Movies

REVIEW THE NUN 2: JUMPSCARE BIKIN MEREM, CERITA KURANG SEREM

Valak kembali meneror manusia yang diincarnya. Setelah sebelumnya, terror itu terjadi di Rumania kali ini terror bergeser ke Prancis. Masih dengan kengerian yang membuat bulu kuduk merinding.

title

FROYONION.COM  Semesta The Conjuring terus membesar, kali ini dengan kehadiran The Nun 2 yang sudah ditunggu kehadirannya. Perannya sebagai sekuel, jelas membuat banyak penonton berharap kengerian Valak meningkat di film keduanya ini. Apalagi bisa dibilang, film pertamanya mendapatkan kritikan cukup banyak. 

Kali ini, ditangani langsung oleh sutradara The Conjuring: The Devil Made Me Do It yakni Michael Chaves. Membuat sekuel ini sekilas memang patut dinatikan dan juga terlihat menjanjikan. 

KEMBALINYA KARAKTER DI FILM PERTAMA 

The Nun 2 menjadi ajang kembalinya karakter-karakter yang sebelumnya sudah beraksi di film pertama. Mulai dari karakter seperti Suster Irene hingga Frenchie yang kembali harus berhadapan dengan iblis Valak. Hal ini tentunya menjadi penegas, bahwa film ini merupakan sekuel yang terhubung langsung dengan film pertamanya. 

Untungnya, dengan bergantinya kursi sutradara memang terus peningkatan dari film pertamanya. Mulai dari jumpscare yang terasa lebih rapi, narasi cerita yang lebih bertujuan dan karakter-karakter yang lebih punya motivasi jelas. Walau memang harus diakui kalau peningkatan di film keduanya ini memang terasa tidak terlalu signifikan dari film pertamanya. 

JUMPSCARE YANG BERLEBIHAN 

Dibuka dengan adegan pastor yang dibakar, membuat film The Nun 2 terasa menjanjikan karena membawa tema anti kristus yang kuat. Tidak heran, apabila ekspektasi langsung melambung tinggi dengan adegan pembukaan yang langsung mengikat penonton tersebut. 

Sayangnya, seiring cerita berjalan ekspektasi tinggi tersebut perlahan meluntur dengan adegan yang mulai terasa repetitif dan tidak memberikan efek shock yang seharusnya ada pada film horror. 

BACA JUGA: “THE CONJURING” ASAL TEMANGGUNG: GENDERUWO MADE ME DO IT

Khususnya jumpscare-jumpscare yang terasa berlebihan dan memenuhi durasi film secara tidak beraturan. Mungkin benar, tujuan memberikan jumpscare secara terus menerus ini untuk memberikan efek mengejutkan dan terror pada penonton. Sayangnya, efek berlebihan memberikan jumpscare ini malah menghilangkan kesan angker dan misterius dari Valak ini sendiri. 

Padahal sudah jelas, Valak adalah jualan utama dari film ini yang sayangnya kesan ngerinya malah perlahan meluntur karena eksploitasi screen time yang berlebihan. Ditambah dengan cerita yang tidak ada pembaruan dan hanya pengulangan dari film pertamanya. Membuat The Nun 2 tak ubahnya sekadar parade jumpscare tanpa ada kekuatan cerita yang berarti. 

TERHUBUNG LANGSUNG DENGAN THE CONJURING 

Berstatus sebagai bagian dari semesta The Conjuring, jelas membuat banyak orang penasaran dengan koneksi film The Nun 2 terhadap film The Conjuring. Untungnya, rasa penasaran tersebut berhasil terjawab di middle credit scene. Kembali terhubung dengan pasangan pengusir hantu kesayangan kita yaitu Ed dan Lorraine Warren yang diketahui harus menghadapi iblis Valak di The Conjuring 2. 

Meskipun benang penghubung tersebut terkesan tipis, namun telah menuntaskan tugasnya sebagai penghubung semesta dari The Conjuring. Perlu menjadi catatan, kalau film The Nun 2 memiliki timeline cerita sebelum film The Conjuring yang pertama. Jadi meskipun tampil kurang sempurna, bagi penonton yang mengikuti franchise The Conjuring, jelas film The Nun 2 tidak boleh dilewatkan begitu saja. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ridho Agung

Penulis sekaligus fan One Piece nomor dua di Indonesia. Nomor satunya Uus soalnya.