Akhir-akhir ini banyak sekali acara musik yang batal. Sehingga ketika ingin membeli tiket, sudah semestinya publik tidak terburu-buru. Berikut ada empat tips agar kalian terhindar dari konser bodong.
FROYONION.COM - Jagat permusikan di 2023 ternyata tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya: banyak promotor atau event organizer yang tidak becus dan asal-asalan dalam mengadakan acara musik.
Ketidakbecusan menggelar event ini biasanya berujung pada pembatalan acara. Barangkali mereka seperti itu karena mungkin tidak mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Kemungkinan di sini adalah ketika yang membeli tiket sedikit terus harus bagaimana, ketika ada miskomunikasi antara band dan pihak penyelenggara harus gimana, ataupun kemungkinan lainnya. Pun boleh jadi ada juga yang sengaja untuk menggelar acara musik tapi kemudian dibatalkan supaya meraup keuntungan dari hasil penjualan tiket.
Tentunya dari situ membuat publik khususnya yang akan membeli tiket harus lebih selektif lagi. Oleh karenanya, sebisa mungkin jangan sampai terburu-buru untuk membeli tiket. Karena walau acara sudah dipromosikan oleh media atau para penampil, belum tentu acara itu akan terlaksana dengan sukses.
BACA JUGA: MENGENAL RAHMANIA ASTRINI: DARI PENYANYI COVER HINGGA JADI SPECIAL GUEST DI KONSER COLDPLAY JAKARTA
Jangan sampai hanya karena lineup yang ditawarkan penampil itu menggiurkan dan menjadi idola, lalu kalian bergegas untuk melakukan pembayaran tanpa mempertimbangkan berbagai hal. Nah berikut ini ada empat tips yang bisa membantu kalian supaya terhindar dari konser bodong.
Hal pertama dan paling utama untuk yakin dalam membeli tiket adalah dengan melihat siapa pihak dibalik acara itu. Kalau promotornya jelas, sangat dimungkinkan mereka akan mengelar konser dengan serius. Tidak asal-asalan. Tapi siapa saja kah promotor yang dimaksud? Untuk hal ini sebenarnya sudah ada wadah yang bernama APMI (Asosiasi Promotor Musik Indonesia).
Anggota APMI sendiri antara lain Rajawali Indonesia (promotor Prambanan Jazz, JogjaROCKarta, dll), Ismaya (promotor We The Fest), Boss Creator (promotor Pesta Pora), Synchronize Fest, dan masih banyak lagi. Untuk detailnya silahkan cek di sini.
Pada intinya jika dari anggota APMI yang mengadakan sudah pasti acara itu tidak menipu. Memang belum semua promotor yang sudah sukses mengadakan acara musik kemudian tergabung ke dalam APMI. Tapi tips ini yang paling aman.
Pun semisal amit-amitnya acara yang dilakukan oleh anggota APMI batal, mereka bakal tanggungjawab. Seperti halnya yang dilakukan Rajawali Indonesia saat mengadakan acara Westlife pada 02 Oktober 2022 di Candi Prambanan. Konser itu memang tidak sukses terlaksana tetapi setidaknya promotor me-refund uang tiket dari penonton.
Tips kedua ini adalah dengan melihat rekam jejak pihak penyelenggara acara musik. Karena semisal promotor belum gabung ke APMI dan mereka sedang akan menggelar acara musik, coba telusuri acara apa saja yang sudah mereka bikin. Kemudian skalanya besar, kecil, atau menengah.
Kalau ada promotor yang belum pernah membuat acara musik sama sekali, lalu tiba-tiba menggelar acara musik yang terbilang skalanya besar, semacam festival, hal ini patut dicurigai. Seperti halnya yang terjadi di acara CrowdLand Festival yang sebenarnya mau diadakan pada 29-30 Juli 2023 lalu. Tapi setelah lewat hari itu, tidak ada kabar sama sekali. Sungguh meresahkan!
Kalau ada acara yang tiba-tiba diundur entah beberapa waktu ke depan, sudah semestinya kalian curiga. Karena bisa saja acara ini berujung pada pembatalan. Seperti kasus Gudfest dan Irama Gembira.
Gudfest awalnya akan diadakan pada 18-20 November 2022, kemudian diundur pada 19 Maret 2023, dan pada akhirnya acara itu tidak jadi terlaksana.
Bergeser ke Irama Gembira awalnya acara ini akan diadakan pada 17-18 Juni 2023, kemudian pihak penyelenggara menggeser hari pelaksana yang terlampaui jauh, yakni pada 30-31 Agustus 2023 dengan segala pertimbangan. Hingga akhirnya acara Irama Gembira dinyatakan batal.
Kalau kalian sudah memiliki trust issue dan ragu-ragu untuk membeli tiket konser, alangkah lebih baiknya ketika kalian membeli tiket secara on the spot. Memang harganya lebih mahal dari harga awal. Tapi tips ini sangat aman dan terjamin. Bahkan akhir-akhir ini sudah banyak yang mengampanyekan untuk membeli tiket secara OTS. Ya, karena memang para calon penonton punya trust issue sendiri dengan acara musik.
Tapi untuk hal ini ketika memang antusias pembeli tiket OTS sangat banyak, pihak penyelenggara juga harus memikirkan terkait bagaimana teknisnya. Jangan sampai gara-gara hal itu malah terjadi kerumunan yang menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan.
Itulah empat tips agar terhindar dari acara musik bodong. Barangkali tips di atas bisa membantu agar kalian tidak lagi was-was untuk datang ke acara musik. Karena jangan sampai sudah menyisihkan uang untuk membeli tiket konser, meluangkan waktu, dan lain sebagainya, malah terkena scam. Jadi perlu waspada. (*/)