Movies

SERIES NETFLIX ‘ADOLESCENCE’ TENGAH DALAM PEMBICARAAN UNTUK BERLANJUT KE SEASON 2

Series ‘Adolescence’ mendapat 96,7 penonton dalam kurun 3 minggu. Atas kesuksesannya, rumah produksi Plan B Entertainment  pun mulai membicarakan untuk membuat series Adolescence season 2.

title

FROYONION.COM Series drama kriminal psikologis Adolescence yang tayang pada Maret 2025 lalu di Netflix sukses menjadi salah satu tontonan yang mencuri perhatian.

Mini seri ini sendiri berfokus pada seorang anak sekolah usia 13 tahun yang ditangkap setelah melakukan pembunuhan seorang gadis di sekolahnya. 

Masing-masing dari keempat episode Adolescence direkam dalam satu pengambilan gambar berkelanjutan (one take).

BACA JUGA: FAKTA PENTING TENTANG SERIES ‘THE LAST OF US’ SEASON 2 YANG PERLU KALIAN KETAHUI

Series Adolescence mendapat pujian dari para kritikus berkat penyutradaraan, penulisan, hingga sinematografinya.

Menyusul hasil menggembirakan ini, Netflix dan Plan B Entertainment yang menggarap series tersebut dikatakan tengah dalam pembicaraan untuk memulai season keduanya.

MEMPERLUAS KISAH TANPA MEMBUATNYA MONOTON

Dede Gardner dan Jeremy Kleiner selaku presiden Plan B Entertainment mengatakan kepada Deadline, bahwa mereka tengah berbicara dengan sutradara Philip Barantini terkait kemungkinan mengerjakan season kedua Adolescence.

Gardner terutama berpikir bagaimana mereka dapat memperluas celah dari kisah series tersebut sembari tetap setia pada DNA-nya dan tidak berujung repetitif. Namun, ia sendiri belum mengungkap terlalu banyak dari rencana tersebut.

Kleiner menambahkan bahwa mereka berharap penulis Stephen Graham dan Jack Thorne akan dapat bekerja sama kembali dalam proyek season dua mendatang.

BACA JUGA: FILM ‘COCO 2’ MULAI DIKERJAKAN DAN AKAN TAYANG PADA 2029 MENDATANG

Percakapan ini sendiri kemungkinan akan disambut antusias oleh Netflix. Jutaan orang telah menonton Adolescene, terbukti dari posisinya di nomor 4 dalam daftar series TV berbahasa Inggris terpopuler di Netflix.

Hasil ini didapat setelah mengumpulkan 114.5 juta penayangan sejak dirilis perdana pada 13 Maret lalu.

Baik Gardner maupun Kleiner sama-sama bersyukur atas hasil baik tersebut. Kisah Adolescence, yang tampaknya kecil, terlokalisasi dan emosional, ternyata dapat bergema di seluruh dunia.

BACA JUGA: VIN DIESEL ISYARATKAN FILM ‘GROOT’ SPIN-OFF DARI GUARDIANS OF THE GALAXY

Gardner secara khusus menyebut kekerasan laki-laki telah menjadi masalah sosial selama bertahun-tahun lamanya. Mereka mengaku merasa rendah hati karena telah menemukan kunci untuk mengungkap kisah tersebut di benak jutaan orang.

Metode one-take Barantini yang digunakan pada tiap episode series tersebut juga dianggap sebagai unsur penting. Gaya pengambilan gambar satu kali ini disebut sesuai dengan pokok bahasan kisahnya.

Teknik one-take ini dikatakan Gardner akan membuat penonton tidak mengalihkan pandangannya dan membuat kisahnya menjadi lebih mendebarkan.

MENUJU ADOLESCENCE SEASON 2

Plan B Entertainment memulai Adolescence setelah menonton Boiling Point, film Barantini seputar koki yang diperankan Stephen Graham. Kleiner mengatakan ia langsung tahu bahwa Plan B ingin bereksperimen dengan konsep yang sama dalam series TV.

Brad Pitt, aktor sekaligus pemilik Plan B, menyampaikan ide tersebut dan senang bisa bersatu kembali dengan Graham. Keduanya awalnya bekerja sama dalam film Guy Ritchie tahun 2000, Snatch.

series Adolescence awalnya diajukan Plan B ke Amazon Prime Video berdasarkan kesepakatan pengembangan dengan perusahaan streaming tersebut. Namun, Amazon menolaknya.

Netflix kemudian menjadi tempat persinggahan setelah penolakan Amazon. Plan B terutama sangat ingin bekerja sama dengan kepala Netflix Inggris, Anne Mensah.

Mensah tengah dalam masa keemasannya setelah menghasilkan beberapa film terkenal mulai dari Baby Reindeer, Fool Me Once dan The Gentlemen.

Salah satu CEO Netflix, Ted Sarandos, dikatakan oleh Kleiner sangat tertarik pada Adolescence. Ia mengaku kepada Plan B bahwa dirinya telah menonton seriesnya dan secara pribadi merasa tergerak oleh acara tersebut.

Gardner mengatakan bahwa ia merasakan acara itu menjadi populer setelah putrinya menunjukkan tren TikTok berisi ibu-ibu yang bereaksi terhadap Adolescene. series itu juga telah menjadi perbincangan politik di Inggris.

Perdana Menteri Keir Starmer tidak luput dari tren Adolescence. Ia mengatakan series tersebut sangat menyentuh hati di kehidupan rumah tangganya sendiri. Bagi Gardner, ini adalah hal menyegarkan saat melihat seorang politisi berbicara tentang series TV.

Perusahaan Plan B sendiri memang tidak asing lagi dengan tontonan berisi isu-isu sosial. Sebut saja seperti gerakan #MeToo lewat She Said atau rasisme institusional yang mereka angkat dalam Nickel Boys.

Namun, Gardner dan Kleiner mengatakan bahwa topik sosial tidak selalu menjadi tujuan mereka ketika menggarap series televisi. Menurut Gardner, “keterlibatan” adalah salah satu tema yang akan ia soroti dalam hasil karya Plan B.

Metode one-take dalam Adolescence juga disebut sebagai tingkat ambisi Plan B yang ditampilkan dalam karya mereka. Dengan season kedua yang tengah dalam tahap pembicaraan, penonton tampaknya bisa berekspektasi pada kisah yang lebih dalam dan ambisius lagi.

Series Adolescence sudah tayang dapat kalian saksikan di platform streaming Netflix. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Wahyu Tri Utami

Sometimes I write, most of the time I read