Film Pusaka karya sutradara Rizal Mantovani mengangkat tentang legenda keris Mpu Gandring. Berikut review film horor Pusaka yang tayang pada Kamis, 18 Juli.
FROYONION.COM - Film Pusaka bercerita tentang sebuah rumah gedong milik seorang kolektor bernama Risang Wisangko (Slamet Rahardjo Djarot).
Ia telah wafat dan memberikan pesan terakhir kepada kedua anaknya Randi Wisangko (Bukie B. Mansyur) dan Bian Wisangko (Shofia Shireen) untuk merenovasi rumahnya menjadi museum.
BACA JUGA: REKOMENDASI 6 FILM TERBAIK TENTANG HUBUNGAN AI DAN MANUSIA
Renovasi tersebut dibantu oleh Prof Dirga (Joseph Kara), Mayang (Sahila Hisyam) dan Darmo (Coki Anwar).
Sementara kelompok lainnya yang dipimpin oleh Nina (Shareefa Daanish) bertugas melakukan penghitungan dan mendata sejumlah barang yang ada di sana.
Rumah gedong tersebut ternyata menyimpan arca, prasasti, dan benda kuno lainnya yang berusia ratusan tahun.
Dari sekian banyaknya benda kuno milik Risang Wisangko, beberapa di antaranya adalah benda yang tidak boleh dimiliki secara pribadi, salah satunya yaitu keris Mpu Gandring.
BACA JUGA: MENGAPA SOSOK HANTU DALAM FILM HOROR INDONESIA KEBANYAKAN ADALAH PEREMPUAN?
Keris Mpu Gandring menyimpan cerita atas kematian tujuh nyawa orang-orang di sekitarnya. Hal itu pun yang meneror para petugas renovasi, termasuk Randi, Bian, dan Prof Dirga
Film Pusaka menampilkan sosok hantu yang mengejar untuk membunuh. Hal ini turut menimbulkan kengerian sehingga semua peserta terpaksa melakukan petak umpet.
Film Pusaka cocok ditonton buat kalian yang menyukai film dengan genre horor, thriller, survival, historical maupun folklore.
Unsur audio dalam film Pusaka menjadi poin yang memberikan kesan seram, baik bagi penonton maupun bagi para cast yang sedang berupaya kabur dari kejaran hantu.
Maka dari itu film Pusaka sangat cocok untuk ditonton di bioskop.
BACA JUGA: TONTONAN KOMEDI ‘LOL INDONESIA’ MULAI TAYANG PADA 11 JULI DI PRIME VIDEO
Walau memiliki latar tempat rumah gedong, suasana malam yang kelewat gelap kadang membuat ruangan jadi terasa sempit di mata penonton. Alurnya yang lurus-lurus saja membuat cerita dalam film Pusaka mudah untuk diikuti.
Lantaran film ini mengambil cerita dari legenda keris Mpu Gandring, rasanya film ini masih cocok untuk melanjutkan ceritanya, baik lewat sekuel maupun prekuel. (*/)