Meskipun seringkali menimbulkan kontroversi di balik kemunculannya, tapi nyatanya Porn Hub masih memiliki banyak cerita yang tidak diketahui oleh khalayak umum hingga akhirnya terungkap lewat film dokumenter yang dirilis oleh Netflix pada 15 Maret silam.
FROYONION.COM - Porn Hub dapat dikatakan sebagai salah satu situs porno terbesar dan paling populer di dunia. Situs ini didirikan pada tahun 2007 dan dianggap sukses dalam memanfaatkan teknologi untuk menyajikan konten dewasa bagi pengguna di seluruh dunia, dengan menjadi platform atau distributor untuk video porno yang diunggah oleh pengguna atau pihak ketiga.
Tapi, dibalik kesuksesannya, mereka juga tidak luput dari kontroversi yang kerap menghampirinya. Situs ini dianggap sebagai penghambat bagi industri porno tradisional dan dikritik karena berbagai masalah, seperti penyebaran konten ilegal, kekerasan, dan pelecehan seksual, dan penyebaran konten seksual yang melibatkan anak-anak. Bagaimana Porn Hub berhasil memanfaatkan teknologi untuk meraih kesuksesan dan menghadapi berbagai masalah dan kontroversi yang dihadapi dalam perjalanannya?
SEJARAH SINGKAT PORN HUB
Porn Hub didirikan pada tahun 2007 oleh Fabian Thylman dan rekan-rekannya yang merupakan pengembang web dari Montreal, Kanada. Saat itu, industri porno di internet masih dalam tahap awal dan kebanyakan situs porno dioperasikan oleh perusahaan besar.
Tapi, Thylman melihat peluang untuk membuat situs porno yang berbeda dengan menekankan pengalaman pengguna yang lebih baik dan konten yang lebih aman dan bervariasi. Dalam waktu singkat, Porn Hub pun berhasil menarik banyak pengguna dengan menyediakan ribuan video porno gratis dan berhasil memperbaiki pengalaman pengguna dengan fitur pencarian yang lebih baik melalui perbaikan pada skema SEOnya, sehingga situs mereka dapat muncul di daftar pencarian yang teratas.
Sejak saat itu pula, Porn Hub terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Dan puncaknya pada tahun 2010, situs ini berhasil menjadi situs porno terbesar di dunia, mengalahkan situs-situs porno yang sudah lama berdiri seperti YouPorn dan Xvideos. Hingga pada akhirnya di tahun 2013, Porn Hub tercatat memiliki lebih dari 1 miliar kunjungan setiap bulannya.
Tahun 2014 menjadi tahun penting bagi Porn Hub karena mereka secara resmi bernaung di bawah bendera MindGeek, perusahaan induk yang juga memiliki situs-situs porno terkenal lainnya seperti RedTube, Tube8, dan Brazzers. Setelah itu, Porn Hub semakin dikenal di seluruh dunia dan terus mengalami pertumbuhan yang pesat.
Tapi, layaknya kesuksesan yang dialami oleh perusahaan lain, Porn Hub pun tak luput dari yang namanya kontroversi dan skandal. Pada tahun 2019, situs ini dituduh telah memfasilitasi eksploitasi anak di bawah umur dan kekerasan seksual. Akibatnya, situs ini di ban dari Visa dan Mastercard, dan banyak perusahaan teknologi seperti Google dan Facebook yang menghapus iklan porn hub dari ekosistem mereka.
BUKAN PERUSAHAAN PRODUSEN PORNO
Salah satu fakta menarik dari Porn Hub adalah ternyata mereka tidak memiliki studio porno sendiri. Sebaliknya, situs ini menyediakan platform untuk orang-orang yang ingin mengunggah konten porno mereka secara gratis atau berbayar, layaknya sosial media berbagi video lainnya.
Hal inilah yang membedakan Porn Hub dari perusahaan porno tradisional seperti Vivid atau Digital Playground, yang memiliki studio produksi sendiri dan menghasilkan film porno mereka sendiri. Maka, Porn Hub lebih dapat dianggap sebagai perusahaan teknologi yang mengoperasikan situs web dan menyediakan platform untuk pengguna mengunggah dan menonton konten porno, ketimbang perusahaan porno layaknya stigma yang melekat pada mereka.
