias semua lagu-lagunya ditulis sendiri oleh Taylor. Nggak ada satupun co-writer yang terlibat dalam proses penulisan liriknya.
Hal ini juga berlaku untuk Speak Now (Taylor’s Version) yang akan dirilis 7 Juli nanti. Nggak hanya 22 lagu regulernya, tapi 6 lagu From The Vault juga merupakan hasil karya Taylor sendiri.
Ini bakal menarik karena lirik lagu racikan Taylor tanpa campur tangan penulis lain tuh beda banget feel-nya. Lebih kerasa sakit hatinya, bahagianya, puitisnya, analoginya, dan lain-lain. Wajib banget ditunggu terutama untuk enam lagu barunya.
BACA JUGA: MERESAPI 14 MENIT LAGU ‘ALL TOO WELL’ TAYLOR SWIFT
4. EMOSI YANG BERBEDA
Album Speak Now yang dirilis pada 2010 kebanyakan berisi curhatan Taylor saat dirinya baru putus dengan Taylor Lautner, Joe Jonas dan John Mayer. Emosi yang ditampilkan dalam beberapa lagu seputar putus cinta seperti Back to December, Last Kiss dan Dear John masih terasa sangat raw and new.
Speak Now (Taylor’s Version) direkam ulang ketika Taylor udah lama putus dengan ketiga mantannya itu. Emosi yang ada di lagu-lagunya jelas akan terdengar berbeda. Ini bakal sama seperti lagu All Too Well dalam album Red rilisan 2012 lalu yang terasa banget rasa sakit dan patah hatinya.
Tapi dalam All Too Well versi Red (Taylor’s Version), Taylor tampak membawakannya dengan berbeda, seakan ia udah berhasil move on dari Jake Gylenhall yang menginspirasinya menulis lagu itu. Nah, pembawaan emosi yang berbeda ini bakal jadi daya tarik tersendiri dari albumnya.
Bukan hanya lagu-lagu putus cinta, lagu-lagu lain seperti Mean, Better Than Revenge dan Innocent dijamin juga akan menyajikan emosi dan vibes yang berbeda dibanding versi sebelumnya. Pasalnya, kejadian yang menginspirasi lahirnya lagu-lagu itu udah lama terjadi.
5. TAMBAHAN SETLIST UNTUK THE ERAS TOUR?
Taylor sekarang tengah menjalani The Eras Tour, tur dunia skala global yang sementara masih berkutat di kawasan Amerika Utara. Setlist di tiap konser bisa jadi akan berbeda karena konser ini mencakup semua album yang pernah dirilis sepanjang karirnya.
Era Speak Now bisa dibilang hanya memiliki sedikit spotlight dalam tur konser ini. Dalam beberapa konser yang sudah berlangsung, lagu dalam album Speak Now yang dibawakan hanya satu yaitu Enchanted.
Bisa jadi, hal ini sebenarnya adalah hint bahwa Speak Now (Taylor’s Version) akan dirilis ketika tur dunia masih berlangsung. Setelah resmi dirilis nanti, bukan nggak mungkin jumlah lagu yang dibawakan dari album ini akan bertambah. Bahkan, nggak menutup kemungkinan kalau lagu-lagu From The Vault akan turut dinyanyikan live.
Apalagi, masih ada tanggal konser internasional yang belum diungkapkan. Masih terbuka lebar kemungkinan kalau lagu-lagu dari Speak Now (Taylor’s Version) akan mendapat jatah untuk dinyanyikan live atau sekedar jadi surprise song. Patut ditunggu!
BACA JUGA:
TAYLOR SWIFT NYANYIKAN 44 LAGU TANPA JEDA SEKALI KONSER, KOK BISA?
6. ALBUM RE-RECORDING SELANJUTNYA
Dalam video musik The Man dari album Lover pada 2019 lalu, ada satu adegan yang dijadikan teori cocokologi oleh para Swifties. Adegan itu memperlihatkan seorang laki-laki yang tengah membelakangi kamera dan menghadap tembok.
Nah, pada tembok tersebut terdapat coretan grafitti bertuliskan enam album Taylor yang kala itu belum ia rekam ulang. Penggemar berspekulasi bahwa urutan re-recording akan mengikuti urutan judul album yang tertulis di tembok searah jarum jam.
Sejauh ini sih, teori cocokologinya benar. Urutan album searah jarum jam adalah Fearless, Red, Speak Now, Reputation, Taylor Swift dan 1989. Tiga album pertama benar-benar dirilis sesuai urutan ini.
Kalau urutan rilis album rekam ulang benar-benar mengikuti aturan ini, maka bisa dipastikan album berikutnya yang akan dirilis sebagai Taylor’s Version adalah Reputation. Patut ditunggu nih apakah benar Reputation (Taylor’s Version) akan jadi album re-recording selanjutnya.
Itu dia enam hal yang dijamin bakal bikin Swifties dan bahkan non-fans excited buat nungguin Speak Now (Taylor’s Version) 7 Juli nanti. It will be the best thing that ever been ours. (*/)