Pernah membayangkan kalau hujan lebat yang biasa kita hindari akan menjadi hujan terakhir yang mengguyur dunia? Pernah atau belum, Kunto Aji berusaha menyampaikan arti hujan bagi umat manusia lewat Music Video ‘Jangan Melamun Saat Hujan’.
FROYONION.COM - Kalender sudah menunjukkan bulan November, tapi musim seakan tidak berganti dari kemarau menjadi penghujan.
Padahal kalau kata orang, bulan dengan akhiran ‘Ber’ harusnya udah masuk musim hujan. Tapi, kok malah kering kerontang?
Kalian pun pasti relate sama situasi ini. Kemarau berkepanjangan, panasnya matahari yang menyengat, di sore hari langit jadi kelabu tapi setitik air saja nggak kunjung jatuh dari langit.
Kunto Aji, pelantun lagu Rehat yang juga meraih penghargaan Artis Solo Pria Alternatif Terbaik pada Anugerah Musik Indonesia 2019, mencoba mengartikan makna hujan bagi umat manusia lewat single terbarunya.
Berjudul Jangan Melamun Saat Hujan, lagu ini masuk dalam album terbarunya yang rilis pada September 2023 lalu dengan nama ‘Pengantar Purifikasi Pikir’. Pada 25 Oktober 2023 lalu, Kunto Aji merilis Music Video (MV) Jangan Melamun Saat Hujan, bersamaan dengan turunnya hujan di beberapa titik di Indonesia.
Pemilihan waktu rilis MV ini seakan sengaja menunggu momen yang tepat. Pasalnya, akhir-akhir ini masyarakat Indonesia juga menantikan hujan. Rasanya rindu pada hujan setara dengan rindu seorang kekasih yang LDR bertahun-tahun dengan pasangannya.
Menggandeng salah satu aktor ternama Indonesia, Giulio Parengkuan, MV Jangan Melamun Saat Hujan menceritakan tentang tokoh ‘Birrul’ yang sangat suka dengan hujan. Dia juga jadi cerminan masyarakat Indonesia yang menanti-nantikan guyuran hujan di tengah siang bolong. Sayangnya hujan itu tak kunjung datang.
Dalam MV berdurasi 10 menit yang disutradari oleh Surya Penny, kita diajak untuk merefleksikan kembali arti hujan.
Apakah itu hanya sekedar guyuran air dari langit? Hasil dari proses presipitasi? Atau sebuah anugerah Yang Maha Kuasa yang jarang kita syukuri?
Kiranya lagu ini description box di kanal YouTube Kunto Aji bisa jadi pesan yang kita renungkan bersama:
“Semoga menjadi doa pemanggil awan, pengumpul mendung dan dengan kebaikannya menurunkan air penyucian.”
Jangan melamun saat hujan
Jangan, jangan
Jangan
Kau ‘kan terhanyut dalam kenangan
Hilang, hilang
Hilang
Rintik mesin waktu mengajakmu terbang
Menjauh
Jauh, jauh, jauh
Jauh di khayalan
Jangan melamun saat hujan
Jangan, jangan
Jangan
Jangan melamun saat hujan
Jangan, jangan
Jangan
Walau kadang hangat yang datang
Bersama senyumku
Tapi ada satu yang lemah, yang kurang
Dariku
Aku, aku, aku
Aku suka hujan
Jangan melamun saat hujan
Jangan, jangan
Jangan
(*/)