Dan memang semenjak awal berdirinya, Porn Hub memang tidak pernah memiliki studio porno sendiri. Alih-alih menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk membuat konten porno mereka sendiri, Porn Hub justru lebih memilih untuk membangun situs web yang mudah digunakan dan menarik bagi pengguna. Hal ini memungkinkan situs ini untuk fokus pada pengalaman pengguna yang lebih baik dan menarik bagi pengguna dari berbagai kalangan.
Keputusan yang diambil oleh Porn Hub untuk tidak menjadi produsen porno tidak terlepas dari banyaknya risiko dan masalah yang terkait dengan industri produksi porno. Industri ini seringkali dituduh melakukan eksploitasi terhadap para model, serta seringkali menghasilkan konten yang tidak etis dan bahkan ilegal.
Dengan keputusan menjadi platform yang memungkinkan pengguna mengunggah konten mereka sendiri, Porn Hub dapat lebih mudah memonitor konten yang diunggah dan menjamin bahwa mereka memenuhi standar keamanan dan etika yang ketat. Porn Hub juga menerapkan kebijakan tegas untuk memeriksa konten yang diunggah dan menghapus konten yang melanggar hukum atau tidak etis.
Ya walaupun Porn Hub ini bertekad seperti demikian, tapi pada kenyatannya Porn Hub juga tidak sepenuhnya terbebas dari kontroversi terkait konten yang tidak pantas atau melanggar hukum yang diunggah ke situsnya. Sejak awal, Porn Hub telah menjadi target bagi para pengkritik dan regulator yang menganggap situs ini telah memfasilitasi konten porno ilegal atau konten porno yang melanggar hak cipta.
KONTROVERSI DI BALIK KESUKSESAN PORN HUB
Porn Hub adalah situs porno yang paling populer di dunia, tapi dibalik popularitasnya tentu juga menyebabkan banyak kontroversi dan masalah. Ada beberapa kontroversi di balik kesuksesan Porn Hub, termasuk kekhawatiran tentang keamanan dan privasi pengguna, dan masalah dengan konten yang diunggah ke situs ini.
Salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh Porn Hub adalah masalah dengan konten yang diunggah ke situs ini. Sejak awal berdirinya, Porn Hub telah berusaha untuk memastikan bahwa konten yang diunggah ke situsnya aman dan memenuhi standar etika yang tinggi. Namun, masih ada banyak konten yang diunggah ke situs ini yang melanggar hukum atau tidak pantas.
Beberapa dari sederet permasalahan konten yang diunggah ke Porn Hub termasuk konten yang melibatkan anak-anak, pemerkosaan, atau tindakan melanggar hukum lainnya. Situs ini juga dituduh telah memfasilitasi adanya human trafficking atau perdagangan manusia dan juga eksploitasi seksual.
Masalah ini telah membuat Porn Hub menjadi sasaran pengkritik yang menyerukan agar situs ini ditutup atau dihapus dari internet. Beberapa pemerintah bahkan telah mengambil tindakan hukum terhadap situs ini, seperti halnya pemerintah Indonesia yang telah memblokirnya sejak tahun 2017 silam dikarenakan pelanggaran terkait kesusilaan.
Selain masalah konten yang diunggah ke situs ini, Porn Hub juga kerap dikecam karena kekhawatiran tentang keamanan dan privasi pengguna. Ada kekhawatiran bahwa data pribadi pengguna situs ini bisa disalahgunakan atau dicuri oleh pihak yang tidak berwenang. Porn Hub juga dituduh melakukan pelanggaran privasi dengan membagikan data pengguna dengan pihak ketiga.
