REVIEW SERIAL TELUH DARAH: BERHASIL PADUKAN HOROR, MISTERI DAN GORE JADI SATU

FROYONION.COM - Sutradara Kimo Stamboel pada akhir Februari akan merilis serial film berjudul Teluh Darah yang bisa penonton saksikan secara streaming di Disney+ Hotstar. Sebelum mulai menonton, berikut review film Teluh Darah episode 1 dan 2.

Genre horor merupakan genre film favorit masyarakat Indonesia. Sinopsis Teluh Darah diawali oleh tokoh utama bernama Wulan (Mikha Tambayong) yang mulai merasakan teror menyeramkan yang menghampiri rumahnya.

Pada waktu yang sama, Esa (Deva Mahendra) pun merasakan hal yang sama. Pada episode 1, Esa dan ayahnya merasakan teror yang tiada habisnya. Mulai dari rasa sakit yang tidak dapat sembuh dengan obat, hingga berujung kematian.

MISTERI DI BALIK TELUH

Episode 1 Teluh Darah bikin penonton merinding sampai lemas. Teror teluh inilah yang membuat penonton bertanya-tanya, siapa sosok dibalik pengiriman teluh tersebut?

Teror berikutnya mulai dirasakan oleh ayahnya Wulan yang bernama Ahmad (Lukman Sardi). Esa dengan Wulan akhirnya terhubung, ketika tanpa sengaja, Esa mendapati ponsel ayahnya sedang mengirim pesan kepada Ahmad.

Wulan dan Esa akhirnya memutuskan untuk bersama-sama mencari dalang di balik teluh yang mengancam mereka. Petunjuk demi petunjuk mulai tersusun satu per satu. 

Pada episode 2, penonton akan mulai menebak siapa tokoh yang melakukan salah dan melahirkan dendam, serta siapa korban dari peristiwa tersebut hingga mengirimkan teluh. 

Walau hadir sebagai film horor, serial Teluh Darah juga kerap menghadirkan unsur kekeluargaan di dalam filmnya. Latar tempat di Jakarta sebagai kota yang modern membuat cerita dalam serial Teluh Darah terasa dekat. 

Alur yang maju mundur pada film tetap membuat penonton bisa mengikuti jalan cerita dengan baik. Kekurangan-kekurangan dalam film rasanya tidak mengurangi atmosfer yang terbangun sehingga penonton tetap dapat menikmati jalannya misteri dalam serial Teluh Darah.

Mengingat Teluh Darah adalah karya Kimo Stamboel, lo harus siap melihat adegan gore dan kucuran darah. Bintang lainnya seperti Imelda Therinne, Justin Adiwinata, Shenina Cinnamon, Taskya Namya dan Maryam Supraba turut hadir memeriahkan serial Teluh Darah.

MENGENAL BLACK MAGIC LOKAL

Serial Teluh Darah tentunya akan membuat penonton yang tidak familiar dengan teluh atau santet jadi mengetahui hal ini. Kimo menghadirkan point of view datangnya teluh dari langit, cara kerja teluh, hingga dampak buruk teluh bagi manusia.

Banyak yang beranggapan bahwa sihir seperti teluh sudah tidak ada di zaman sekarang. Tokoh Wulan pun awalnya berpikir demikian. Namun, setelah melihat berbagai kejadian aneh secara langsung di depan matanya, Wulan mulai menyadari bahwa teluh itu ada. 

Pada Gala Premiere serial Teluh Darah di Gallery Room Pullman Hotel Jakarta Pusat (21/2), Kimo menjelaskan bahwa teluh sebagai black magic juga merupakan bagian dari budaya Indonesia yang masih ada hingga saat ini. 

“Serial Teluh Darah tampil dalam kategori special screening, ia berhasil jadi satu-satunya film dari Asia Tenggara yang lolos dalam festival film di Busan Korea,” ucap Kimo.

Black magic hingga kini masih menjadi topik yang menarik, dan hal itu dapat terlihat dari antusiasme penonton pada pemutaran serial Teluh Darah di Busan, Korea Selatan. 

Dengan penulisan cerita yang bagus oleh Agasyah Karim, Khalid Kashogi dan Bayu Kurnia Prasetya, penonton terasa diajak untuk terus menyelami misteri di balik serial Teluh Darah.

Akting kebanyakan pemeran pun bagus, terutama pasangan suami istri oleh Lukman Sardi dan Imelda Therinne. Mereka berhasil menghadirkan nuansa keluarga sungguhan dengan obrolan yang terasa mengalir.

Shenina Cinnamon menyebut 3 kata yang menggambarkan perannya dalam serial Teluh Darah yaitu, “Mukena, listrik dan belatung,” ucapnya.

Review serial Teluh Darah pada artikel kali ini menilai, bahwa serial tersebut amat recommended buat lo penyuka film horor Indonesia yang butuh cerita panjang, namun seru. Serial Teluh Darah akan hadir sebanyak 10 episode dan tayang lewat layanan streaming Disney+ Hotstar. (*/)