Ya walaupun Porn Hub telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi masalah ini, seperti memperketat kebijakan konten dan meningkatkan pengawasan, banyak pengkritik masih meragukan bahwa upaya ini cukup efektif. Mereka menganggap bahwa masalah dengan konten dan keamanan masih menjadi masalah besar bagi situs ini.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Porn Hub telah mengambil beberapa tindakan untuk memperbaiki situasi. Pada akhir 2020, situs ini mengumumkan bahwa mereka akan menghapus semua video yang diunggah oleh pengguna tanpa verifikasi dan memeriksa semua video yang diunggah ke situsnya. Porn Hub juga telah bekerja sama dengan badan-badan penegak hukum untuk mengidentifikasi dan menghapus konten yang melanggar hukum.
Dan sebagai langkah untuk meningkatkan keamanan data pengguna, mereka juga telah meningkatkan enkripsi data dan memperkuat kebijakan privasi mereka. Porn Hub juga telah menghapus beberapa fitur yang dianggap dapat membahayakan privasi pengguna.
MINDGEEK DAN PORN HUB
MindGeek adalah sebuah perusahaan multimedia dewasa yang berkantor pusat di Kanada dan sekaligus merupakan pemilik dari beberapa situs web dewasa terkenal seperti Brazzers, Reality Kings, dan Pornhub. Seiring dengan perkembangan perusahaan, MindGeek mulai membeli beberapa situs web dewasa dan pada akhirnya menjadi pemilik dari beberapa situs web terbesar di dunia.
Pornhub sendiri sebenarnya sudah diakuisisi oleh MindGeek sejak tahun 2010, ketika situs itu masih berusia tiga tahun. Sejak itu pula, MindGeek telah memperkenalkan beberapa perubahan pada situs ini, termasuk pembatasan akses untuk konten yang melanggar hak cipta dan memperkenalkan fitur pembayaran untuk model dan produsen konten.
Namun, seiring dengan kesuksesan Pornhub, situs ini juga mendapat banyak kritik dan kontroversi. Salah satu yang paling terkenal adalah tuduhan bahwa situs ini tidak cukup ketat dalam memastikan bahwa video yang diunggah ke situs ini tidak melanggar hak cipta atau mengandung konten yang tidak sah atau tidak etis. Hal ini menyebabkan beberapa pihak menyerukan untuk menutup situs ini.
Selain itu, Pornhub juga dituduh membiarkan konten ilegal seperti pornografi anak-anak dan pemerkosaan beredar di situs ini. Tuduhan ini memicu kampanye besar-besaran dari aktivis hak asasi manusia dan menyebabkan situs ini dilarang di beberapa negara, termasuk India dan sejumlah negara di Uni Eropa.
Meskipun demikian, MindGeek masih mempertahankan kepemilikan atas situs ini dan terus berupaya meningkatkan pengawasan terhadap konten yang diunggah ke situs ini. Sejauh ini, keberhasilan Pornhub dan MindGeek dalam mengelola bisnis ini tidak dapat disangkal, meskipun masih banyak kritik yang mengiringi kesuksesan mereka.
TETAP KONTROVERSIAL
Dalam banyak hal, kesuksesan Pornhub adalah cerminan dari bagaimana teknologi bisa menyebabkan disrupsi terhadap suatu industri (sekalipun industri itu dianggap tabu) dengan membuatnya lebih dapat diakses oleh banyak orang. Meskipun begitu, kesuksesan ini juga telah menimbulkan banyak kontroversi dan kritik, terutama terkait dengan isu-isu seperti perlindungan hak cipta dan konten ilegal di situs web tersebut.
Meskipun MindGeek telah memperkenalkan beberapa perubahan dan meningkatkan pengawasan terhadap konten yang diunggah ke situs ini, kontroversi terkait dengan Pornhub dan perusahaan industrinya masih juga belum sepenuhnya teratasi.
Dalam hal ini, perlu adanya penanganan yang lebih baik dari pihak-pihak yang terlibat dalam industri ini, termasuk MindGeek dan situs-situs dewasa lainnya, untuk memastikan bahwa hak cipta dan standar etika tetap dijaga dan konten ilegal tidak dipublikasikan di platform-platform tersebut.
Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, kebebasan berbicara dan aksesibilitas informasi harus selalu diiringi dengan tanggung jawab dan pengawasan yang tepat, terutama ketika berbicara tentang isu-isu sensitif dan kontroversial seperti pornografi dan konten dewasa. (*/)